Prinsip Penghilangan Fe dan Mn Tinjauan tentang Pasir Merapi

20

3. Dampak Negatif Fe dan Mn

Menurut Tjokrokusumo 1995, identifikasi tingginya mineral Fe dan Mn ditengarai dengan berbau amis logam, meninggalkan noda kuning kecoklatan Fe dan coklat kehitaman Mn pada porselin maupun alat–alat saniter serta pakaian berwarna cerah, terjadi pengkaratan korosif pada logam, memunculkan partikel berwarna kuning coklatcoklat hitam dan mengkilap di permukaan air. Menurut Purdom 1971, dikatakan metabolisme tubuh membutuhkan Fe, Mn, Ca dan Mg selama konsentrasi sesuai dengan standart kualitas Air Minum yang diperbolehkan. Fe, Mn, Ca dan Mg termasuk golongan tidak beracuntoksisitas rendah, tetapi apabila dikonsumsi melebihi standar baku mutu diperbolehkan dan secara reguler melebihi 10 tahun akan berakibat terjadi pembengkakan ginjal, lever, batu ginjalkandung kemih, iritasi usus besar lambung dan sakit pinggang. Hal ini dapat terjadi oleh karena kelebihan mineral dari kebutuhan metabolisme tubuh akan terdeposit pada organ–organ tubuh yang penting dan tidak dapat dibuang keluar dari sistem tubuh seperti halnya vitamin.

4. Prinsip Penghilangan Fe dan Mn

Proses penghilangan Fe dan Mn pada prinsipnya adalah proses oksidasi, yaitu menaikkan tingkat oksidasi oleh suatu oksidator dengan tujuan merubah bentuk Fe dan Mn terlarut menjadi Fe dan Mn yang tidak larut endapan. Endapan yang terbentuk dihilangkan dengan proses sedimentasi dan atau filtrasi di dalam proses adsorpsi. Menurut Khumyahd 1991, beberapa proses untuk menghilangkan Fe dan Mn di dalam air yaitu : 1. Oksidasi dengan oksigen, khlorin dan Permanganat. Fe 2+ Fe 3+ Mn 2+ Mn 4+ berupa presipitat 2. Pertukaran ion R – Na + Fe 2+ R – Fe + Na + Mn 2+ R – Mn reaksi pertukaran ion R – Fe + Na + R – Na + Fe 2+ R – Mn Mn 2+ regenerasi 3. Oksidasi dengan pelapisan oksidan MnO 2 pada media misal : zeolit, pasir kuarsa dll. 3 {Mn II. Mn O 2 } s + 2 MnO 4 - + 2H 2 O  8MnO 2 s + 4H + Mn 2+ + MnO 2 s     Fast Mn 2+ . MnO 2 s sorpsi Fe 2+     Fast Fe 3+ oksidasi

5. Tinjauan tentang Pasir Merapi

Pasir Merapi merupakan pasir yang berasal dari muntahan lava merapi pada saat terjadinya letusan Merapi. Letusan Merapi yang biasanya mengeluarkan material yang berupa pasir maupun material batu besar lainnya yang dapat berdampak negatif dan positif. Dampak negatif yang timbul seperti kerusakan lingkungan permanen, dapat merubah suhu, dan mengganggu kesehatan serta yang lainnya. Tapi di sisi lain dampak positif dari vulkanik Merapi sebenarnya cukup banyak, yaitu pasir berlimpah, meningkatkan kesuburan tanah, serta sebagai media penjernih air. Vulkaniktanah gunung berapi adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi dari letusan gunung berapi yang subur mengandung unsur hara yang tinggi. Vulkanik yang dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi umumnya dicirikan oleh kandungan mineral liat allophan yang tinggi. Allophan adalah Aluminosilikat amorf yang dengan bahan organik dapat membentuk ikatan kompleks. Adapun manfaaat pasir gunung berapi 21 sangat baik digunakan untuk penjernihan air. Kandungan silika SiO tinggi yang terbentuk akibat proses pembakaran unsur geologi di dalam bumi dengan suhu lebih dari 800° C menjadikan pembentukkan kadar silica semakin banyak dan membuat kualitasnya menjadi sangat baik. Pasir gunung api baik digunakan untuk penjernih air. Pola silika yang berujung runcing membuat kemampuan pasir menyerap partikel tidak diinginkan jauh lebih baik ketimbang pasir biasa.

6. Desinfeksi