Desinfeksi Khlorinator Pencemaran Akibat Perilaku Manusia

21 sangat baik digunakan untuk penjernihan air. Kandungan silika SiO tinggi yang terbentuk akibat proses pembakaran unsur geologi di dalam bumi dengan suhu lebih dari 800° C menjadikan pembentukkan kadar silica semakin banyak dan membuat kualitasnya menjadi sangat baik. Pasir gunung api baik digunakan untuk penjernih air. Pola silika yang berujung runcing membuat kemampuan pasir menyerap partikel tidak diinginkan jauh lebih baik ketimbang pasir biasa.

6. Desinfeksi

Menurut Sanropie 1984, menyatakan bahwa Desinfeksi adalah suatu proses untuk membunuh bakteri patogen bakteri penyebab penyakit yang ada di dalam air dengan menggunakan bahan desinfektan. Desinfeksi secara kimia antara lain dapat dilakukan dengan penambahan bahan kimia seperti Cl 2 , Br 2 , I 2 , O 3 , KMnO 4 , O 2 , Cl 2 , CuSO 4 dan ZnSO 4 . Bahan kimia yang paling banyak digunakan adalah senyawa khlorin yang disebut proses khlorinasi atau desinfeksi. Di Indonesia kebanyakan digunakan kaporit karena mudah didapat dan mudah penggunaannya. Disinfeksi merupakan bagian dari proses pengolahan air terakhir yang penting dan merupakan teknologi bersih. Disinfektan senyawa khlorin, dapat digunakan untuk menghilangkan bakteri patogen, meminimalkan gangguan mikroorganisme dan sebagai oksidator. Sebagai oksidan, khlorin dapat juga digunakan untuk menghilangkan zat besi, mangan, menghilangkan rasa air dan senyawa berbau serta meminimalkan amonia nitrogen. Terminologi disinfeksi yang berarti menghilangkan atau menghancurkan seluruh mikroorganisme yang hidup termasuk didalamnya spora disebut sterilisasi. Namun istilah disinfeksi tidak seluruhnya benar karena ada beberapa spora bakteri yang lebih tahan terhadap disinfeksi dibanding bentuk vegetatif, seperti halnya organisme tuberculosis lebih tahan dibanding dengan negatif-gram sel coliform. Sumber Khlorin yang banyak digunakan saat ini adalah jenis kaporit tablet dengan kemurnian 90 yang mampu menyuntikkan dosis khlorin sebesar 40 mgl berupa tablet kaporit ukuran 200 gram sebanyak 2 tablet untuk debit aliran antara 1 – 5 liter per detik Berthouex, 1998.

7. Khlorinator

Menurut Winarno 1986, alat yang diperlukan dalam klorinasi disebut klorinator. Klorinator sederhana dapat digunakan dalam khlorinasi kontinyu bagi suplai air yang jumlahnya relatif banyak. Klorinator dapat diupayakan dengan membuat sendiri, salah satunya adalah jenis Klorin Difuser yang terbuat dari bahan PVC. Dari hasil penelitian dilaporkan bahwa khlorinasi air bersih pada sumur gali protected dinding disemendiplester minimal sedalam 3 m dan unprotected tanpa ada dinding yang disemenplester berdasarkan pada standart yang telah ditetapkan dengan dosis kaporit 1,00 ppm untuk sumur gali protected dan 1,5 ppm sumur gali unprotected. Susunan alat klorin difuser dari PVC dengan ukuran : diameter pipa luar 2 inch dan pipa dalam 1 inch, bersekat pasir diantaranya, dengan panjang 30 cm; pasir ukuran diameter 0,4 – 0,9 mm; kaporit kadar 60 ; lubang difuser ukuran 5 mm; jumlah lubang sebanyak 15 buah, memberikan sisa khlor 0,51 mgl pada sumur gali protected dan sisa khlor 0,49 mgl pada sumur gali unprotected. Khlorin difuser dimaksud seperti pada Gambar di bawah ini : Lubang Ф 5 mm PVC Ф 1” Dop Ф 2 “ Kaporit Gambar : Khlorin Diffuser Pasir Dop Ф 1 “ 22

D. Metodologi Penelitian 1. Tahap Pelaksanaan Penelitian