103
“saya nyesal juga, dia uda bilang sakit perut tapi saya biarin gitu aja, inilah engga tau lagi gimana, Gusti Allah ajalah, berdoa aja
.” Tampak penyesalan didalam diri bapak Muklis karena selalu membiarkan istrinya
sakit tanpa mencari pengobatan, bahkan ia membiarkan istrinya dikarenakan menurut bapak Muklis istrinya kuat dan menduga hanya sakit perut biasa saja.
Dan karena persepsi bapak tersebut, ia sangat berusaha untuk mencari cara agar istrinya bisa selamat dari kanker serviks. Dengan cara dioperasi bapak Muklis
percaya bahwa istrinya dapat diselamatkan dan setelah itu akan mendapatkan kemoterapi secara rajin.
Banyak hal-hal yang terjadi disaat ibu Asmah sakit, ketika beliau sehat banyak orang di kampung yang tidak kenal dekat, tetapi saat beliau sakit dan
diharus dirawat di rumah sakit banyak orang di kampung yang menganjurkan diri untuk membantu mengerjakan ladang mereka.Dan selain itu juga mereka rajin
menghubungi ibu Asmah menanyakan kondisi beliau, dan banyak juga yang menyarankan untuk tinggal di tempat keluarga mereka yang ada di
Medan.Terkadang kerabat yang di kampung menghubungi untuk memberi informasi mengenai pengobatan- pengobatan di luar rumah sakit dan mereka
menawarkan apakah mereka tertarik untuk mencobanya.Mertua dari ibu Asmah juga turut serta memberikan informasi pengobatan untuk beliau, dan menyarankan
juga untuk pergi ke Perdagangan untuk mencoba pengobatan herbal untuk kanker serviks.
d. Keluarga ibu Jamilah
Universitas Sumatera Utara
104
Keluarga dari ibu Jamilah berharap besar terhadap pengobatan modern yang dijalani oleh ibu Jamilah, tetapi pengobatan rumah sakit selalu ditolak oleh
ibu Jamilah tanpa alasan yang jelas.Pengobatan yang seharusnya dijalani oleh ibu mereka dapat memperpanjang hidup dari ibunya, tetapi ibunya bersikeras tidak
ingin mendapat pengobatan. “kami anak-anaknya maunya panjang umur lah nak, walaupun
kami udah kawin semua kami kan anaknya juga, sedih jugalah mama kita sakit yakan nak?
“nenek ini nak, kalo diminta berobat mana mau tapi kalo dibilang jalan-jalan semangat kali, tahun lalu aja kami ke bali semua
senang kali nenek kek ngga sakit dia,,senang kali jalan-jalan nak, maunya nenek gitulah. Tapi di medan ampun ibu nak,bilang sakit
lah,ibu
pun pening,yang
iyanya jalan-jalan
ga sakit
katanya,,,cerita ibu Aida.” Ibu Aida mengatakan bahwa ibunya tidak terlihat sakit saat berjalan-jalan, bahkan
nenek masih bercanda dengan cucu-cucunya. “jujur nak, ibu uda pasrahnya kalo memang gak sembuh, nenek
bandel kali karna kawannya yang sakit dulu itu jangan berobat jangan operasi jangan kemo, ya inilah nenek susah kali diaja
berobat, uda stadium tiga nak, kan kalo uda stadium gitu jarang selamat,,bisiknya. Tapi namanya kita anak-anaknya usaha demi
mamanya ya dibawa ke rumah sakit juga lah.
e. Keluarga ibu Sri
Suami dari ibu Sri mengikuti apapun pilihan pengobatan yang dipiih oleh istrinya, dan suaminya selalu menjaga istrinya karena hanya suaminya lah yang
menjaga ibu Sri, tidak ada teman untuk berganti. Menurut suami ibu Sri, selama sakit bisa tidak merepotkan orang lain jangan merepotkan, cukuplah seorang istri
dan seorang suami jika saat keadaan sakit. Tidak perlu ada orang tua atau saudara
Universitas Sumatera Utara
105
yang lain menjaga di rumah sakit, karena keuarga yang lain cukup menjenguk saja dan memberikan saran untuk pengobatan kedepannya.
“istri sakit ya dibawa ke rumah sakit lah dek, buktinya dibawa ke rumah sakit langsung operasi kok, di kemo langsungnya ngga
keputihanlagi ibunya. ikuti apa kata dokter, rawat inap ya rawat inap jangan berenti, itu menunjuk ke pasien yang lain ibu yang
sana juga servik itu de,kamu Tanya aja nanti, uda stadium tiga dia tapi berenti berenti berobat, sempat katanya siap operasi dikemo
tapi abis kemo ngga tahan lagi pulang karna muntah muntah, trus sakit masuk rumah sakit lagi langsung stadium tiga, kasian kek gitu
kan, ngga kek ibu langsung ku beli itu obat nafsu makan mahal kali memang,,sampe tiga ratusan juga,,namanya kita mau total biar
sembuh harus gitu ya de,,mahal yang penting sembuh, orang biaya rumah sakit dan operasi gratisnya dari bpjs, jadi kalo makanan
atau vitamin kalo yg mahal ngga papa lah mahal de,,jawab suami ibu Sri dengan tegas
”. Semua dilakukan demi istri asalkan demi penyembuhan istrinya, karena dalam
penyembuhan jangan separuh niat, karena penyakit akan tumbuh lagi jika pengobatan yang dilakukan tidak sampai tuntas dan bersih. Suami ibu Sri tidak
masalah jika uang obat istrinya mahal dikarenakan biaya rumah sakit sudah gratis sehingga sangat memudahkan kita untuk mencari pengobatan lainnya.
4.5 Keluhan Keluarga terhadap pasien