Pendapat Keluarga tentang pengobatan Keluarga ibu Sulasmi

98 Sehingga ada rasa malu terhadap anak pertamanya itu karena harus melakukan pekerjaan tersebut.

4.4 Pendapat Keluarga tentang pengobatan

a. Keluarga ibu Sulasmi

Keluarga ibu Sulasmi yang sering menjaga beliau adalah anaknya, Sundari dan juga suaminya yaitu Suharjo. Mereka berdua bersama-sama merawat ibu Sulasmi, pada saat siang anaknya yang menjaga dan pada saat malam hari, suaminya lah yang menjaga dan memberikan minum saat malam hari ibu Sulasmi haus. Mereka berjaga bergantian dan selalu memperhatikan keadaan ibu Sulasmi. Suami ibu Sulasmi terlihat sangat sabar dan juga berharap tinggi bahwa istrinya akan sembuh setelah mengikuti pengobatan di rumah sakit. ”sedih liat istri sakit, kerjaan dikampung jadi nganggur gadak ngerjain, uang pun gadak juga. Jadi mudah-mudahan ibu sembuh biar bisa ke ladang lagi. Karna gak mungkin bapak di ladang ibu di rumah sakit sama si adek di medan,,” “Makin kurus ibu, dibotak lagi. Kemarin jalan-jalan pagi ke luar dikira laki-laki ibu karna gadak rambutnya, tapi berdoa aja lah gak papa dibotak yang penting sembuh,,” Suaminya sangat berharap agar istrinya sembuh dan dapat kembali ke kampung agar aktivitas yang sempat tertunda dapat dilanjutkan, dan suaminya mengatakan pada peneliti bahwa istrinya tidak boleh kerja berat saat sudah sembuh nanti. Sundari, anak dari ibu Sulasmi yang bisa peneliti wawancarai dikarenakan anak-anaknya yang lain sedang bekerja di luar kota dan anak yang paling kecil sedang bekerja siang hari dan harus kuliah pada malam hari sehingga ia bisa Universitas Sumatera Utara 99 menjemput ibunya setelah pulang kuliah. Sundari lah yang bertanggung jawab pada ibunya dalam mendengar keluh kesah dari ibunya. Sundari sangat berharap ibunya sembuh, tetapi melihat semangat dari ibu Sulasmi loyo, Sundari juga tidak berharap banyak apabila ibunya memang tidak sembuh. Karena Sundari membaca banyak artikel bahwa umur dari seorang yang telah terkena kanker serviks hanya 5 tahun dan pengobatan yang dilakukan adalah memperpanjang agar 5 tahun itu dapat dilewati. Jadi, Sundari terlihat sangat memahami ibunya dan juga penyakit yang dialami oleh ibunya.

b. Keluarga ibu Junariah