124
c. Sikap petugas
Hal ini berkitan sikap petugas dalam melayani masyarakat dalam pengurusan KK. Aspek yang kami nilai adalah sapaan, senyuman, kerapian,
dan ada tidaknya keluhan kepada petugas loket. Berkaitan dengan hal ini survei Sikap Petugas menunjukkan sebagai berikut:
No Sikap Petugas
Baik Tidak
Abstain 1
Sapaan 63
32 5
2 Senyuman
63 32
5 3
Kerapian 95
5 4
Keluhan 26
68 6
Berkaitan dengan adanya keluhan dari masyarakat terhadap layanan yang diberikan, masyarakat banyak yang mengeluh tentang biaya yang mahal
serta lamanya waktu yang dibutuhkan dalam proses pembuatan KK, selain itu sikap petugas yang cukup menjengkelkan lainnya yang dikeluhkan oleh
masyarakat adalah adanya pembedaan pelayanan bagi yang memiliki koneksi. Pembedaan ini dilakukan oleh pegawai kelurahan atau kecamatan dan petugas
loket. Yang cukup mengherankan dari banyaknya keluhan tersebut sedikit sekali yang disampaikan kepada pihak kelurahan atau kecamatan. Ini terjadi
karena tidak jelasnya prosedur penyampaian keluhan, dan dari sekian yang menyampaikan keluhan tanggapan pihak kelurahan atau kecamatan sebagian
besar membiarkan saja dan berjanji akan memperbaiki. Sebagian besar responden menyatakan bahwa ketepatan waktu, besarnya biaya retribusi, dan
prosedur pelayanan perlu diperbaiki.
d. Pemenuhan standar pelayanan
Hal ini berkaitan dengan sikap petugas dalam melayani masyarakat, petugas paling tidak harus menguasai prosedur pelayanan untuk dapat
melayani masyarakat dengan baik. Standar Pelayanan ini meliputi:
No Standar pelayanan
Standar Tidak standar
Abstain 1
Menanyakan kepentingan 89
5 6
2 Menjelaskan prosedur
63 26
11 3
Menanyakan kelengkapan berkas 68
21 11
Konteks pelayanan terkait dengan prasarana yang tersedia dalam melayani masayarakat.
e. Konteks pelayanan
Konteks pelayanan terkait dengan prasarana yang tersedia dalam melayani masayarakat. Dalam survei ini kami menilai tentang kebersihan,
kenyamanan, dan kemudahan akses atau keterjangkauan. Dari survei ini didapat bahwa kebersihan kamar mandi di kelurahan atau kecamatan
menunjukkan bersih, sedangkan untuk kebersihan ruang tunggu. Responden menyatakan bersih. Berkaitan dengan kenyamanan ruang tunggu, kami
membagi menjadi empat 4 aspek yaitu, 1. Pengaturan kursi, kenyamanan, pengaturan letak televisi, dan kesejukan.
Untuk kenyamanan ruang tunggu responden menyatakan nyaman dan tidak nyaman.
2. Sedangkan untuk pengaturan televisi dan kesejukan responden menyatakan bahwa pengaturan televisi memenuhi aspek kenyamanan, sisanya tidak
125 nyaman, untuk kesejukan ruang tunggu responden menyatakan nyaman dan
responden menyatakan tidak nyaman. 3. Kemudahan
akses atau
keterjangkauan fasilitas
berkaitan dengan
kemudahan dalam mengakses bagaian atau ruang informasi, loket pendaftaran, dan kotak saran atau pengaduan.
Dari survei Konteks Pelayanan yang kami lakukan didapat bahwa:
No Keterjangkauan fasilitas
Sulit Mudah
Abstain 1
Bagianruang informasi 16
79 15
2 Loket pendaftaran
89 11
3 Kotak saranpengaduan
26 63
11
f. Persepsi perubahan kualitas
Respon pihak kelurahan dan kecamatan dalam menanggapi keluhan yang disampaikan oleh masyarakat. Ternyata dari persepsi responden didapat
bahwa kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak kelurahan dan kecamatan. Aspek pelayanan yang dipersepsikan oleh responden:
1. Mempersepsikan lebih buruk yakni; fasilitas ruang tunggu, waktu tunggu
dan keramahan petugas. 2. Adapun yang mempersepsikan lebih baik, aspek tersebut, yaitu keramahan
petugas, fasilitas ruang tunggu dan waktu tunggu.
F. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
I. Kesimpulan
1.
PELAYANAN PUBLIK BIDANG PENDIDIKAN Sarana dan Fasilitas Pendidikan rata–rata kondisi ruang belajarkelas, Ruang
perpustakaan masih dalam kondisi yang baik. Tempat bermainfasilitas olahraga, Ruang UKS, Ruang koperasi sekolahwarungkantin , Fasilitas belajar meja, kursi,
papan tulis, papan absensi dsb masih dalam kondisi yang baik, Buku pelajaran pokok yang dipinjamkan secara gratis kepada siswa, Alat peraga yang sesuai
dengan keperluan pendidikan dan pembelajaran masih dalam kondisi yang sedang.
2.
PELAYANAN PUBLIK BIDANG KESEHATAN a. Persepsi Besaran Biaya dan Waktu
Yang cukup menarik dari hasil penelitian di beberapa puskesmas ini, pasien justru lebih banyak menghabiskan waktu pada saat mengantri atau mengambil
kartu.
b. Transparansi pelayanan
Sebagai sebuah organisasi yang memberikan jasa kepada masyarakat, puskesmas dituntut untuk memberikan pelayanan yang maksimal demi
kepuasan pasien. Sedangkan Rumah Sakit Kota sangatlah diperbaiki pada Manajemen bersifat kepuasan pelayanan baik internal maupun eksternal.
Secara keseluruhan transparansi sedang.
c. Pemenuhan standar pelayanan
Sebagai sebuah organisasi yang memberikan jasa kepada masyarakat, puskesmas dan Rumah Sakit Umum Kota dituntut untuk memberikan
pelayanan yang maksimal demi kepuasan pasien
d. Konteks pelayanan
Kenyamanan merupakan salah satu aspek penilaian konteks pelayanan. Kenyamanan pasien ditempatkan pada wilayah kenyamanan ruang tunggu dan
kenyamanan ruang periksa. Dalam wilayah kenyamanan ruang tunggu ada