30 dapat digunakan untuk gliserolisis lemak atau
monogliserida, digliserida dan trigliserida. Glisero terdiri dari dua gugus alkohol primer dan satu gu
terdapat dalam gli serol dapat ditunjukkan sebagai atom karbon α, β dan γ Nouriedden,
dkk, 1992.
Gambar 2. Rumus b Asam oleat merupakan
asam lemak tidak rangkap dua, memiliki titik beku 14
C dan bilang yaitu CH
3
CH
2 7
CH=CHCH
2 7
COOH. Asam olea lemak ini pada suhu ruang berupa cairan kental
kecoklatan.
D. METODOLOGI PENELITIAN
Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi:
Tahap Pembuatan Bioplastik Murni Nata De C
Sebanyak 500 mL air kelapa yang sudah , urea 0,5 , serta CH
3
COOH 0,75 dari ban sambil dipanaskan dan diaduk hingga mendidih.
untuk mendapatkan sari dari bahan hasil perebu panas ke dalam loyang nampan yang sudah ster
kembali dengan menggunakan kertas koran dan d suhu kamar untuk didinginkan 12 jam. Setelah
Acetobacter xylinum
1 botol untuk 5 bak f difermentasikan selama 5 hari. Setelah lama pen
panen. Bentuk nata de coco hasil fermentasi b
mengalir selama 24 jam untuk menghilangkan tertinggal dalam nata. Untuk selanjutnya dijemur
dari murni nata de coco yang siap di karakteristik.
Tahap Pembuatan Bioplastik dengan Penamba
Sebanyak 500 mL air kelapa yang sudah , urea 0,5 , CH
3
COOH 0,75 hingga dida banyaknya air kelapa sambil dipanaskan dan diad
dilakukan penyaringan untuk mendapatkan sari dituangkan pada keadaan panas ke dalam loyan
ditutup rapat dengan menggunakan kertas koran serta didinginkan 12 jam. Setelah dingin, dilak
xylinum 1 botol untuk 5 bak fermentasi . La selama 5 hari. Setelah lama penyimpanan yang dit
Bentuk nata de coco hasil fermentasi b mengalir selama 24 jam untuk menghilangkan
tertinggal dalam nata. Untuk selanjutnya dijemur nata de coco dengan penambahan 1 gliserol.
u metil ester untuk membentuk gliserolat erol mengandung tiga gugus hidroksi yang
gugus alkohol skunder. Atom karbon yang serol dapat ditunjukkan sebagai atom karbon α, β dan γ Nouriedden,
s bangun gliserol dak jenuh
berkarbon 18 dengan satu ikatan angan iodin 90. Rumus struktur asam oleat,
oleat termasuk asam lemak omega 9
. Asam tal dengan warna kuning pucat atau kuning
De Coco
ah tua ditambahkan gula pasir sebanyak 10 anyaknya air kelapa hingga didapat pH 3-4
ih. Setelah mendidih, dilakukan penyaringan busan, kemudian dituangkan pada keadaan
steril dan tertutup. Kemudian ditutup rapat n ditempatkan pada tempat yang datar pada
telah dingin, dilakukan penambahan bakteri fermentasi . Larutan hasil penyaringan
penyimpanan yang ditentukan, nata siap di i berupa gel selanjutnya dicuci dengan air
an lendir serta sisa bakteri yang masih ur diangin–anginkan dan didapat bioplastik
ik.
bahan Asam Oleat
ah tua ditambahkan gula pasir sebanyak 10 idapat pH 3–4 serta asam oleat 1,5 dari
iaduk hingga mendidih. Setelah mendidih, ari dari bahan hasil perebusan, kemudian
ang nampan yang sudah steril. Kemudian n dan ditempatkan pada tempat yang datar
ilakukan penambahan bakteri Acetobacter Larutan hasil penyaringan difermentasikan
ditentukan, nata siap dipanen. i berupa gel selanjutnya dicuci dengan air
an lendir serta sisa bakteri yang masih ur diangin-anginkan dan didapat bioplastik
31
Tahap Pembuatan Bioplastik dengan Variasi Penambahan Gliserol
Sebanyak 500 mL air kelapa yang sudah tua ditambahkan gula pasir sebanyak 10 , urea 0,5 , CH
3
COOH 0,75 hingga didapat pH 3–4, asam oleat 1,5 serta gliserol 1 dari banyaknya air kelapa sambil dipanaskan dan diaduk hingga mendidih. Setelah
mendidih, dilakukan penyaringan untuk mendapatkan sari dari bahan hasil perebusan, kemudian dituangkan pada keadaan panas ke dalam loyang nampan yang sudah steril.
