METODE PENELITIAN I. STRATEGI PEMBERDAYAAN UNTUK MENINGKATKAN KEPEDULIAN DAN KEMANDIRIAN KESEHATAN MASYARAKAT YOGYAKARTA BERBASIS KEBIJAKAN PREVENTIF DAN PROMOTIF

44

D. METODE PENELITIAN I.

Pendekatan Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya pemberdayaan dan implementasi kebijakan preventif serta promotif untuk mewujudkan kepedulian dan kemadirian kesehatan masyarakat di Yogyakarta. Draft solusi yang ditawarkan oleh peneliti diharapkan bisa diterima oleh Pemerintah Daerah Dinas Kesehatan dan DPRD Kota Yogyakarta dalam proses negosiasi dan konsolidasi tersebut. Untuk implementasi kebijakan preventif dan promotif tentang kesehatan sepenuhnya menjadi kewenangan dari stakeholders setempat, untuk itu peneliti hanya bisa melakukan evaluasi terhadap implementasi kebijakan tersebut.

II. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian didapat dari sumber utama yaitu masyarakat di 3 Kecamatan yang menjadi sampel penelitian melalui metode FGD, semi structured group dan deep interview untuk memperoleh informasi apa saja persoalan kesehatan yang mereka hadapi, faktor penyebab mereka tidak peduli dengan kesehatan serta kurang mandirinya kesehatan masyarakat, potensi dan karakter masyarakat. Data hasil penelitian tersebut kemudian dikorelasikan dengan teori-teori pemberdayaan, kebijakan publik yang relevan dengan kesehatan yang diperoleh dari buku, narasumber, ataupun literatur lainnya. Data sekunder diperoleh dari kajian dokumentasi; baik dari ekspos media massa yang terkait dengan pencarian solusi masalah kesehatan yang pernah dilakukan oleh lembaga lainnya.

III. Teknis Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, obyektivikasi data akan didapatkan dengan memberikan kesempatan yang luas kepada obyek untuk bertutur tentang sesuatu. Artinya peneliti tidak memiliki otoritas untuk melakukan treatment, baik mengarahkan agar responden memilih jawaban tertentu ataupun menginterpretasikan makna keluar dari obyek yang diteliti. Pekerjaan analisis lebih pada upaya mengorganisasikan temuan, dan kemudian mengkonstruksikan temuan tersebut dalam bingkai obyek yang diteliti. Dari analisis ini kemudian akan diperoleh kesimpulan makna yang ramah dengan obyek penelitian, dan bermanfaat bagi pembuatan rekomendasi penelitian yang bisa diterapkan di lapangan. Ini juga mendukung metode penelitian yang beruapaya melibatkan masyarakat secara aktif, menempatkan rakyatresponden sebagai sumber informasi utama dengan tanpa intervensi dari peneliti.

IV. Populasi dan sampel

Populasi penelitian adalah rakyat di seluruh Indonesia yang diwakili oleh rakyat Yogyakarta yang berada di Kecamatan Gondomanan, Tegalrejo dan Mantrijeron. Penentuan Sampel dilakukan melalui purposive sampling, yang dimaksudkan guna mengetahui persoalan kesehatan yang dihadapi masyarakat, faktor yang membuat masyarakat kurang peduli dengan kesehatan dan kurang mandiri. Dengan data tersebut pola pemberdayaan dan implementasi kebijakan preventif dan promotif kesehatan bisa lebih mudah diimplementasikan di masyarakat.

V. Lokasi penelitian

Penelitian dilakukan di 3 Kecamatan di Yogyakarta dengan mengambil sampel kecamatan dengan karakteristik berbeda–beda. Lokasi Kecamatan yang pertama adalah Kecamatan Gondomanan yang dialiri Sungai Code serta tingkat kepadatan penduduk yang sangat tinggi serta berada di tengah kota menjadi pertimbangan utama karena masalah kesehatan menjadi sangat rentan dengan kondisi seperti itu. Lokasi penelitian kedua berada di Kecamatan Tegalrejo dengan karakterisitik lokasi yang dekat jalur kereta api dan banyak rumah kumuh sehingga persoalan kesehatan juga menjadi masalah serius. Sedangkan lokasi ketiga adalah Kecamatan Gedongkiwo yang mewakili kecamatan di pinggiran kota Yogyakarta serta termasuk kecamatan dengan tingkat kemiskinan masyarakat yang relatif tinggi sehingga masalah kesehatan juga menjadi persoalan penting. 45

VI. Rancangan penelitian

Tahap penelitian dilakukan dengan mengikuti rancangan sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi pola pemberdayaan, kebijakan preventif dan promotif kesehatan a identifikasi potensi implementasi kebijakan tersebut b mengumpulkan bahan-bahan data sekunder terutama dari media tentang persoalan kesehatan dan kebijakan kesehatan yang akan dianalisis c mendokumentasikan untuk bahan penyusunan solusi mewujudkan kepedulian dan kemandirian kesehatan masyarakat. 2. Mengidentifikasi karakter dan potensi masyarakat di 3 Kecamatan : a menentukan subyek penelitian b menyusun panduan dan pedoman wawancara dalam proses story telling c menyelenggarakan focus group discussion dan d melakukan wawancara secara mendalam terhadap masyarakat di 3 kecamatan. 3. Mengidentifikasi persoalan kesehatan dan kurangnya kepedulian dan kemandirian kesehatan masyarakat FGD dan Interview ; a mengklasifikasi persoalan kesehatan b mengkaji faktor penyebab kurangnya kepedulian masyarakat c mengklasifikasi kurangnya kemandirian kesehatan masyarakat. 4. Menyusun solusi untuk mewujudkan kepedulian dan kemandirian kesehatan : a penyiapan materi b penyusunan draft solusi c mengkonsultasikan draft solusi kepada pakar kesehatan dan kebijakan. 5. Negosiasi dan Konsolidasi dengan stakeholder untuk menyakinkan mereka memakai solusi pemberdayaan, kebijakan preventif dan promotif kesehatan untuk mewujudkan kepedulian dan kemandirian kesehatan masyarakat. 6. Sosialisasi hasil penelitian kepada warga : a warga masyarakat menjadi peserta aktif b menentukan jadual pelaksanaan sosialisasi c menentukan narasumber dalam pelaksanaan sosialisasi d pelaksanaan sosialisasi.

E. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI