1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kesehatan telah menjadi kebutuhan utama bagi setiap manusia di dunia dalam menjalankan aktivitas hidup. Berdasarkan pengertiannya bahwa keadaan
sehat merupakan kondisi dimana seseorang, sejahtera secara fisik, secara sosial dan ekonomi. Artinya apabila salah satu dari ketiga unsur tersebut tidak dalam
kondisi yang baik dengan kata lain sehat maka akan timbul suatu gangguan masalah kesehatan. Hal ini akan sangat merugikan penderita karena akan
menurunkan produktivitas terhadap kehidupan pribadinya. Kesehatan sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia karena
tanpa tubuh yang sehat, manusia tidak akan bisa memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Oleh sebab itu, setiap manusia menginginkan hidup sehat. Untuk
mendapatkan tubuh yang sehat manusia harus menjaga keseimbangan tubuh agar dapat terhindar dari penyakit. Untuk menyatakan bahwa seseorang sakit, terdapat
keadaan yang menunjukkan tidak berfungsinya suatu organ tubuh yang mempengaruhi kehidupan sosialnya. Mengalami sakit tidak hanya berarti adanya
perubahan biologis, akan tetapi keadaan sosial yang tampak dari adanya penyimpangan yang terjadi dan tidak dikehendaki.
Ketika seseorang dikatakan berpenyakit bila ia mempunyai tanda dan gejala seperti ciri-ciri penyakit tersebut. Dan orang tersebut akan pergi ke rumah
Universitas Sumatera Utara
2
sakit untuk mendapat pengobatan dan penanggulangan untuk penyakit tersebut. Tetapi bagi orang-orang tertentu, gejala-gejala tersebut mengkin dibiarkan saja
dalam jangka waktu lama, atau pasrah terhadap setiap kemunduran, dengan jalan mencoba mengobati sendiri, meremehkannya atau tidak memperdulikannya, atau
dengan jalan mengubah pola hidupnya. Itu dikarenakan bagaimana setiap orang menanggapi apa arti sebuah penyakit bagi mereka sesuai dengan pengalaman
hidup mereka masing-masing. Salah satu alasan mengapa beberapa penderita gejala penyakit yang cukup berat namun tidak meminta pertolongan dokter ialah
karena mereka dapat bertoleransi dengan rasa sakit dan meragukan bahwa rasa sakit itu akan membawa akibat negatif pada kehidupannya. Dan beberapa
keluarga sanggup bertoleransi dengan kerugian-kerugian yang disebabkan oleh adanya anggota keluarga yang sakit parah. Orang yang menganggap bahwa gejala
yang dialaminya merupakan ancaman maka ia akan melakukan kunjungan ke dokter dan meminta pertolongan dari dokter.
Menanggapi hal tersebut, Hippocrates 460-377 SM muncul sebagai Bapak kedokteran yang menangani kasus kejadian sakit yang menitik beratkan
pada metode pengobatan dan penyembuhan. Penyembuhan ini dilakukan setelah terjadi insiden sakit. Akan tetapi setelah perkembangan zaman, penyembuhan
melalui bidang kedokteran saja tidak cukup berhasil dalam menyelesaikan masalah kesehatan di masyarakat, tetapi membutuhkan pengobatan secara
tradisional juga. Dalam pemilihan metode penyembuhan ditentukan oleh bagaimana sudut pandang si penderita menanggapi penyakit yang dialaminya, ia
Universitas Sumatera Utara
3
memilih ke dokter dikarenakan ia menyadari bahwa gejala penyakit merupakan suatu masalah, dan mengunjungi dokter adalah tindakan yang tepat dan ia akan
berusaha untuk mendapat pertolongan. Ia akan mengupayakan bagaimana penyakit tersebut dapat diatasi sehingga dapat memperlambat pertumbuhan dari
penyakit tersebut sehingga ia masih dapat melakukan aktivitas hidupnya. Dan ketika seseorang memilih untuk pengobatan di luar daripada medis
adalah merupakan faktor sosial dan budaya yang mempengaruhi orang merumuskan suatu gejala penyakit sebagai ancaman maupun merumuskan
untung-ruginya suatu tindakan yang akan dilakukan. Kelompok penduduk berdasarkan usia, jenis kelamin, status perkawinan, sukubangsa, ras dan semuanya
mempengaruhi persepsi suatu gejala penyakit sebagai suatu persoalan. Sehingga ada beberapa kelompok yang lebih suka meminta nasihat dan saran dari teman-
temannya, keluarganya daripada pergi ke dokter. Sehingga kita akan diberi saran untuk melakukan pengobatan tradisional seperti ke dukun, dan jenis yang lain-
lainnya. Dan dengan segala koneksi yang dimiliki, seorang penderita akan berupaya untuk mencari penyembuhan dari penyakit yang dialaminya.
Dan dengan itu peneliti tertarik untuk mengungkapkan, menggambarkan bagaimana upaya seseorang untuk mencari penyembuhan, penanggulangan akan
penyakit yang dialaminya. Peneliti ingin mengkaji penyakit kanker serviks sebagai penyakit yang merupakan ancaman bagi kesehatan seseorang bahkan yang
dapat mematikan.
