29
d. Keyakinan dan Sikap
Melalui bertindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keduanya kemudian memengaruhi perilaku pembelian. Keyakian
belief adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang suatu hal. Keyakinan mungkin berdasarkan pengetahuan, pendapat, atau
kepercayaan faith. Menurut Sumarwan 2011 sikap mempunyai tiga unsur yaitu kognitif pengetahuan, afektif emosi, perasaan dan konatif
tindakan. Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap attitude adalah evaluasi, perasaan emosional dan
kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan
serta bertahan lama dari seseorang terhadap suatu objek atau gagasan.
Gambar 2.2 Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Sumber : Kotler 2009
Budaya Budaya
Sub budaya Kelas
sosial
Social
Kelompok acuan
Keluarga Peran dan
status
Pribadi
Usia dan tahap dalam
siklus hidup Pekerjaan
Situasi ekonomi
Gaya hidup Kepribadian
dan konsep diri
Psikologi
Motivasi Persepsi
Pembelajaran Kepercayaan
dan sikap
Keputusan Pembelian
30
2.4 Keputusan Pembelian
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller 2009. Keputusan pembelian adalah tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas
merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Menurut Ristyanti Prasetijo, John J.O.I Ihalauw, 2005 mendefiniskan keputusan
adalah : “Suatu pilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan
alternatif”. Dalam pembelian produk sehari- hari, keputusannya lebih kecil dan kebebasannya juga lebih kecil.
Menurut Deliyanti Oentoro 2010 penjual perlu menyusun struktur keputusan membeli secara keseluruhan untuk membantu konsumen dalam
mengambil keputusan tentang pembeliannya. Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur sebanyak tujuh. Komponen komponen tersebut adalah
1. Keputusan tentang Jenis Produk Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk.
Dalam hal ini perusahaan memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli suatu produk serta alternatif lain yang mereka
pertimbangkan. 2. Keputusan tentang Merek
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini
perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek