Analisis Terhadap Dakwaan Lebih Subsider Lagi

mengalokasikan saham kepada Koperasi, Lembaga Pendidikan dan BadanUsaha Milik Daerah BUMD, yang berarti berdasarkan Amar KEEMPAT butir 1, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 805Kpts-VI99 Tanggal 30 September 1999 dinyatakan batal dan tidak berlaku lagi. Dengan demikian MA menyatakan bahwa ketentuan di dalam Amar KEEMPAT butir 1 dinyatakan batal dan tidak berlaku lagi dalam pelaksanaannya tidak memerlukan keputusan Beschiking lagi melainkan bersifat batal demi hukum Nietigbaar bukan dapat dibatalkan Vernietigbaar sebagaimana ditafsirkan oleh Majelis Hakim. Oleh karena selambat-lambatnya pada Tanggal 1 Oktober 2001 kewajiban PT. KNDI belum direalisasikan maka Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor: 805Kpts-VI99 Tanggal 30 September 1999 dinyatakan batal dan tidak berlaku lagi. Dan oleh karena IUPHHK PT. KNDI sudah dinyatakan batal dan tidak berlaku lagi sejak tanggal 1 Oktober 2001 maka tindakan atau perbuatan PT. KNDI di dalam melakukan penebangan pohon atau memanen atau memungut hasil hutan di dalam hutan tidak dapat dibenarkan.

5. Analisis Terhadap Dakwaan Lebih Subsider Lagi

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 50 ayat 3 huruf f Jo. Pasal 78 ayat 5, ayat 14 UU Nomor : 41 Tahun 1999 Jo. UU Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas UU Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Jo. Pasal 64 ayat 1 KUHPidana. Unsur-unsurnya adalah sebagai berikut : 1. Setiap orang 2. Menerima, membeli atau menjual, menerima tukar, menerima titipan, Universitas Sumatera Utara menyimpan, atau memiliki hasil hutan yang diketahui atau patut diduga berasal dan kawasan hutan yang diambil atau dipungut secara tidak sah. 3. Perbuatan tersebut dilakukan secara berlanjut. Unsur pada point 1 dan 3 sama seperti penjelasan sebelumnya. Ad.2. Menerima, membeli atau menjual, menerima tukar, menerima titipan, menyimpan, atau memiliki hasil hutan yang diketahui atau patut diduga berasal dan kawasan hutan yang diambil atau dipungut secara tidak sah. Memang PT.KNDl benar pada kenyataannya ada melakukan penjualan kayu kepada kepada PT. Mujur Timber di Sibolga maupun kepada pihak lain.Pada awalnya memang PT.KNDI melakukan kegiatannya dipandang secara sah dan legal, sampai pada tahun 2000 pasca 2 dua tahun keluarnya Surat keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 805Kpts-VI99 Tanggal 30 September 1999 kayu-kayu tersebut yang bersumber dari hasil hutan didalam areal yang dimiliki oleh PT. KNDI, izin HPH itu dipandang tidak berlaku lagi dengan sendirinya. Fakta ini dikuatkan dengan Surat Mentaeri Kehutanan dan Perkebunan itu sendiri pada Amar Keempat butir kesatu yang menyebutkan : “Apabila PT. Keang Nam Development Indonesia tidak merealisasikan pengalokasian saham Koperasi, Lembaga Pendidikan dan BUMD sebagaimana Amar KETIGA butir 1 maka Keputusan ini dinyatakan batal dan tidak berlaku lagi”. Jadi unsur ini juga terpenuhi. Dalam putusan Mahkamah Agung memberikan dasar pertimbangannya juga berdasar pada Surat keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 805Kpts- Universitas Sumatera Utara VI99 Tanggal 30 September 1999 yang pada Amar keempatnya menyebutkan bahwa apabila PT. Keang Nam Development Indonesia tidak merealisasikan pengalokasian saham Koperasi, Lembaga Pendidikan dan BUMD sebagaimana Amar KETIGA butir 1 maka Keputusan ini dinyatakan batal dan tidak berlaku lagi. Bahwa sesuai dengan Amar KETIGA butir 1 KeputusanMenteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor: 805Kpts-VI99 Tanggal 30 September 1999, adapun Pengalihan Saham PT. Keang Nam Development Indonesia kepada Koperasi, Lembaga Pendidikan setempat dan BUMD harus direalisasikan selambat-lambatnya dalam waktu 2 dua tahun sejak diterbitkannya Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 805Kpts-VI99 Tanggal 30 September 1999, yang berarti selambat-lambatnya pada Tanggal 1 Oktober 2001.Bahwa ternyata PT. Keang Nam Development Indonesia tidak pernah mengalokasikan saham kepada Koperasi, Lembaga Pendidikan dan Badan Usaha Milik Daerah BUMD, yang berarti berdasarkan Amar KEEMPAT butir 1, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 805Kpts-VI99 Tanggal 30 September 1999 dinyatakan batal dan tidak berlaku lagi. Penulis sendiri sangat setuju atas pertimbangan hukum yang mendasari terbuktinya dakwaan ini. MA dalam hal memberikan pertimbangan hukum melakukan pembuktian dengan benar. Atas batalnya Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan ini maka terhitunng sejak tanggal 1 Oktober 2001 maka tindakan atau perbuatan PT.KNDI didalam kegiatannya “membeli atau menjual, menerima tukar, menerima titipan, menyimpan, atau memiliki hasil hutan” tidak dapat dibenarkan dan dianggap tidak sah secara hukum.

1. Menyangkut Illegal Logging dan Pelanggaran Administrasi Kehutanan