Radioterapi Kemoterapi Risiko pengobatan

134

5.2 Risiko pengobatan

Risiko dari masing-masing tindakan yang akan dilakukan di rumah sakit merupakan hasil diskusi dari masing-masing antar keluarga. Dan sebelum mengambil keputusan, masing-masing dari anggota keluarga pasien sudah terlebih dahulu mempertimbangkan segala risiko yang kemungkinan akan terjadi setelah tindakan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit. Contoh kasus ibu Sri dimana sebelum melakukan operasi, keluarganya sudah menandatangani surat pernyataan setuju kepada pihak rumah sakit bahwa operasi akan dilakukan. Dan sebelumnya itu segala risiko dari pengobatan dapat mempengaruhi bagian tubuh mana saja. Contoh efek dari pengobatan yang dilakukan adalah:

5.2.1 Radioterapi

Ibu Sri dan ibu Sulasmi merasakan efek tersebut setelah melakukan radioterapi. Setelah melakukan radioterapi yaitu dengan masuknya tubuh dari informan saya ke dalam sebuah mesin dimana disana penyakit tersebut akan di laser, tetapi sebelumnya kanker sudah mulai menyebar ke sebagian tubuh akan diberi tanda X agar memudahkan dalam pemfokusan laser yang akan dilakukan. Efek samping dari radioterapi yang telah dialami oleh beberapa informan saya, adalah:  Pendarahan dari vagina dan rektum.  Sakit perut buang air kecil  Diare.  Kelelahan. Universitas Sumatera Utara 135  Mual.  Merusak kandung kemih dan usus.  Kulit seperti terbakar di daerah panggul.  Merusak ovarium

5.2.2 Kemoterapi

Penanganan dengan kemoterapi adalah pengobatan yang dilakukan oleh semua informan saya, tetapi khusus dengan ibu Jamilah hanya melakukannya sampai dua kali saja dengan alasan letih dan tidak mau karena trauma yang dialami oleh mendiang teman-temannya. Di saat melakukan kemoterapi maka tenaga dan juga kondisi fisik yang kuat sangat dibutuhkan, karena setelah melakukan kemoterapi kondisi badan penderita akan dikuras karena mual dan muntah. Sehingga cairan yang ada di dalam tubuh akan habis padahal pemasukan ke dalam tubuh tidak ada karena tidak ada nafsu makan dari penderita. Tetapi saat melakukan kemoterapi para informan saya terkhusus pada ibu Sri, bahwa beliau sudah melaksanakan kemoterapi sampai 23 dan beliau akan diperbolehlan pulang. Saran dari ibu Sri bahwa setelah melakukan kemoterapi jangan pernah berhenti. “kalo kanker udah sempat di kemo jangan sampe berhenti lah dek, karna jadi ketergantungan itu. Makanya kalo uda kemo lanjutkan aja terus, makanya minum vitamin sama obat pengurang mual dan obat penafsu makan biar bisa kemo. Karna kebanyakan cerita dari teman-teman ibu cerita, berhenti kemo pasti meninggal. Makanya ibu lanjutkan kemo”. Dan dari pengalaman dari informan saya yaitu ibu Sri, bahwa diperlukan obat- obatan lain yang mendukung pengobatan dari rumah sakit agar pengobatan tersebut lancar. Universitas Sumatera Utara 136 Beda halnya dengan ibu Sulasmi bahwa kemoterapi adalah hal yang sangat menyiksa baginya, beliau sering meminta kepada anaknya untuk pulang karena tidak tahan dengan kemoterapi yang membuatnya sampai kehilangan rambutnya. Dan membuat isi perutnya sampai habis karena muntah yang sangat berlebihan saat selesai melaksanakan kemoterapi. Dan keluarga ibu Sulasmi tidak memberikan obat penawar mual dan muntah kepada ibu Sulasmi karena menurut mereka itu sangat mahal dan juga keluarganya mengatasi mual dan muntah yang dirasakan oleh ibu Sulasmi dengan memberikan minyak kayu putih. Efek samping kemoterapi yang sering terjadi adalah: a. Mengalami sariawan. b. Kehilangan selera makan. c. Merasakan kelelahan. d. Mual dan muntah. e. Rambut rontok: rambut bisa tuumbuh kembali dalam waktu tiga sampai enam bulan setelah kemoterapi selesai. f. Jumlah sel darah merah berkurang: mengakibatkan kelelahan dan sesak nafas. Dan infeksi karena kekurangan sel darah putih.

5.2.3 Operasi