CARDI RISWANDI, SP, Sumedang, 34 Tahun 19 Desember 1972, Laki-laki,

Setelah saksi Asep Ferry Muhammad Athoriez diperiksa maka Majelis Hakim menanyakan kepada terdakwa apakah benar keterangan saksi tersebut dan oleh terdakwa menyatakan tidak tahu dan tidak mengerti karena tidak pernah turun ke lapangan dan terdakwa tidak kenal dengan saksi.

17. CARDI RISWANDI, SP, Sumedang, 34 Tahun 19 Desember 1972, Laki-laki,

Indonesia, Jl. Cemara Madina Blok F. 29 Ds. Sipapaga Kec. Panyabungan Kab. Madina, Islam, S-I, PNS Kasi Perencanaan Karya pada Dinas Kehutanan Kab. Madina, memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1 Bahwa saksi pertama sekali diangkat menjadi PNS berdasarkan SK Kanwil Departemen Kehutanan Prop. Sumut Nomor : 44KPTSII-BRLKT1994, tanggal 28 Maret 1994, dengan penempatan pertama sebagai Staf Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah Wilayah I Medan ; 2 Bahwa riwayat jabatan saksi dimulai : 3 Pada tahun 1994 sd tahun 1999, sebagai Staf Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah Wilayah I Medan ; 4 Pada tahun 1999 sd tahun 2000 sebagai staf pada Sub Balai Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah Asahan – Barumun di Pematang Siantar ; 5 Pada tahun 2000 sd tahun 2001 sebagai staf bidang Penatagunaan Hutan Kanwil Departemen Kehutanan Prop. Sumut ; 6 Pada tahun 2001 sebagai Staf pada Dinas Kehutanan Prop. Sumut ; 7 Pada tahun 2002 sd tanggal 9 September 2004 sebagai Staf pada Dinas Kehutanan Kab. Madina ; Universitas Sumatera Utara 8 Mulai tanggal 9 September 2004 sd bulan Mei 2006 sebagai Pejabat Kasi Perencanaan Karya Pada Dinas Kehutanan Kab. Madina ; 9 Bahwa tidak ada petunjuk teknis terhadap pelaksanaan checking cruising dan ditentukan secara acak ; 10 Bahwa untuk melaksanakan checking cruising yang diusulkan oleh PT. KNDI saksi tidak melihat ada label plastik yang digunakan untuk penandaan batang pohon ; 11 Bahwa saksi tidak mengetahui secara pasti tentang kewajiban yang seharusnya dilaksanakan oleh PT. KNDI terhadap pemberian tanda-tanda pada batang pohon dan tidak tahu peraturan yang berlaku ; 12 Bahwa tanda-tanda pada batang pohon yang dibuat bisa berbentuk cat atau label plastik terhadap petunjuk mana pohon yang dilindungi dan pohon mana yang bisa ditebang, namun kenyataan yang ada dilapangan tidak ditemukan penandaan baik berupa cat atau label plastik terhadap batang pohon mana yang dilindungi maupun batang pohon mana yang akan ditebang ; 13 Bahwa berdasarkan usulan dari PT. KNDI tidak terdapat penandaan pada batang pohon, sedangkan yang menjadi dasar saksi melakukan kegiatan pemeriksaan dilapangan hanya berdasarkan LHC saja dan didalam LHC tidak ada disebutkan tentang label merah dan label kuning, sedangkan didalam LHC tidak terdapat nomor pohon dan diameter pohon juga tidak ada ; 14 Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dilapangan saksi membuat Berita Acara, namun hasil temuan yang ada dilapangan seperti label plastik tidak dilaporkan dalam Berita Acara ; Universitas Sumatera Utara 15 Bahwa saksi sebelum turun kelapangan tidak ada dibekali pengetahuan sebagai petunjuk teknis tentang hal-hal yang harus dilakukan pada saat melakukan pengecekan dilapangan ; 16 Bahwa pengecekan secara langsung hanya ada 1 blok baik dalam blok tebangan maupun checking cruising dan untuk 1 blok terdiri dari 13 petak tebangan, sedangkan dalam usulan RKT ada 13 petak tebangan dan yang diperiksa adalah 10 untuk checking cruising dari usulan RKT ; 17 Bahwa saksi sebagai Ketua Tim pada saat melakukan pemeriksaan ke lapangan hanya memeriksa sebagian saja atau 50 dari kawasan wilayah hutan yang diusulkan dalam RKT PT. KNDI ; 18 Bahwa untuk laporan Berita Acara tim tidak benar ; 19 Bahwa yang dimaksud dengan mempersiapkan administrasi adalah memeriksa kelengkapan administrasi dari PT. KNDI ke Dinas Kehutanan Kab. Madina seperti penyampaian LHC, sudah ada RKT PT. KNDI ; 20 Bahwa administrasi yang dipersiapkan saksi untuk melakukan pengecekan blok tebangan dan checking cruising ke lapangan adalah persiapan teknis sudah mempersiapkan persyaratan pokok dan persyaratan penunjang yang dilakukan dikantor Dinas Kehutanan Kab. Madina ; 21 Bahwa setelah PT. KNDI mengusulkan kepada Dinas Kehutanan Tingkat-I Prop. Sumut dan memerintahkan Dinas Kehutanan Kab. Madina untuk membentuk tim, kemudian dokumen-dokumen yang dibawa pada saat melaksanakan persiapan administrasi pengecekan ke lapangan untuk tahun 2004 membawa LHC dengan Peta Kerja ; Universitas Sumatera Utara 22 Bahwa dalam persiapan administrasi yang sesuai dengan pertimbangan teknis menunggu Berita Acara dari lapangan ; 23 Bahwa saksi mempersiapkan administrasi ke lapangan sebagai bahan pertimbangan untuk Kepala Dinas Kehutanan Kab. Madina dengan menunggu kelengkapan dari Berita Acara dilapangan untuk tahun 2004, sedangkan tahun 2005 dan 2006 yaitu saudara Asep yang berada di Camp ; 24 Bahwa untuk pohon yang bisa ditebang adalah 60 cm keatas dan ketika melaksanakan checking cruising tidak ada dilakukan pemindahan ; 25 Bahwa untuk intensitas checking blok yang dilakukan sebesar 50 dan checking cruising sebesar 5 yang mana kedua hal tersebut bukan merupakan syarat kelengkapan sebagai pertimbangan secara teknis kepada Kepala Dinas Kehutanan Kab. Madina ; 26 Bahwa hasil temuan yang didapat oleh tim pada saat melakukan pengecekan blok tebang dan checking cruising merupakan pertimbangan secara teknis Kepala Dinas Kehutanan Kab. Madina yang dituangkan oleh tim dalam Berita Acara hasil pemeriksaan dilapangan ; 27 Bahwa intensitas checking blok yang dilakukan sebesar 50 dan untuk checking cruising sebesar 5, namun pada kenyataannya Berita Acara hasil pemeriksaan dilapangan yang ditandatangani oleh saksi untuk pemeriksaan blok tebangan intensitas pengecekan sebesar 100 dan checking cruising dengan intensitas pegecekan sebesar 10; Universitas Sumatera Utara 28 Bahwa apabila hasil temuan dari pemeriksaan dilapangan yang dimasukkan kedalam Berita Acara tidak berpengaruh kedalam pengesahan RKT perusahaan ; 29 Bahwa kegunaan checking blok dan checking cruising bagi Dinas Kehutanan adalah apakah checking blok telah sesuai dengan usulan RKT pada saat pengesahan RKT perusahaan dan kegunaan checking cruising adalah hanya pengecekan yang mana pada waktu checking cruising ada dilakukan Timber Cruising oleh perusahaan ; 30 Bahwa didalam LHC yang dibuat oleh PT. KNDI tidak semua batang pohon berada didalam blok tebangan yang akan ditebang ; Setelah saksi Cardi Riswandi SP diperiksa maka Majelis Hakim menanyakan kepada terdakwa apakah benar keterangan saksi tersebut dan oleh terdakwa menyatakan tidak kenal dengan saksi, tidak tahu dan tidak mengerti karena tidak pernah ke lapangan.

18. Ir. Rura S. Ginting Munthe, Tarutung, 54 Tahun 20 Februari 1953, Laki-laki,