Fakta Hukum a Keterangan Saksi-Saksi IR. OSCAR A. SIPAYUNG, Tempattgl lahir Haranggaol, 01 Juli 1941, Agama

ratus sembilan puluh tiga ribu empat puluh rupiah dan US 2.938.556,24 dua juta sembilan ratus tiga puluh delapan ribu lima ratus lima puluh enam koma dua puluh empat US dollar dengan ketentuan apabila dalam jangka waktu 1 satu bulan, setelah memperoleh kekuatan hukum tetap Terdakwa tidak dapat melunasi uang pengganti tersebut maka hartanya disita dan apabila hartanya tidak cukup maka diganti dengan hukuman penjara selama 5 lima tahun ; 3. Ke 16 keenam belas barang bukti yang berupa surat-surat dan alat-alat lainnya yang disertakan JPU untuk menguatkan dakwaannya dalam perkara ini juga digunakan dalam berkas perkara Ir. Budi Ismoyo. 4. Membebankan biaya perkara kepada negara

4. Fakta Hukum a Keterangan Saksi-Saksi

1. IR. OSCAR A. SIPAYUNG, Tempattgl lahir Haranggaol, 01 Juli 1941, Agama

Kristen Protestan, Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Direktur Utama PT. Keang Nam Development Indonesia, Alamat Jln. Sei Bulan I No. 7, Kel. Merdeka, Kec. Medan Baru, Kota Medan Alamat Kantor Jln. Mangkubumi No. 15 K-L Medan, Kel. Aur, Kec. Medan Maimon, Kota Medan memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1 Bahwa saksi kenal dengan terdakwa, dimana terdakwa adalah Direktur Keuangan Umum PT. KNDI sedangkan saksi sebagai Direktur Utama sesuai dengan Universitas Sumatera Utara Notulen Rapat Umum Pemegang Saham RUPS yang dituangkan dalam Akta Notaris DJAIDIR, SH, Nomor 53, tanggal 10 Oktober 1994. 2 Bahwa penebangan untuk tahun 2000 sd 2003 berada di RKL 6 enam, untuk tahun 2004 sd 2005 berada pada RKL 7, sedangkan tahun 2006 sd 2008 RKT belum dibuat artinya RKL yang dibuat belum dilengkapi dengan RKT didalam peta sudah ada tetapi didalam lapangannya belum. 3 Bahwa yang menandatangani Usulan Rencana Kerja Tahunan U RKT adalah saksi selaku Direktur Utama yang dilampirkan dalam LHC Laporan Hasil Cruising. 4 Bahwa ketika menandatangani RKT yang dilampirkan adalah Hasil Cruising dilapangan, selain itu program yang dilaksanakan dan sebelum program yang dilaksanakan. 5 Bahwa ada data masalah pembukaan wilayah hutan dalam RKT dicantumkan namun realisasi di lapangan saksi tidak tahu persis. 6 Bahwa hubungan pembukaan wilayah hutan PWH dengan RKT adalah pada saat PT. KNDI melakukan penebangan hutan untuk pembukaan wilayah hutan berarti membuka jalan ke arah lokasi RKT. 7 Bahwa tahun 2000 sd 2003 saksi tidak ingat tentang pembukaan wilayah hutan. 8 Bahwa PWH itu dilakukan 2 dua tahun sebelum menebang, namun karena ada kebijakan yang disampaikan dalam pertemuan berkala antara PT. KNDI dengan pihak Kehutanan dikarenakan sering terjadi pencurian kayu maka hal tersebut sejalan antara pembukaan dan penebangan. Universitas Sumatera Utara 9 Bahwa pembukaan wilayah hutan resmi terdapat dalam RKT dan berapa m3 yang diambil jelas dalam RKT dan ada petunjuk dari Kehutanan namun saksi tidak ingat secara tertulis. 10 Bahwa pada tahun 2000 sd 2003 saksi tidak ingat terhadap pembukaan hutan. 11 Bahwa pembangunan jalan utama untuk areal seluas 58.000 Ha tergantung pada programnya karena untuk membuka areal suatu tempat harus membangun jalan utama terlebih dahulu meski mengalami kerugian tahunan, jalan utama sudah direncanakan sejak awal, kemudian jalan samping, jalan cabang yang dibuka 2 dua tahun sebelum penebangan. 12 Bahwa ada sanksi teguran 3 tiga bulan sebelumnya yang terdapat dalam SK Menteri Kehutanan No. 805KPTS–VI99 tanggal 30 September 1999 tentang Pembaharuan hak Pengusahaan Hutan Kepada PT. Keang Nam Development Indonesia di Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara atau aturan yang terdapat dalam Pasal 93 PP No. 34 Tahun 2002, namun sampai dengan sekarang belum ada teguran kepada PT. KNDI. 13 Bahwa ada laporan dari PT. KNDI tidak terlaksana realisasi pemegang saham bagi koperasi, lembaga pendidikan dan lembaga BUMD dimana pelaksanaannya agak macet. 