Perhitungan dengan rumus di atas dilakukan untuk menghitung cakupan dalam satu tahun
2.2.8 Hubungan Surveilans gizi dan Sistem Informasi Gizi
Dalam Keputusan
Menteri Kesehatan
Nomor 1116MENKESSKVIII2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem
Surveilans Epidemiologi Kesehatan dijelaskan bahwa surveilans merupakan subsistem dari Sistem Informasi Kesehatan Nasional. Surveilans mempunyai
fungsi strategis sebagai intelijen penyakit dan masalah-masalah kesehatan yang mampu berkontribusi dalam penyediaan data dan informasi untuk
mewujudkan Indonesia Sehat dalam rangka ketahanan nasional. Surveilans adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan
interpretasi data secara sistematik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan
WHO, 2004. Komponen kunci dalam sistem informasi kesehatan adalah surveilans dimana surveilans memiliki fokus utama untuk menemukan
masalah dan menyediakan tindakan yang berbasis waktu. Adanya kebutuhan dalam informasi dan tindakan yang tepat waktu memaksakan adanya
persyaratan tambahan pada sistem informasi kesehatan WHO, 2008.
2.3 Sistem Informasi Kesehatan
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang diperlukan Sutabri, 2005. Sistem informasi kesehatan adalah suatu tatanan yang proses pengalihbentukan
data menjadi informasi menghasilkan informasi kesehatan bagi keperluan pengambilan keputusan sehingga dapat dilakukan berbagai bentuk tindakan
pembangunan kesehatan. Informasi yang dihasilkan bagi pembangunan kesehatan meliputi juga untuk keperluan pelayanan kesehatan Siregar, 1992.
Menurut WHO 2000 sistem informasi kesehatan mengintegrasikan pengumpulan data, pengolahan, pelaporan, dan penggunaan informasi yang
diperlukan untuk meningkatkan manajemen layanan kesehatan yang efektif dan efisien di semua tingkat pelayanan kesehatan.
2.3.1 Tujuan Sistem Informasi Kesehatan
Sistem informasi kesehatan bertujuan memberikan informasi yang akurat, tepat waktu dan dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan untuk
Depkes, 2007 : 1.
pengambilan keputusan diseluruh tingkat administrasi dalam rangka perencanaan, penggerakkan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan
penilaian 2.
mengatasi masalah-masalah kesehatan melalui isyarat dini dan upaya penanggulangannya
3. meningkatkan peran masyarakat dan meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk menolong dirinya sendiri 4.
meningkatkan penggunaan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan
2.3.2 Assessment terhadap Determinan Teknis Sistem Informasi Kesehatan
Upaya pengembangan Sistem Informasi Kesehatan SIK harus dimulai dengan kegiatan penilaian secara menyeluruh kondisi sistem kesehatan yang
ada serta kebutuhan terhadap pengembangan ke depan. Assessment tersebut akan determinan teknis SIK yang meliputi Depkes, 2007 :
1. input data : yang mencakup keakuratan dan kelengkapan pencatatan dan
pengumpulan data 2.
analisis, pengiriman dan pelaporan data : meliputi efisiensi, kelengkapan dan mutunya di semua tingkatan
3. penggunaan informasi : meliputi pengambilan keputusan dan tindakan
yang diambil berkaitan dengan kebijakan di tingkat unit pelayanan peroranganmasyarakat, program maupun pengambil kebijakan tingkat
tinggi 4.
sumber daya sistem informasi : meliputi ketersediaan, kecukupan dan penggunaan sumber daya esensial, anggaran, staff yang terdidik dan
terampil, fasilitas untuk penyimpanan data, peralatan untuk komunikasi data,
penyimpanan, analisis,
dan penyiapan
dokumen fax,komputer,printer, dll
2.3.3 Identifikasi Kebutuhan Informasi
Terdapat tahapan dalam mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan yaitu sebagai berikut WHO,2000 :
1. Melakukan analisis fungsional pada setiap tingkat manajemen sistem
pelayanan kesehatan yaitu mendefinisikan kebutuhan informasi dimulai dengan analisis fungsi dari tingkat manajemen yang berbeda dari sistem
kesehatan. Analisis fungsional ini harus fokus pada prioritas masalah kesehatan, strategi dan tujuan nasional, pelayanan dasar dan
manajemen, sumber daya kesehatan untuk melaksanakan pelayanan, dan proses manajemen yang dibutuhkan untuk merencanakan,
memantau, dan mengendalikan layanan dan sumber daya baik yang meliputi perawatan individu maupun pusat kesehatan masyarakat.
2. Identifikasi informasi yang dibutuhkan dan pilih indikator yang layak.
Setelah prioritas pelayanan dan sumber daya diketahui dapat memungkinkan untuk mengidentifikasi informasi yang relevan untuk
memonitor fungsi dari sistem. Informasi yang dibutuhkan menjadi dasar dalam penentuan indikator. Dalam pemilihan indikator dilakukan
dengan melihat validitas, spesifisitas dan sensitivitasnya; sumber daya yang dibutuhkan untuk pengumpulan data; dan keputusan yang
dihasilkan dari indikator tersebut relevan. Informasi yang dibutuhkan pada tiap tingkatan manajemen kesehatan tingkat
pusat, provinsi dan kabupatenkota memiliki manfaat yang bervariasi. Pada tingkat pusat informasi dibutuhkan untuk formulasi kebijakan dan rencana