M. Saleh Nasution, S Sos, Padangsidempuan, 55 Tahun 15 Januari 1951, Laki-

66 Bahwa ketika saksi bertugas pada tahun 2000 sd 2002 di Dinas Kehutanan Kab. Madina tidak ada Petugas yang ditunjuk melakukan pengecekan LHC. 67 Bahwa hanya dari LHP ada Petugas Dinas Kehutanan Propinsi ditugaskan ke PT. KNDI untuk mengecek kayu yang masuk ; Setelah saksi Sucipto L. Tobing diperiksa maka Majelis Hakim menanyakan kepada terdakwa apakah benar keterangan saksi tersebut dan oleh terdakwa menyatakan tidak tahu dan tidak mengenal saksi sebelumnya.

13. M. Saleh Nasution, S Sos, Padangsidempuan, 55 Tahun 15 Januari 1951, Laki-

laki, Indonesia, Jln. Arief Rahman, Gg Sahata No. 7, Kampung Marancan Padangsidempuan, Kodya Padangsidempuan, Islam, S-I, PNS, Kepala Seksi Pungutan dan Iuran Kehutanan pada Dinas Kehutanan Mandailing Natal, memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: 1 Bahwa saksi pertama kali diangkat sebagai PNS bertugas di Dinas Kehutanan Tapanuli Selatan, kemudian dipindahkan ke Kabupaten Langkat dan selanjutnya dipindahkan ke Kabupaten Deli Serdang dan terakhir dipindahkan ke Kabupaten Mandailing Natal, kemudian pensiun 2 Bahwa saksi bekerja di Kabupaten Mandailing Natal sejak tahun 2001 sampai Januari 2007, dan menjabat sebagai Kasi Pungutan dan Iuran Kehutanan Kab. Madina sejak September 2004 sampai Januari 2007 ; 3 Bahwa jabatan saksi sebagai Kasi Pungutan dan Iuran Kehutanan Kab. Madina sebelumnya dijabat oleh saksi Nirwan Rangkuti sejak Januari sd Desember 2004 ; Universitas Sumatera Utara 4 Bahwa tugas pokok saksi selaku Kepala Seksi Pungutan dan Iuran adalah membantu Kepala Sub Dinas Produksi untuk mengerjakan pekerjaan administrasi dan menentukan laporan-laporan perusahaan yang berkaitan dengan Pungutan dan Iuran ; 5 Bahwa saksi sejak Januari sd Desember 2005 ditunjuk sebagai Pejabat Penagih Provisi Sumber Daya Hutan PSDH dan Dana Reboisasi DR oleh Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Mandailing Natal ; 6 Bahwa sebagai Pejabat Penagih PSDH dan DR, saksi menerima Usulan Laporan Hasil Produksi ULHP setiap bulannya untuk pungutan PSDH dan DR dari PT. KNDI dan PT. Inanta Timber ; 7 Bahwa setelah menerima ULHP dari PT. KNDI, saksi mempelajari dan mengelompokkan jenis kayu yang tertera dalam ULHP dan adapun jenis kayu tersebut adalah : -Indah; -MerantiKapur; -Sembarang Campuran ; 8 Bahwa setelah dikelompokkan dan dikalikan dengan harga pasar yang berlaku, selanjutnya dikalikan lagi 10 dari harga tersebut ; 9 Bahwa isi ULHP dikelompokkan menurut jenis sesuai dengan SK Menteri Kehutanan No : 163Kpts22003 tanggal 26 Maret 2003 tentang Pengelompokkan jenis kayu sebagai dasar pengenaan iuran kehutanan ; 10 Bahwa tidak ada kewajiban saksi untuk melakukan cek fisik ke lapangan hanya pengelompokkan jenis kayu ; 11 Bahwa mengenai besar tarif tidak ada ditentukan dalam SK Menteri Kehutanan No : 163Kpts22003 tanggal 26 Maret 2003 tentang Pengelompokan jenis kayu sebagai dasar pengenaan iuran kehutanan ; Universitas Sumatera Utara 12 Bahwa setelah LHP dikelompokkan, kemudian hasilnya dikalikan dengan harga patokan yang berlaku sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan R.I No : 18MKep022005 tanggal 04 Februari 