Universitas Sumatera Utara
4
Kanker serviks merupakan kanker yang terdapat pada serviks dan penyebab utamanya adalah human papiloma virus HPV. Kanker serviks
merupakan kanker yang terjadi pada serviks atau leher rahim, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim, letaknya
antara rahim uterus dan liang senggama atau vagina. Kanker serviks leher rahim biasanya menyerang wanita berusia 33-55 tahun. Beberapa faktor risiko
yang dapat meningkatkan terjadinya kanker serviks adalah usia, usia hubungan seksual pertama, dan jumlah pasangan seksual, jumlah paritas, penggunaan KB.
Cara untuk pemeriksaan kanker serviks adalah papsmear. Papsmear adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui aanya keganasan
kanker dengan mikroskop. Pemeriksaan ini mudah dikerjakan, cepat, dan tidak tidak sakit. Dan ada baiknya dilakukan pencegahan kanker serviks terhadap kaum
wanita, dengan sosialisasi pentingnya menjaga kebersihan dari organ intim, menjaga vagina tidak lembab dengan mengganti celana dua kali sehari,
penggunaan antiseptik, dan juga perubahan pada pola hidup untuk tidak merokok dan menghindari hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan.
Kanker serviks adalah penyakit yang merupakan ancaman bagi setiap kesehatan wanita yang sudah menikah atau wanita yang telah melakukan
hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan. Kanker serviks adalah penyakit yang gejalanya yang mudah dikenali tetapi banyak wanita yang
mendapat pertolongan setelah kanker serviks menyebar dan berkembang di seluruh tubuh.
Universitas Sumatera Utara
5
Ketika kanker serviks sudah menyebar di dalam tubuh maka penderita harus mendapatkan pertolongan serius, sehingga si penderita baik keluarga
berupaya mencari penyembuhan. Seeorang berupaya untuk sembuh dari penyakit dilatar belakangi bagaimana kehadiran seseorang dianggap di dalam sebuah
lingkungannya. Contoh, seseorang berupaya sembuh karena dia memiliki anak- anak yang masih kecil dan persepsi dia bahwa anak-anaknya masih sangat
membutuhkan figur
1
seorang ibu untuk perkembangan anak. Sehingga si ibu atau keluarga akan mengusahakan bagaimana si ibu bisa bertahan hidup dengan
penyakit yang dideritanya. Baik itu harus keluar kota bahkan sampai ke luar negeri, dan dapat menoleransi segala kerugian-kerugian yang akan dihadapi.
Pengobatan kanker serviks tergantung kepada beberapa faktor. Kanker serviks bisa diobati dengan cara operasi jika diagnosis dilakukan pada tingkat
awal. Pada beberapa kasus, hanya serviks yang diangkat dan rahim bisa dibiarkan saja. Jika lebih lanjut, rahim perlu diangkat seluruhnya. Proses operasi untuk
pengangkatan rahim disebut sebagai histerektomi. Sedangkan radioterapi adalah langkah alternatif untuk kanker serviks stadium awal. Pada kasus tertentu,
radioterapi juga dipakai berdampingan dengan operasi. Untuk kasus kanker serviks stadium lanjut, biasanya dirawat dengan metode kombinasi kemoterapi
dan radioterapi. Beberapa penanganan bisa memiliki efek samping yang berat dan jangka panjang, termasuk di antaranya adalah menopause dini dan kemandulan.
1
Figur adalah bentuk, wujud, tokoh. Peran ini merupakan sentral yang menjadi pusat perhatian. http:kbbi.web.idfigur
, diakses tanggal 22 maret 2016, pukul 10:23 WIB.
Universitas Sumatera Utara
6
Diagnosis
2
kanker serviks membuat si penderita harus memikirkan kejadian buruk yang akan terjadi pada hidupnya. Dan beberapa orang yang
terkena kanker serviks sudah mengetahui resiko dari pengobatan yang akan dilakukan untuk mengurangi pertumbuhan sel kanker di tubuhnya tetapi mereka
tetap melakukannya untuk bertahan hidup. Ketika seseorang berupaya untuk sembuh dari penyakit kanker serviks
mereka akan mengupayakannya, baik itu dari segi finansial yang harus membutuhkan materi yang tidaklah kecil. Oleh karena itu si peneliti akan melihat
bagaimana ikhtiar dari si penderita atau keluarga untuk mendapatkan materi untuk memperlancar segala biaya pengobatan yang akan dilakukan. Dan juga bagaimana
hubungan dari lingkungan sosial memotivasi si penderita agar dapat bertahan hidup dan berjuang untuk mencari penyembuhan kanker serviks tersebut. Karena
di saat seseorang sedang sakit maka semua aktivitas hidup yang biasa dilakukan akan terganggu sehingga kita membutuhkan kerabat atau keluarga untuk
memotivasi kita untuk bertahan dengan penyembuhan penyakit sehingga kita bisa melakukan aktivitas kita kembali. Dengan itu peneliti akan membuat judul
penelitian yaitu “Upaya Penderita Kanker Serviks Mencari Pengobatan”.
2
Diagnosis adalah penentuan jenis penyakit dengan cara meneliti memeriksa gejala-gejalanya. http:kbbi.web.iddiagnosis
, diakses tanggal 22 maret 2016, pukul 10:39 WIB
Universitas Sumatera Utara
7
1.2 Tinjauan Pustaka