53
3.1.2 Junariah Informan II
Ibu Junariah adalah ibu rumah tangga yang kelahiran 13 april 1972 berasal dari Langkat, dan memiliki tiga anak, dua laki-laki dan satu perempuan.
Pendidikan terakhir dari ibu Junariah adalah Sekolah Menengah Atas, dan sukunya adalah jawa dimana suaminya juga lulusan Sekolah Menengah Atas dan
bekerja di salah satu pabrik yang berada di Langkat.Anak pertama berusia 20 tahun, anak kedua berusia 15 tahun dan anak terakhir berusia 7 tahun.Suami
adalah seorang buruh di salah satu pabrik yang berada di langkat.Dan pekerjaan ibu Junariah adalah mengurus pekerjaan rumah dan mempersiapkan segala
perlengkapan anak-anaknya.Ibu Junariah tidak memiliki riwayat kanker serviks atau kanker lainnya di keluarganya.Pekerjaannya di saat pagi adalah memasak dan
mempersiapkan sarapan untuk suami dan anak-anaknya. Anak pertama yaitu Peri, sudah tamat sekolah perguruan tinggi satu tahun yang lalu, dan anak kedua berada
di kelas tiga SMP dan akan melanjut ke SMA dan anak terakhir sedang duduk di kelas dua SD. Ketika ibu Junariah tidak memiliki pekerjaan di rumah, beliau pergi
ke rumah tetangga dan saling bercerita mengenai rumah tangga masing-masing. Tetapi saat ibu Junariah sakit, beliau tidak mau pergi ke rumah tetangganya,
karena dia sedang sakit dan beliau mengatakan seharusnya saat dia sakit, dia harus menunjukkan keadaan sakit sehingga orang lain tidak bercerita negatif mengenai
penyakit dan juga keluarganya.
Universitas Sumatera Utara
54
”kalo kita sakit dek, kita diam aja dirumah jangan pigi ke rumah orang,nanti diceritain, sakit tapi pigi pigi, sakit tapi kerja, sakit
tapi ini itu, kadang kita dengarnya sakit hati juga dek, kita ada disitu orang lain yang diceritakan, kalo kita ngga ada kita yang
diceritain, mamak mamak sekarang gitulah dek,,cerita ibu
Junariah” tapi pas baru baru sakit itu, ibu Tanya juga si sama orang
itu berobat
kemana, manatau
ada yang
tau kan…tambahnya”
Ibu Junariah selalu mencari pengobatan pra kanker serviks dengan usahanya sendiri, karena suaminya sibuk bekerja dan beliau mencoba
pengobatan karena keinginannya sendiri. Tetapi setelah didiagnosa kanker serviks pada awal Januari 2016 maka beliau memutuskan untuk
pengobatan rumah sakit. Karena menurut beliau bahwa pengobatan Rumah sakit adalah jalan satu-satunya untuk menyembuhkan kanker serviks yang
dideritanya.
3.1.3 Asmah Hayati Informan III