59
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan instrumen Health Metrics Network WHO: 2008 yaitu menilai komponen yang
ada dalam sistem informasi gizi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mendalam mengenai gambaran pelaksanaan dan kendala yang dihadapi
dalam pelaporan kinerja pembinaan gizi masyarakat melalui sistem informasi gizi dari Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan ke pusat.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari
– Februari 2013.
4.3 Informan Penelitian
Pemilihan informan ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel yang bersifat tidak acak dan sampel dipilih
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu dengan menggunakan prinsip kesesuaian appropriatness dan kecukupan adequancy. Mengacu pada prinsip
tersebut maka sumber informasi atau informan dalam penelitian ini dibagi dua, yaitu:
1. Informan Utama
Informan utama pada penelitian ini berjumlah 3 orang yang terdiri dari satu staf gizi yang berada di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta
Selatan dan dua tenaga pelaksana gizi yang berada di dua Puskesmas di wilayah kerja Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan.
Informan utama merupakan orang yang terdapat dalam lingkup sistem manajemen kesehatan dan terlibat dalam pelaksanaan pelaporan pembinaan
gizi masyarakat melalui sistem informasi gizi. 2.
Informan Pendukung Informan pendukung dalam penelitian ini berjumlah 2 orang yang terdiri
dari dua kader posyandu yang terdapat di dua puskesmas yang ada di wilayah kerja Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan.
Informan pendukung merupakan orang yang terdapat di luar sistem manajemen kesehatan dan terlibat dalam pelaksanaan pelaporan pembinaan
gizi masyarakat melalui sistem informasi gizi sebagai tenaga pencatatan hasil kegiatan posyandu.
4.4 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan pedoman wawancara mendalam yang berisi daftar pertanyaan yang berkaitan dengan sistem informasi
gizi. Selain pedoman untuk wawancara, instrumen lain yang juga digunakan adalah lembar observasi dan panduan telaah dokumen yang digunakan untuk mengamati
pelaksanaan pelaporan kinerja pembinaan gizi masyarakat melalui sistem
informasi gizi. Adapun instrumen lain yang digunakan yaitu perekam suara dan alat pencatat untuk kejelasan dan keakuratan instrumentasi. Pada tahap
pengolahan data digunakan instrument berupa HMN tools yang berfungsi menilai sistem informasi gizi dengan melakukan skoring.
4.5 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini yaitu : 1.
Data primer berupa hasil wawancara langsung dengan informan dan hasil dari telaah dokumen serta observasi.
2. Data sekunder yaitu berupa profil dinas kesehatan.
4.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1.
Telaah Dokumen Menurut W. Gulo 2002 dokumen adalah catatan tertulis tentang berbagai
kegiatan atau peristiwa pada waktu yang lalu. Dimana literatur-literatur yang relevan dimasukkan pula dalam kategori dokumen yang mendukung penelitian.
Pada penelitian ini telaah dokumen dilakukan dengan melihat persentase pelaporan kinerja pembinaan gizi masyarakat melalui website sistem informasi
gizi dan menelaah formulir yang digunakan sebagai alat pencatatan dan pelaporan hasil kinerja pembinaan gizi masyarakat di Suku Dinas Kesehatan
Kota Administrasi Jakarta Selatan.
2. Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati langsung komponen sumber daya, indikator, sumber data, manajemen data, dan produk informasi yang terdapat
pada sistem informasi gizi di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan. Observasi dilakukan di Puskesmas dan ruang seksi kesehatan
masyarakat di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan. 3.
Wawancara mendalam Wawancara mendalam atau indepth interview merupakan salah satu teknik
pengumpulan data kualitatif, dimana wawancara dilakukan antara seorang responden dengan pewawancara yang terampil, yang ditandai dengan penggalian
yang mendalam dan menggunakan pertanyaan yang terbuka Kresno, 2000. Pada penelitian ini wawancara mendalam dilakukan pada 5 informan yang terdiri
dari 3 informan utama dan 2 informan pendukung. Wawancara mendalam dilakukan dengan menanyakan mengenai komponen
sistem informasi gizi dan pelaksanaan pelaporan kinerja pembinaan gizi masyarakat melalui website sistem informasi gizi di Suku Dinas Kesehatan Kota
Administrasi Jakarta Selatan.
4.7 Validasi Data
Pendekatan kualitatif menggunakan jumlah informan yang sedikit, karena itu perlu dilakukan pengecekan keabsahan data. Menurut Kresno 2000 dalam
penelitian kualitatif menggunakan triangulasi meliputi: