DR. IR. SUDARSONO SOEDOMO, MPPA, Banyuwangi, 51 Tahun 25

tanahhari yaitu dari 28,20 mgC-CO2kg tanahhari untuk hutan alam menjadi 23,74 mgC-CO2kg tanahhari untuk tanah terbuka. 20 Bahwa akibat kerusakan biologi tanah dikawasan hutan tersebut dapat mempengaruhi kehidupan binatang di kawasan tersebut ; 21 Bahwa ahli mengambil sampel titik koordinat ; 22 Bahwa menurut ahli secara logika dicamp PT. KNDI saja tidak dilaksanakan sistem TPTI apalagi dilokasi penebangan ; 23 Bahwa ahli memiliki keahlian dibidang tanah sehingga dapat menentukan mana tanah yang baik dan mana tanah yang rusak sehingga dapat menentukan sampel yang dapat diambil ; 24 Bahwa ahli sudah menghitung kerugian yang ditimbulkan dari adanya penebangan pohon dan perusakan hutan produksi di IUPHHK PT. KNDI Kab. Madina Prop. Sumut dengan rincian sebagai berikut : Kerusakan ekologi Rp. 95.577.879.770.000,- Kerusakan ekonomi Rp. 47.024.000.000.000,- Pemulihan ekologi Rp. 59.777.584.770.000,+ Total kerugian Rp 202.479.464.540.000,- 25 Bahwa rusaknya hutan produksi di IUPHHK PT. KNDI Kab. Madina Prop. Sumut tidak dapat dipulihkan dan mustahil untuk mengembalikan seperti sedia kala karena ekosistem hutan alam klimaks yang terbentuk hasil suksesi vegetasi selama jutaan tahun ;

3. DR. IR. SUDARSONO SOEDOMO, MPPA, Banyuwangi, 51 Tahun 25

Agustus 1956, Laki-laki, Indonesia, Islam, S-3, Staf Pengajar pada Fakultas Universitas Sumatera Utara Kehutanan IPB Bogor, Kampus IPB Darmaga Bogor - Jawa Barat, memberikan pendapatnya di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan : 1 Bahwa ahli merupakan ahli kebijakan publik dalam spesialisasi lingkungan dan kehutanan ; 2 Bahwa hutan berfungsi sebagai hutan produksi yang menghasilkan kayu, fungsi konservasi untuk mempertahankan keindahan hutan dalam bentuk pengelolaan ; 3 Bahwa areal suatu IUPHHK dibagi menjadi 7 blok berfungsi untuk menjaga kelestarian hutan dan regenerasi hutan, dalam memungut kayu harus memenuhi standar TPTI yaitu berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan ; 4 Bahwa sistem TPTI mutlak diperlukan dalam pengelolaan hutan ; 5 Bahwa sebelum ditebang harus mengetahui terlebih dahulu berapa areal yang bisa ditebang ; 6 Bahwa unsur sistem TPTI akan terlihat menonjol di dalam RKT ; 7 Bahwa didalam RKL seperti pemeliharaan jalan harus terlihat karena untuk realisasi sistem TPTI yang selanjutnya akan dijabarkan didalam RKT ; 8 Bahwa untuk wilayah Sumatera Utara harus ada hutan lindung selain hutan produksi ; 9 Bahwa syarat untuk mendapatkan IUPHHK maka Perusahaan harus membayar iuran hak pengusahaan hutan ; 10 Bahwa IUPHHK terbit tidak secara langsung dapat dilakukan karena terlebih dahulu harus membuat rencana jangka panjang, jangka menengah dan potret dari udara ; Universitas Sumatera Utara 11 Bahwa untuk daur ulang dilakukan dalam jangka waktu 35 tahun yang dibagi menjadi 7 tahun dan dibagi kembali menjadi 5 tahun ; 12 Bahwa proses pembuatan RKT untuk tahun yang akan datang akan melihat kepada realisasi RKT tahun sebelumnya dan apabila terdapat kekurangan maka harus disempurnakan terlebih dahulu ; 13 Bahwa RKT adalah Rencana secara keseluruhan untuk pengelolaan baik dari penebangan maupun pengayakan dan seterusnya sebagaimana mestinya yang terdapat di dalam sistem TPTI ; 14 Bahwa tujuan pembuatan RKT untuk menjaga kelestarian hutan dan apabila penebangan dilakukan diluar RKT yang telah ditentukan, maka penebangan tersebut dapat dikatakan ilegal dan tidak sependapat bahwa ketentuan tersebut merupakan sanksi administratif ; 15 Bahwa setiap izin yang diberikan kepada setiap perusahaan karena terdapat semacam kontrak dimana ada ketentuan dan kewajiban yang berlaku secara khusus terhadap perusahaan tersebut dan izin yang diberikan bersifat mengikat dan ketentuan tersebut bersifat khusus kepada perusahaan tersebut ; 16 Bahwa terhadap PSDH dan DR yang sudah dibayar sedangkan penebangan dilakukan di luar areal RKT maka status pembayarannya sah, namun penebangan yang dilakukannya diluar areal RKT harus tetap dibayar ditambah dengan denda sebesar 15 kali lipat. Laporan Hasil Cruising LHC adalah dasar pembayaran DR berdasarkan PP No. 35 tahun 2002; 17 Bahwa sistem TPTI berlaku setelah dan sebelum penebangan dilakukan oleh perusahaan ; Universitas Sumatera Utara 18 Bahwa satuan tebang dapat dilihat dari blok tebangan dari RKT yang disahkan, jadi volume tebangan tersebut berdasarkan blok tebangan dari RKT yang telah disahkan ; 19 Bahwa apabila melakukan penebangan diluar areal RKT, maka akan dikenakan sanksi pidana dan ahli tidak setuju dengan pendapat Menteri Kehutanan yang menyatakan IUPHHK PT. KNDI masih berlaku, karena sejak tahun 2001 IUPHHK PT. KNDI telah dinyatakan batal dan sudah tidak berlaku lagi ;

4. HAYUN INDRA, Tempat tanggal lahir di Medan, tanggal 13 Januari 1961,