51
BAB III Penderita Kanker Serviks
3.1 Riwayat singkat Penderita Kanker Serviks
3.1.1 Sulasmi Informan I
Ibu Sulasmi adalah seorang ibu rumah tangga kelahiran 26 Juni 1959yang berasal dari Serdang Bedagai.Ia merupakan ibu dari tujuh anak-anaknya, yaitu
enam laki-laki dan 1 perempuan. Suaminya adalah seorang petani yang kesehariannya berada di sawah untuk menghidupi istri dan anak-anaknya. Ibu
Sulasmi tinggal di Serdang bersama suami dan dua anak-anaknya, sedangkanlima anak-anaknya yang lain tinggal di luar kota dan diantara mereka sudah ada yang
menikah.Pendidikan terakhir yang ditempuh oleh ibu Sulasmi adalah Sekolah menengah pertama begitu juga dengan suami ibu Sulasmi.Ibu Sulasmi adalah
seorang pekerja keras yang selalu menyelesaikan tugas rumah tangga dengan baik dan membantu suami ke sawah untuk mengerjakan sawah.Beliau juga dikenal
yang selalu mementingkan kesehatan dan selalu memperingatkan anak-anaknya untuk menjaga pola makan dan menjaga kesehatan.Kegiatan yang selalu
dikerjakannya adalah bangun pagi untuk memasak,membersihkan rumah dan semua pekerjaan rumah adalah pekerjaannya.Sedangkan suaminya sudah
berangkat kerja pada pukul 08.00 WIB dan harus sarapan agar dapat bekerjadi sawah. Anak satu-satunya perempuan bekerja sebagai menjaga kios pulsa kecil-
Universitas Sumatera Utara
52
kecilan yang berada di depan rumahnya, sedangkan anak laki-lakinya sedang menempuh kuliah di medan, dan pergi dan pulang kuliah menempuh serdang dan
medan. Ketika pekerjaan rumah sudah selesai, ibu Sulasmi tidak pernah absen
untuk membantu suaminya di sawah karena suaminya hanya sendiri untuk mengurus sawah. Jadi beliau meninggalkan rumah sebelum jam makan siang
untuk membawa bekal suaminya dan harus kembali sebelum sore agar mempersiapkan makan malam suaminya dan juga anak-anaknya. Anaknya yang
perempuan sangat dimanja oleh ibu Sulasmi, karena ia adalah anak perempuan satu-satunya yang menjadi teman cerita jika mengalami hal-hal yang bertopik
tentang wanita. Anak-anaknya yang merantau terkadang sibuk dan jarang menghubungi mereka sehingga rumah yang ditinggali mereka sangat sepi karena
hanya ada suami dan anak perempuannya, karena anak laki-lakinya bekerja pada siang hari dan kuliah pada malam hari.Ibu Sulasmi tidak pernah mengeluh kepada
siapapun ketika sakit yang dialami masih bisa diatasi dengan pengobatan ala kadarnya tanpa pergi ke dokter. Dan ketika beliau masih bisa menahan rasa sakit
dan dapat melanjutkan pekerjaanya, beliau tidak akan mengeluh kepada keluarganya. Ibu Sulasmi selalu menyerahkan masalah pengobatan terhadap
anaknya sri karena ibu Sulasmi berpikir bahwa beliau hanya tamatan Sekolah Menengah Pertama dimana anaknya tamatan Sekolah Menengah Atas, dan
pastinya pengetahuan anaknya lebih luas dibanding dengan pengetahuannya. Oleh sebab itu ibu Sulasmi menyerahkan masalah pengobatan terhadap putrinya.
Universitas Sumatera Utara
53
3.1.2 Junariah Informan II