TUJUAN DAN MANFAAT TINJAUAN PUSTAKA 1.

51 Meskipun penyusunan perangkat pembelajaran adalah kewenangan guru, namun untuk memberikan pedoman bagaimana seorang guru menyusun perangkat pembelajaran yang bermuatan karakter, diperlukan sebuah acuan berupa SSP bermuatan karakter yang telah diuji kesahihannya melalui serangkaian penelitian. Berdasar hal tersebut, maka diperlukan penelitian untuk mengembangkan SSP bermuatan karakter sesuai dengan bidang studi. Untuk itu maksud penyusunan proposal ini adalah untuk mewujudkan penelitian pendidikan yang mampu menghasilkan produk berupa Subject Spesific Pedagogy bermuatan karakter yang didasarkan pada taksonomi baru pendidikan sains New Taxonomy of Science Education, khususnya untuk mata pelajaran biologi.

B. TUJUAN DAN MANFAAT

Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengembangkan SSP berbasis New Taxonomy Of Science Education untuk meningkatkan karakter siswa. 2. Mengetahui apakah produk SSP Biologi yang dihasilkan mampu mengembangkan karakter siswa. Manfaat penelitian ini, yaitu : 1. Membantu mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan Berkarakter melalui proses pembelajaran di sekolah. 2. Menghasilkan alternatif SSP yang bisa digunakan oleh guru SMA, khususnya di Kota Yogyakarta, dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran bermuatan karakter. 3. Mengembangkan karakteristik siswa melalui pembelajaran biologi, sesuai dengan nilai–nilai lokal kota Yogyakarta. 4. Membentuk siswa yang memahami hakekat sains biologi sebagai sikap, proses dan aplikasi agar mereka memiliki bekal pengetahuan konsep dan keterampilan tingkat tinggi yang dapat diterapkan sebagai life skill, tanpa meninggalkan keluhuran budi.

C. TINJAUAN PUSTAKA 1.

Pendidikan Karakter Menurut Kemdiknas 2010 hakikat pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pendidikan nilai yakni pendidikan nilai–nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda. Pendidikan karakter berdasarkan kajian nilai–nilai agama, norma–norma sosial, peraturanhukum, etika akademik, dan prinsip–prinsip HAM, telah teridentifikasi butir–butir nilai yang dikelompokkan menjadi lima nilai utama, yaitu nilai–nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, dan lingkungan serta kebangsaan. Berikut adalah daftar nilai–nilai utama yang dimaksud dan diskripsi ringkasnya. 1. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan a. Religius Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai–nilai Ketuhanan danatau ajaran agamanya. 2. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri a. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain 52 b. Bertanggung jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial dan budaya, negara dan Tuhan YME. c. Bergaya hidup sehat Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan. d. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. e. Kerja keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh–sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas belajarpekerjaan dengan sebaik–baiknya. f. Percaya diri Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya. g. Berjiwa wirausaha Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. h. Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif Berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah dimiliki. i. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas–tugas. j. Ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. k. Cinta ilmu Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan. 3. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama a. Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milikhak diri sendiri dan orang lain serta tugaskewajiban diri sendiri serta orang lain. b. Patuh pada aturan–aturan sosial Sikap menurut dan taat terhadap aturan–aturan berkenaan dengan masyarakat dan kepentingan umum. c. Menghargai karya dan prestasi orang lain Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain. d. Santun Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang. 53 e. Demokratis Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. 4. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan a. Peduli sosial dan lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya–upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. 5. Nilai kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. a. Nasionalis Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya. b. Menghargai keberagaman Sikap memberikan respek hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan agama.

2. Pembelajaran Biologi Untuk Sekolah Menengah Atas SMA

Belajar Biologi pada hakikatnya belajar tentang organisme dan kehidupannya, serta interaksi yang terjadi antara keduanya. Johnson, et all 1984 : xxiv menyatakan bahwa, “two major themes in biology, both so fundamental to the study of modern biology that we will introduce them here : 1. Organisms have evolved, and 2 life and its processes confirm to the laws of chemistry and physics” Dua tema yang sangat fundamental dalam mempelajari Biologi modern adalah evolusi organisme dan proses kehidupannya. Mata pelajaran Biologi di SMA merupakan kelanjutan IPA di SMPMTs yang menekankan pada fenomena alam dan penerapannya yang meliputi aspek–aspek sebagai berikut. 1. Hakikat biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokan makhluk hidup, hubungan antarkomponen ekosistem, perubahan materi dan energi, peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem. 2. Organisasi seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ tumbuhan, hewan dan manusia serta penerapannya dalam konteks sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat 3. Proses yang terjadi pada tumbuhan, proses metabolisme, hereditas, evolusi, bioteknologi dan implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

3. New Taxonomy Science of Education NTSE

Pandangan tradisional menganggap bahwa Sains adalah sebuah pengetahuan mengenai alam semesta yang dikumpulkandiakumulasi melalui rekaman sejarah. Hanya saja akhir–akhir ini 3 – 5 tahun belakangan telah terjadi banyak perhatian yang diarahkan ke proses Sains, sebuah keahlian yang digunakan ahli Sains untuk menemukan pengetahuan baru. Akan tetapi, itu menjadi jelas saat ini bahwa lebih banyak perhatian untuk pendidikan Sains dari pada proses dan isi. McCormack dan Yager 1989 mengembangkan sebuah “Taksonomi Pendidikan Sains” baru yang memperluas pandangan tentang pendidikan Sains di luar dua domain isi dan proses menjadi lima domain yang bisa dianggap penting untuk setiap kurikulum Sains yang baik. 54 Pengembang kurikulum bisa menggunakan taksonomi ini sebagai cetak biru blueprint sebagai petunjuk dalam mendesain program baru. Evaluator dapat menggunakan taksonomi sebagai tolok ukur terhadap program yang ada yang dapat dinilai. Pengarang Taksonomi “melihat 5 domain dalam pendidikan Sains yang kesemuanya itu penting sebagai petunjuk bagi kita dalam bekerja membantu semua siswa untuk mencapai cara membaca gejala Sains yang diperlukan dalam kehidupan mereka jika sudah terjun ke dalam masyarakat nantinya. Dan diperlukan bagi kita saat ingin menyelesaikan permasalahan saat ini untuk menghasilkan masa depan yang lebih baik McCormack dan Yager 1989, 47 - 48. Taksonomi Pendidikan Sains meliputi 5 domain, yaitu: a. Domain mengetahui dan memahami Domain pengetahuan b. Domain menjelajah dan menemukan Proses dari domain ilmu c. Domain membayangkan dan membuat Domain kreativitas d. Domain merasa dan menilai Domain sikap e. Domain menggunakan dan menerapkan Domain Aplikasi dan Koneksi

4. Subject Specific Pedagogy SSP

SSP merupakan pengemasan bidang studi menjadi perangkat pembelajaran komprehensif mencakup standar kompetensi, materi, strategi, metode, dan media, serta evaluasi instrumen penilaian hasil belajar. SSP meliputi : Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Materi, Lembar Kegiatan Siswa dan Butir Soal post tes dan tes kinerja. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan ditelaah dengan lembar telaah yang formatnya diadaptasi dari BSNP, yaitu dengan menuliskan ada tidaknya tiap ranah yang diharapkan dari tiap perangkat.

D. METODOLOGI