14 Bahwa secara khusus PT. Keang Nam Development Indonesia tidak pernah memberitahukan atau melaporkan kepada Menteri Kehutanan RI bahwa PT. Keang Nam Development Indonesia tidak melaksanakan sebagian dari kewajiban- kewajiban yang diatur dalam Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor : 805KptsIV1999 tanggal 30 September 1999 tentang Pembaharuan Pengusahaan Universitas Sumatera Utara Hutan kepada PT. Keang Nam Development Indonesia di Propinsi Sumatera Utara, akan tetapi Tim dari Departement Kehutanan RI beberapa kali ada datang memeriksa HPH PT. Keang Nam Development Indonesia. 15 Bahwa Pengalihan saham PT. KEANG NAM DEVELOPMENT INDONESIA kepada Koperasi, Lembaga Pendidikan setempat dan BUMD harus direalisasikan selambat-lambatnya dalam waktu 2 dua tahun sejak diterbitkannya Keputusan ini, akibatnya bila PT. Keang Nam Development Indonesia tidak melaksanakan seluruh kewajiban-kewajiban sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 805Kpts-VI99, tanggal 30 September 1999 adalah dengan Sanksi yang diatur dalam AMAR Ke-IV yang isinya “ Apabila PT. Keang Nam Development Indonesia tidak merealisasikan pengalokasian saham Koperasi, Lembaga Pendidikan dan BUMD sebagaimana AMAR Ke-III butir 1, maka keputusan ini dinyatakan batal dan tidak berlaku lagi 16 Bahwa dalam PP No. 34 Tahun 2002 adalah berlaku umum untuk pemegang HPH seluruhnya dan IUPHHK. 17 Bahwa dalam Diktum pertama butir ke-3 SK Menteri Kehutanan No. 805KPTS– VI99 tanggal 30 September 1999 tentang Pembaharuan hak Pengusahaan Hutan Kepada PT. Keang Nam Development Indonesia di Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara berlaku khusus untuk PT. KNDI mengikutsertakan Koperasi masyarakat dan Koperasi Sinar Meranti dan menurut Diktum pertama butir ke-4 berlaku umum bagi PT. KNDI. 18 Bahwa terdakwa bertugas sebagai Direktur Umum dan Keuangan yang mempunyai kewenangan yaitu mengelola perusahaan dalam bidang keuangan, Universitas Sumatera Utara menerima dan membayar, menjual hasil hutan, urusan personalia secara garis besar. 19 Bahwa yang menentukan atau mengetahui keluar masuknya uang di PT. KNDI adalah terdakwa selaku Direktur Umum Keuangan. 20 Bahwa yang bertanggung jawab atas penjualan kayu adalah Direktur Keuangan dan Umum yaitu Terdakwa ADELIN LIS 21 Bahwa terdakwa selaku Direktur Umum Keuangan dialah yang menentukan keluar masuknya uang di PT. KNDI bukan berdasarkan persetujuan saksi sebagai Direktur Utama. 22 Bahwa diperlukan anggaran pada saat PT. KNDI melaksanakan sistem silvikultur TPTI namun anggaran tersebut tidak diperinci secara khusus. 23 Bahwa dalam pengelolaan hutan diperlukan anggaran yang terperinci, namun kadang-kadang permohonan tersebut datang dalam bentuk paket dengan kegiatan PT. KNDI yang lain. 24 Bahwa pada saat datang ke lokasi secara insidentil saksi banyak melihat penebangan pohon dengan tanda penebangan tanda plastik merah berarti pohon yang boleh ditebang sedangkan plastik biru berarti pohon yang tidak boleh ditebang. 25 Bahwa saksi tidak dapat menjamin PT. KNDI ada atau tidak melaksanakan pendataan, penomoran terhadap pohon-pohon yang akan ditebang dan ditinggalkan sebagai pohon inti atau pohon induk karena yang mengetahui hal tersebut adalah petugas lapangan, cruising dan manager, sedangkan saksi selaku Direktur Utama PT. KNDI dituangkan dalam bentuk laporan LHC. Universitas Sumatera Utara 26 Bahwa antara PT. KNDI tidak ada bekerja sama dengan Focus Consultant Group FCG melainkan perintah dari Dirjen Pengusahaan Hutan di Jakarta. Setelah saksi Ir. Oscar Sipayung diperiksa maka Majelis Hakim menanyakan kepada terdakwa apakah benar keterangan saksi tersebut dan oleh terdakwa menyatakan benar.

2. Ir. Umasda, Takengon, 42 Tahun, 21 Mei 1963, Laki-laki, Indonesia, Lau Bakeri