15
penggunaan kontasepsi oral. Meskipun demikian, efek penggunaan kontrasepsi oral terhadap risiko kanker leher rahim masih kontroversional.
1.2.5 Pengobatan untuk kanker serviks a
Pengobatan Modern
Pengobatan modern adalah pengobatan yang dilakukan secara ilmiah atau telah diuji cobakan dengan sebah penelitian dan dapat dipertanggungjawabkan
yang dipelajari dalam ilmu kedokteran yang merupakan cabang ilmu kesehatan yang mempelajari tentang cara mempertahankan kesehatan dan menyembuhkan
manusia dari berbagai jenis penyakit. Ilmu kedokteran meliputi pengetahuan tentang sistem tubuh manusia dan penyakit serta cara pengobatannya. Dalam
pengobatan modern ada empat hal yang aan dibahas yaitu pasien, rumah sakit, perawat dan dokter.Pemilihan pengobatan untuk kanker serviks tergantung kepada
lokasi dan ukuran tumor, Stadium penyakit, usia, keadaan umum penderita dan rencana penderita untuk hamil lagi. Pengobatan terhadap kanker serviks
tergantung pada beberapa faktor. Misalnya stadium kanker, usia pasien, keinginan untuk memilikki anak, kondisi medis lain yang sedang dihadapi dan pilihan
pengobatan yang diinginkan. Kanker serviks biasanya akan ditangani oleh tim yang terdiri dari dokter dari berbagai spesialisi. Jenis penanganan menurut
stadium kanker, terbagi dua: a.
Penanganan kanker serviks tahap awal, yaitu operasi pengangkatan sebagian atau seluruh organ rahim, radioterapi, atau kombinasi keduanya.
Universitas Sumatera Utara
16
b. Penanganan kanker serviks stadium akhir, yaitu radioterapi dan atau
kemoterapi, kadang operasi juga perlu dilakukan.
Prosedur pengangkatan sel-sel kanker : a.
Biopsi kerucut: yaitu pengangkatan wilayah tempat jaringan yang abnormal melalui prosedur operasi.
b. Terapi laser: pemakaian laser untuk membakar sel-sel abnormal.
c. LLETZ atau large loop excision of transformation zone: sel-sel abnormal
dipotong memakai kawat tipis dan arus listrik.
Operasi pengangkatan kanker serviks a.
Operasi untuk kanker serviks yang terdeteksi pada stadium awal dan akan ditawarkan kepada wanita yang masih ingin memiliki anak. Operasi ini
bertujuan mengangkat leher rahim, jaringan sekitarnya, dan bagian atas dari vagina tanpa mengangkat rahim.
b. Operasi pengangkatan rahim wanita. Dilakukan untuk wanita yang
stadium kanker serviks stadium awal agar kanker tidak kembali lagi, raditerapi juga mungkin perlu dilakukan.
Efek samping atau komplikasi jangka pendek dari operasi:
a. Pendarahan
b. Infeksi
c. Risiko cidera pada ureter, kandung kemih dan rektum
d. Penggumpalan darah
Komplikasi jangka panjang:
Universitas Sumatera Utara
17
a Ketidakmampuan menahan kencing.
b Vagina menjadi pendek dan lebih kering, hubungan seksual bisa terasa
sangat menyakitkan. c
Pencernaan dalam usus terhalang karena adanya penumpukan bekas luka. d
Pembengkakan pada lengan dan kaki karena penumpukan cairan.
Penanganan dengan radioterapi Penanganan kanker serviks stadium awal, radioterapi bisa dilakukan
sendiri atau dikombinasikan dengan operasi. Sedangkan untuk kanker serviks stadium akhir, radioterapi digabung dengan kemoterapi. Kombinasi ini untuk
mengendalikan pendarahan dan rasa nyeri. Proses radioterapi biasanya berjalan sekitar satu sampai dua bulan. Meski
begitu, radioterapi tidak hanya menghancurkan sel-sel kanker, terkadang radioterapi juga menghancurkan jaringan yang sehat. Efek samping bisa bertahan
selama berbulan-bulan atau bahkan tahunan. Pada beberapa kasus, feek samping bersifat permanen. Efek samping dari radioterapi adalah:
Sakit perut buang air kecil.
Pendarahan dari vagina dan rektum.
Diare.
Kelelahan.
Mual.
Merusak kandung kemih dan usus.
Mempersempit vagina sehingga seks menjadi sakit.
Universitas Sumatera Utara
18
Kulit seperti terbakar di daerah panggul.
Kemandulan.
Merusak ovarium
10
Penanganan dengan kemoterapi
Untuk mengobati kanker serviks, kemoterapi bisa digabung dengan radioterapi. Untuk kanker stadium akhir, kemoterapi dilakukan untuk
memperlambat penyebaran dan mengurangi penyebaran dan mengurangi gejala yang muncul.