Kemudian ditutup rapat dengan menggunakan kertas koran dan ditempatkan pada tempat yang datar serta didinginkan 12 jam. Setelah dingin, dilakukan penambahan bakteri
Acetobacter xylinum
1 botol untuk 5 bak fermentasi. Larutan hasil penyaringan difermentasikan selama 5 hari. Setelah lama penyimpanan yang ditentukan, nata siap di
panen. Hal yang sama dilakukan variasi penambahan gliserol, yaitu 2 dan 3 dari banyaknya air kelapa.
Bentuk nata de coco hasil fermentasi berupa gel selanjutnya dicuci dengan air mengalir selama 24 jam untuk menghilangkan lendir serta sisa bakteri yang masih
tertinggal dalam nata. Untuk selanjutnya dijemur diangin-anginkan dan didapat bioplastik.
Tahap Biodegradasi Bioplastik Nata de Coco
Pada proses biodegradasi ini uji standar yang dapat dilakukan pada polimer bioplastik antara lain adalah kehilangan berat, di samping perubahan kekuatan tarik, dan
perubahan sifat fisik lainnya Schanabel, 1981. Berat polimer sebelum dan sesudah diinkubasi dalam mikroorganisme dengan waktu tertentu ditimbang. Persen kehilangan
berat sesungguhnya dapat dihitung dengan memasukkan faktor koreksi berat yang diperoleh dari kontrol negatif ke dalam berat sampel awal sesungguhnya sebelum
mengalami proses biodegradasi, maka perlu disiapkan adanya suatu kontrol negatif bagi polimer yang akan diinkubasi dalam mikroorganisme. Kontrol negatif adalah berat sampel
polimer yang diinkubasi selama waktu tertentu tanpa adanya mikroorganisme.
Karakterisasi Bioplastik
Karakterisasi biopolimer meliputi uji gugus fungsi, uji kehilangan massa, laju kehilangan massa, laju adsorpsi air serta uji sifat mekanik. Untuk uji kehilangan massa serta
laju kehilangan massa dilaksanakan pada proses biodegradasi bioplastik, sedangkan untuk analisis gugus
fungsi dengan metode FTIR dilakukan sebelum
film bioplastik dibiodegradasi dan setelah dibiodegradasi selama waktu yang telah ditentukan dengan
menggunakan spektroskopi infra merah pada setiap sampel. Untuk mengetahui sifat mekanik dari bahan polimer dapat dilakukan dengan mengaplikasikan gaya pada sampel
tersebut. Sifat mekanik yang diuji dalam penelitian ini meliputi kuat putus tensile strength dan perpanjangan strain dari bioplastik.
Pengujian sifat mekanik menggunakan alat Universal Test Machine dengan test speed 10 mmmin. Untuk spesimen uji sifat mekanik berbentuk dumbble yang dipreparasi
sesuai ISO 527-2-5A, dengan ketebalan rata-rata 0,25 mm. Adapun teknik analisis data yang dilakukan meliputi:
Penentuan Karakteristik Bioplastik dengan Metode FTIR
Spektrum IR yang diperoleh dapat digunakan untuk analisis secara kualitatif dan kuantitatif dalam mengkarakterisasi bioplastik. Analisis kualitatif, bertujuan untuk melihat
puncak serapan dari gugus fungsi yang ada dalam polimer sehingga dapat diketahui keberhasilan dalam pembuatan bioplastik.
Biodegradasi Bioplastik
Penentuan tingkat biodegradabilitas bioplastik dengan cara uji kehilangan massa. Persen kehilangan massa ditentukan dengan rumus berikut:
32 kehilangan massa =
i f
i
W W
W
x 100 W
i
= massa sampel sesungguhya sebelum diinkubasi. W
f
= massa sampel sesudah dibiodegradasi. Penentuan laju kehilangan massa dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
v =
t W
W
f i
v = laju kehilangan massa.
∆t = waktu biodegradasi
Uji Sifat Mekanik
Berdasarkan hasil pengujian dengan alat uji tarik selanjutnya dilakukan perhitungan dengan cara membagi gaya dengan luas penampang sampel sehingga dapat
diketahui kekuatan tarik dari sampel. Perubahan panjang sampel dibagi dengan panjang sampel mula-mula dapat diperoleh nilai perpanjangan dari sampel. Nilai kekuatan tarik
dibagi dengan perpanjangan dapt diperoleh data modulus Young dari sampel bioplastik.
E. HASIL DAN PEMBAHASAN