Ciri-ciri stadium kanker menurut dokter Penanganan dengan kemoterapi

141

5.4.3 Kaki

Selain kulit dan rambut, tampak perubahan pada kaki pasien kanker serviks. Pendapat dari dokter yang menangani kasus informan saya adalah bahwa terjadi penumpukan cairan pada kaki karena sel-sel yang mati. Dan itu rata-rata dialami oleh pasien yang sudah menjalani kemoterapi.

5.5 Ciri-ciri stadium kanker menurut dokter

Stadium kanker serviks yang diderita bisa ditentukan setelah melakukan tes di laboratorium dan mengambil sampel dari pasien untuk diuji. Mengetahui stadium digunakan untuk menjelasakan seberapa jauh kanker sudah menyebar. Jika stadium kanker makin tinggi, maka penyebaran yang terjadi lebih luas. Berikut ini adalah stadium kaker serviks berdasarkan penyebarannya: 5.5.1 Stadium 0 Stadium prakanker. Dimana tidak ada sel kanker di leher rahim, tapi ada perubahan biologis yang berpotensi memjadi kanker. 5.5.2 Stadium 1 Kanker masih berada di dalam leher rahim dan di jaringan sekitarnya. 5.5.3 Stadium 2 Kanker sudah menyebar ke luar leher rahim dan jaringan sekitarnya. Tapi belum mencapai dinding panggul atau bagian bawah vagina. 5.5.4 Stadium 3 Universitas Sumatera Utara 142 Kanker sudah menyebar ke dinding panggung danatau ke bagian bawah vagina 5.5.5 Stadium 4 Kanker sudah menyebar ke usus, kandung kemih, atau organ lain, seperti paru- paru.

5.6 Pengobatan kanker serviks menurut dokter

Pemilihan pengobatan untuk kanker serviks tergantung kepada lokasi dan ukuran tumor, Stadium penyakit, usia, keadaan umum penderita dan rencana penderita untuk hamil lagi. Pengobatan terhadap kanker serviks tergantung pada beberapa faktor. Misalnya stadium kanker, usia pasien, keinginan untuk memilikki anak, kondisi medis lain yang sedang dihadapi dan pilihan pengobatan yang diinginkan. Kanker serviks biasanya akan ditangani oleh tim yang terdiri dari dokter dari berbagai spesialisi. Jenis penanganan menurut stadium kanker, terbagi dua: c. Penanganan kanker serviks tahap awal, yaitu operasi pengangkatan sebagian atau seluruh organ rahim, radioterapi, atau kombinasi keduanya. d. Penanganan kanker serviks stadium akhir, yaitu radioterapi dan atau kemoterapi, kadang operasi juga perlu dilakukan.

5.6.1 Prosedur pengangkatan sel-sel kanker :

a. Biopsi kerucut: yaitu pengangkatan wilayah tempat jaringan yang abnormal melalui prosedur operasi. b. Terapi laser: pemakaian laser untuk membakar sel-sel abnormal. Universitas Sumatera Utara 143 c. LLETZ atau large loop excision of transformation zone: sel-sel abnormal dipotong memakai kawat tipis dan arus listrik.

5.6.2 Operasi pengangkatan kanker serviks

a. Operasi untuk kanker serviks yang terdeteksi pada stadium awal dan akan ditawarkan kepada wanita yang masih ingin memiliki anak. Operasi ini bertujuan mengangkat leher rahim, jaringan sekitarnya, dan bagian atas dari vagina tanpa mengangkat rahim. b. Operasi pengangkatan rahim wanita. Dilakukan untuk wanita yang stadium kanker serviks stadium awal agar kanker tidak kembali lagi, radioterapi juga mungkin perlu dilakukan.

5.6.3 Efek samping atau komplikasi jangka pendek dari operasi:

a. Pendarahan b. Infeksi c. Risiko cidera pada ureter, kandung kemih dan rektum 13 d. Penggumpalan darah Komplikasi jangka panjang: a Ketidakmampuan menahan kencing. b Vagina menjadi pendek dan lebih kering, hubungan seksual bisa terasa sangat menyakitkan. c Pencernaan dalam usus terhalang karena adanya penumpukan bekas luka. d Pembengkakan pada lengan dan kaki karena penumpukan cairan. 13 Rektum adalah bagian terakhir dari usus besar pada saluran pencernaan. http:www.pengeartianologi.com201412Pengertian-Rektum-Adalah.html?m=1 , Diakses pada 27 Juni 2016, Pukul 21:06 WIB. Universitas Sumatera Utara 144 a . Penanganan dengan radioterapi Penanganan kanker serviks stadium awal, radioterapi bisa dilakukan sendiri atau dikombinasikan dengan operasi. Sedangkan untuk kanker serviks stadium akhir, radioterapi digabung dengan kemoterapi. Kombinasi ini untuk mengendalikan pendarahan dan rsa nyeri. Proses radioterapi biasanya berjalan sekitar satu sampai dua bulan. Meski begitu, radioterapi tidak hanya menghancurkan sel-sel kanker, terkadang radioterapi juga menghancurkan jaringan yang sehat. Efek samping bisa bertahan selama berbulan-bulan atau bahkan tahunan. Pada beberapa kasus, feek samping bersifat permanen. Efek samping dari radioterapi adalah:  Sakit perut buang air kecil.  Pendarahan dari vagina dan rektum.  Diare.  Kelelahan.  Mual.  Merusak kandung kemih dan usus.  Mempersempit vagina sehingga seks menjadi sakit.  Kulit seperti terbakar di daerah panggul.  Kemandulan.  Merusak ovarium

b. Penanganan dengan kemoterapi

Universitas Sumatera Utara 145 Untuk mengobati kanker serviks, kemoterapi bisa digabung dengan radioterapi. Untuk kanker stadium akhir, kemoterapi dilakukan untuk memperlambat penyebaran dan mengurangi penyebaran dan mengurangi gejala yang muncul. Kemoterapi memakai obat-obatan untuk menghancurkan sel kanker. Berbeda dengan radioterapi atau operasi yang berdampak pada bagian tertentu saja, kemoterapi akan berdampak pada seluruh tubuh. Obat ini mengincar sel yang tumbuh dan berkembang biak dengan cepat, terutama sel kanker. Tapi sel sehat yang berkembang biak dengan cepat juga bisa terpengaruh. Efek samping yang sering terjadi adalah: a. Mengalami sariawan. b. Kehilangan selera makan. c. Merasakan kelelahan. d. Mual dan muntah. e. Rambut rontok: rambut bisa tuumbuh kembali dalam waktu tiga sampai enam bulan setelah kemoterapi selesai. f. Jumlah sel darah merah berkurang: mengakibatkan kelelahan dan sesak nafas. Dan infeksi karena kekurangan sel darah putih. Universitas Sumatera Utara 146 BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan