114
untuk menjangkau pengunjung dan calon pengunjung. Hasil survey tentu akan membantu rumah sakit untuk memuat materi serta design menarik dalam media
promosi mereka. RSIA Kemang Medical Care sudah melakukan survey konsumen, namun kurang melakukan secara mendalam dan spesifik dengan
cara pembagian kuesioner pelayanan kepada pasien di unit kasir. Berdasarkan uji statistik diketahui terdapat hubungan yang bermakna
antara promosi dengan keputusan memilih. Dengan adanya hubungan promosi dengan keputusan memilih, rumah sakit perlu melakukan evaluasi terhadap
bahan promosi, media promosi, dan tingkat pengeluaran biaya. dengan membuat form indikator pencapaian atau output dan melihat apakah sudah
sesuai dengan indikator tersebut. Menurut Hartono 2010 evaluasi pada promosi ini dapat dilakukan baik sebelum media promosi digunakan maupun
setelah media promosi digunakan untuk menilai keefektifan media promosi. Dalam evaluasi ini, rumah sakit dapat mengetahui media promosi manakah
yang paling efektif untuk meningkatkan penggunaan rawat inap kebidanan. Media promosi tentu selain meningkatkan jumlah pasien, juga
mengenalkan brand RSIA Kemang Medical Care di Indonesia. Media promosi yang dapat dibuat adalah media iklan baik surat kabar atau elektronik seperti
radio dan tv. Selain itu bisa juga dengan mempercantik website, membuat tampilan lebih menarik sesuai dengan branding rumah sakit. Di zaman
115
teknologi canggih seperti sekarang ini, kemudahan akses melalui internet merupakan hal yang mudah dan efektif dalam anggaran.
116
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN
7.1. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada 106 pasien pasien poliklinik kandungan dan kebidanan RSIA Kemang Medical Care 2014 pada
waktu Juli-Oktober 2014 maka simpulan yang didapatkan adalah:
a.
11,3 pasien memiliki usia beresiko 20 tahun dan 35 tahun. Pasien dengan domisili atau tempat tinggal terjauh Tangerang
0,9 dan Banten 0,9. Kebanyakan pasien adalah wanita yang bekerja sebagau karyawan yaitu 64,1. Mayoritas pasien sebanyak
92,5 berpendidikan setara akademi atau perguruan tinggi. 15,1 pasien memiliki penghasilan kurang dari tiga juta rupiah. Paling
banyak jumlah kehamilan ibu yakni hamil anak pertama sebesar 50,9 pasien.
b.
33 dari 71 orang 31 pasien yang menyatakan bahwa keluarga kurang berperan dan tidak memilih RSIA Kemang Medica Care
untuk tempat bersalin. 4 dari 12 orang 4 pasien yang memiliki usia beresiko untuk hamil dan tidak memilih RSIA Kemang
Medica Care untuk tempat bersalin. 12 dari 29 orang 11 pasien yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan tidak memilih RSIA
117
Kemang Medica Care untuk tempat bersalin. 18 dari 29 orang 17 pasien dengan penghasilan kurang dari tiga juta rupiah dan
tidak memilih RSIA Kemang Medica Care untuk tempat bersalin. 37 dari 103 orang 35 pasien yang menyatakan pelayanan
dokter baik dan tidak memilih RSIA Kemang Medica Care untuk tempat bersalin. 33 dari 96 orang 31 pasien yang menyatakan
pelayanan perawat baik dan tidak memilih RSIA Kemang Medica Care untuk tempat bersalin. 37 dari 85 orang 35 pasien yang
menyatakan bahwa harga kurang sesuai dan tidak memilih RSIA Kemang Medica Care untuk tempat bersalin. 26 dari 48 orang
25 menyatakan bahwa tempat kurang baik dan tidak memilih RSIA Kemang Medica Care untuk tempat bersalin. 16 dari 31
orang 15 yang menyatakan bahwa promosi kurang baik dan tidak memilih RSIA Kemang Medica Care untuk tempat bersalin.
c. Variabel peran keluarga, penghasilan, harga, tempat dan promosi diketahui adanya hubungan dengan keputusan memilih tempat
persalinan di RSIA Kemang Medical Care. Sedangkan variabel usia, pekerjaan, pelayanan dokter, pelayanan perawat tidak ada
hubungan dengan keputusan memilih tempat persalinan di RSIA
Kemang Medical Care.
118
7.2. Saran
Berdasarkan dari pembahasan dalam penelitian ini, maka peneliti menyarankan:
7.2.1. Bagi Rumah Sakit
a Menambahkan jumlah perawat di poliklinik kandungan dan kebidanan untuk hari libur dan weekend. Penambahan perawat
dapat dilakukan dengan memindahkan perawat di unit poliklinik yang sepi kunjungan pasiennya ke unit poliklinik kandungan dan
kebidanan. b Melakukan tiga tahapan penetapan berubah atau tidaknya harga.
Diantaranya adalah menetapkan kembali tujuan penetapan harga, menetapkan strategi penetapan harga dan menetapkan perlu atau
tidaknya mengubah harga. c Melakukan survey konsumen lebih mendalam dan spesifik dengan
cara pembagian kuesioner pelayanan kepada pasien di unit kasir. d Melakukan evaluasi terhadap bahan promosi, media promosi, dan
tingkat pengeluaran biaya, dengan membuat form indikator pencapaian atau output dan melihat apakah sudah sesuai dengan
indikator tersebut.