Kemoterapi memakai obat-obatan untuk menghancurkan sel kanker. Berbeda dengan radioterapi atau operasi yang berdampak pada bagian tertentu
saja, kemoterapi akan berdampak pada seluruh tubuh. Obat ini mengincar sel yang tumbuh dan berkembang biak dnegan cepat, terutama sel kanker. Tapi sel sehat
yang berkembang biak dengan cepat juga bisa terpengaruh. Efek samping yang sering terjadi adalah:
a. Mengalami sariawan.
b. Kehilangan selera makan.
c. Mersakan kelelahan.
d. Mual dan muntah.
e. Rambut rontok: rambut bisa tumbuh kembali dalam waktu tiga sampai
enam bulan setelah kemoterapi selesai.
10
Ovarium adalah salah satu diantara beberapa organ reproduksi wanita yang berfungsi untuk menghasilkan sel telur. http:www.ilmudokter.com201405pengertian-ovarium.html?m=1,
Diakses pada 27 Juni 2016, Pukul 21:09 WIB.
Universitas Sumatera Utara
19
f. Jumlah sel darah merah berkurang: mengakibatkan kelelahan dan sesak
nafas. Dan infeksi karena kekurangan sel darah putih.
b Pengobatan Tradisonal
Pengobatan tradisional adalah suatu upaya kesehatan dengan cara lain dari ilmu kedokteran dan berdasarkan pengetahuan yang diturunkan secara lisan
maupun tulisan yang yang berasal dari Indonesia atau luar Indonesia. WHO menyatakan pengobatan tradisional ialah ilmu dan seni pengobatan
berdasarkan himpunan dan pengetahuan dan pengalaman praktek, baik yang dapat diterangkan secara ilmiah ataupun tidak, dalam melakukan diagnosis, prevensi,
dan pengobatan terhadap ketidakseimbangan fisik, mental ataupun sosial. Sesuai keputusan “seminar pelayanan pengobatan tradisonal departemen
kesehatan RI 1978. Tedapat 2 defenisi pengobatan tradisonal Indonesia PETRIN yaitu :
a. Ilmu atau seni pengobatan yang dilakukan oleh pengobatan Tradisonal
Indonesia dengan cara yang tidak bertentangan dengan kepercayaan kepada Tuhan YME sebagai upaya penyembuhan, pencegahan penyakit,
pemulihan dan peningkatan kesehatan jasmani, rohani dan sosial masyarakat.
b. Usaha yang dilakukan untuk mencapai kesembuhan, pemeliharaan dan
peningkatan taraf kesehatan masyarakat yang berlandaskan cara berpikir, kaidah-kaidah atau ilmu di luar pengobatan ilmu kedokteran modern,
diwariskan secara turun-temurun atau diperoleh secara pribadi dan
Universitas Sumatera Utara
20
dilakukan dengan cara-cara ang tidak lazim dipergunakan dalam ilmu kedokteran yang meliputi : akupuntur, dukunahli kebatinan, sinshe, tabib,
jamu, pijat, dan sebagainya yang banyak di jumpai dalam masyarakat. Antropologi kesehatan merupakan salah satu bagian dari ilmu antropologi.
Masalah yang menjadi kajian dalam antropologi kesehatan adalah aktivitas manusia yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. Antropologi
kesehatan menjelaskan berbagai faktor dan proses yang memainkan peranan di dalam atau mempengaruhi cara-cara di mana individu-individu dan kelompok-
kelompok terkena atau oleh atau berespon terhadap penyakit dan mempelajari ini
dengan penekanan terhadap pola-pola tingkah laku Fabrega, 1972 : 167.
Manusia selalu berusaha untuk menyembuhkan penyakit. Karena keharusan, manusia tidak mau senantiasa memberikan perhatian terhadap
masalah-masalah kesehatan serta usaha mempertahankan kelangsungan hidup sejauh batas pengetahuannya mencari penyelesaian terhadap masalah penyakit
Foster dan Anderson, 1986 : 42. Untuk menghadapi dan mengatasi penyakitnya, manusia mempunyai
sistem medis yang menerangkan sebab terjadinya penyakit, metode pencegahan, dan penyembuhan penyakit disesuaikan dengan konsep masyarakat terhadap
penyembuh yang menangani penyakitnya Foster dan Anderson, 1986 : 61-73. Manusia lebih sering berusaha untuk menyembuhkan si sakit. Karena
keharusan, manusia tidak mau senantiasa menaruh perhatian terhadap masalah- masalah kesehatan serta usaha mempertahankan kelangsungan hidup dan sejauh
Universitas Sumatera Utara
21
batas-batas pengetahuannya, mencari penyelesaian terhadap masalah-masalah penyakit Rubin 1960 : 785. Perhatian ini bukan semata-mata manusiawi,
walaupun pada sebagian besar masyarakat ada usaha untuk merawat yang sakit, melainkan lebih merupakan suatu bentuk tingkah laku adaptif baru yang didasari
oleh logika dan juga rasa sedih. Tiap manusia memerankan sejumlah peran, baik sebagai orang tua, anak,
suami, istri, koki, pembantu rumah tangga, pemburu, nelayan, peramu, ahli-ahli ramuan, spesialis keagamaan dan sebagainya. Apapun peranannya, si pemeran si
orang sakit memiliki hak-hak tertentu dan mengharapkan bentuk-bentuk tingkahlaku tertentu dari orang-orang lain dengan siapa ia berinteraksi. Seorang
suami memiliki hak-hak seksual dalam hubungan dengan istrinya; dalam masyarakat tradisional, paling sedikit ia mengharapkan istrinya akan memasak
makanannya, mendidik anak-anaknnya dan mungkin pula menjahit baju-bajunya. Tanpa istrinya, ia akan mengalami kesulitan hidup. Sama pentingnya, yakni yang
berkewajiban atau tugas-tugas terhadap rekan-rekannya dan hal itu berlangsung timbal-balik. Peranan wajib dan peranan yang diharapkan juga meluas di luar
keluarga intinya, meliputi kerabat, rekan-rekan dan tetangga-tetangga. Secara singkat, bahkan masyarakat-masyarakat yang tingkatan teknologinya sederhana
pun ditandai dengan jaringan yang saling terkait dalam hubungan-hubungan dukung-mendukung dan ketergantungan. Secara langsung, semua anggota
memiliki keawajiban-kewajiban mempersiapkan yang dibutuhkan bagi upacara penyembuhan, dan seringkali harus mentaati pantangan-pantangan tertentu setelah
Universitas Sumatera Utara
22
upacara, agar pasien tetap sembuh. Adalah kepentingan utama mereka juga agar pasien sembuh, karena dalam suatu komuniti yang saling tergantung
interdependent seperti pada rumah panjang, orang akan kehilangan anggota- anggotanya yang sakitTorrey 1972 :97. Garis bawah oleh Foster dan Anderson.
Sampai titik tertentu, orang biasanya bersedia untuk mempertaruhkan waktu, sumber-sumber daya, dan beban pekerjaan tambahan dalam merawat dan
sementara memenuhi peran dasar kewajiban-kewajiban, untuk menghindarkan kerusakan sosial yang lebih besar dan biaya-biaya yang mau tak mau menyertai
kematian. Segala usaha akan dilakukan untuk menolong seorang bapak atau seorang ibu uang berada pada usia produktifnya, yang mempunyai anak-anak
kecil yang masih membutuhkan perawatan, dan yang memberi sumbangan terhadap kesejahteraan sosial ekonomi dari anggota-anggota kelompok yang lain.
Dalam usahanya untuk menanggulangi penyakit, manusia telah mengembangkan suatu kompleks luas dari pengetahuan, kepercayaan, teknik,
peran, norma-norma, ideologi, sikap, adat-istiadat, upacara-upacara dan lambang- lambang yang saling berkaitan dan membentuk suatu sistem yang saling
menguatkan dan saling membantu Saunders 1954 : 7. Komplek yang luas tersebut, membentuk suatu sistem medis. Istilah tersebut mencakup keseluruhan
dari pengetahuan kesehatan, kepercayaan, keterampilan dan praktek-praktek dari para anggota dari tiap kelompok. Istilah itu harus digunakan dalam artian
kompreherensif yang mencakup semuaaktivitas klinik dan non-klinik, pranata- pranata formal dan informal serta segala aktivitas lain, yang betapapun
Universitas Sumatera Utara
23
menyimpangnya, berpengaruh terhadap derajat kesehatan kelompok tersebut dan meningkatkan berfungsinya masyarakat secara optimal.
Suatu sistem teori penyakitmeliputi kepercayaan-kepercayaan mengenai ciri sehat, sebab-sebab sakit, serta pengobatan dan teknik-teknik penyembuhan
lain yang digunakan oleh para dokter. Sebaliknya suatu sistem perawatan untuk merawat orang sakit dan untuk memanfaatkan pengetahuan tentang penyakit
untuk menolong si pasien. Sistem-sistem teori penyakit berkenaan dengan kausalitas, penjelasan yang diberikan oleh penduduk mengenai hilangnya
kesehatan, dan penjelasan mengenai pelanggaran tabu, mengenai pencurian jiwa orang, mengenai gangguan keseimbangan antara unsur panas-dingin dalam tubuh
atau kegagalan pertahanan immunologi organ manusia terhadap agen-agen patogen seperti kuman-kuman dan virus. Sistem-sistem kausalitas penyakit hanya
dapat dipandang sebagai suatu yang tidak rasional oleh masyarakat lain, yang percaya bahwa premis yang mendasari penjelasan itu seluruhnya atau sebagiannya
bertentangan dengan fakta. Suatu sistem perawatan kesehatan adalah suatu pranata sosial yang melibatkan interaksi antara sejumlah orang, sedikitnya pasien
dan penyembuh. Fungsi yang terwujudkan dari suatu sistem perawatan adalah untuk memobilisasi sumber-sumber daya si pasien, yakni keluarganya dan
masyarakatnya, untuk menyertakan mereka dalam mengatasi masalah tersebut.
Universitas Sumatera Utara
24
1.3 Rumusan Masalah