2005 tentang Penetapan harga patokan untuk perhitungan PSDH, kayu dan rotan, selanjutnya dikalikan dengan 10 sesuai dengan PP No. 74 Tahun 1999 tanggal 10 Agustus 1999 tentang Perubahan atas PP NO. 5 Tahun 1998 tentang Tarif atau Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Kehutanan dan Perkebunan ; 13 Bahwa saksi tidak ingat tentang Tarif untuk Kayu Meranti ; 14 Bahwa disamping mengelompokkan jenis kayu, saksi juga menghitung volume kayu tersebut apakah dibuat dengan benar atau tidak ; 15 Bahwa setelah didapat volume kayu tersebut, kemudian saksi mengalikan dengan tarif yang ada dengan cara setelah volume dihitung dengan benar, kemudian diperiksa kembali dan dikalikan ; 16 Bahwa setelah jenis kayu ada, volume kayu sudah dapat dan tarif ada, kemudian saksi mengirim surat ke PT. KNDI yang dituangkan dalam Surat Perintah Pembayaran SPP PSDH dan DR ; 17 Bahwa Surat Penagihan PT. KNDI dilayangkan kepada PT. KNDI Sibolga baik PSDH dan DR ; 18 Bahwa untuk SPP PSDH dan DR tidak ada kewajiban untuk menemui langsung ke Perusahaan ; Universitas Sumatera Utara 19 Bahwa bukti Perusahaan telah memenuhi PSDH dan DR maupun SPP yang diterbitkan saksi adalah setelah PT. KNDI membayar maka foto copy bukti setor dikirimkan kepada Dinas Kehutanan Kab. Madina ; 20 Bahwa didalam SPP PSDH dan DR Perusahaan telah ditentukan ke rekening mana disetorkan ; 21 Bahwa setelah saksi menerima bukti setoran berupa Foto Copy akan dibukukan sebagai dasar pembuatan laporan akhir bulan kepada atasan saksi yaitu Kadis Kehutanan Kab. Madina, Kasi Bina Produksi Dinas Kehutanan Kab. Madina dan Kadis Kehutanan Propinsi ; 22 Bahwa mengenai pengiriman Usulan Hasil Produksi PT. KNDI dikirimkan melalui kurir dengan karyawan PT. KNDI yang datang untuk mengantarkan atau melalui bus ; 23 Bahwa yang membuat PSDH dan DR adalah Soesilo Setiawan selaku Manager PT. KNDI ; 24 Bahwa PSDH dan DR berbeda, untuk PSDH dihitung secara Rupiah, sedangkan DR dihitung secara US Dolar ; 25 Bahwa selama saksi sebagai orang yang dipercayakan untuk menagih PSDH dan DR PT. KNDI selama bulan Januari 2005 sd Januari 2006 berjalan dengan lancar dan dipenuhi seluruhnya ; 26 Bahwa untuk realisasi pembayaran PSDH dan DR PT. KNDI yang disetor dalam catatan saksi pada akhir Desember 2005 adalah untuk PSDH sebesar Rp. 1.075.328.840,-, dan DR yang dihitung secara US , sedangkan untuk pembayaran menjadi rupiah sebesar Rp. 3.212.794.672,46,- ; Universitas Sumatera Utara 27 Bahwa saksi tidak pernah mengkomfirmasikan kebenaran Foto Copy bukti setor PSDH dan DR yang sudah diterima atau belum dari PT. KNDI ; 28 Bahwa tidak ada tegoran dari Departemen Kehutanan tentang hal-hal pembayaran yang belum dilakukan oleh PT. KNDI ; 29 Bahwa saksi sudah yakin dan percaya terhadap kebenaran dari pembayaran PSDH dalam bentuk Rupiah dan DR dalam bentuk US PT. KNDI sesuai dengan bukti setor yang dikirimkan PT. KNDI kepada saksi, kemudian saksi melaporkannya kepada Kadis Kehutanan Kab. Madina sesuai dengan foto copy bukti setor telah dibayar PT. KNDI dan foto copy yang diterima saksi dari PT. KNDI di copy kembali untuk mendukung laporan saksi kepada Kadis Kehutanan Kab. Madina; 30 Bahwa pada pemeriksaan saksi Hanafi Hasibuan selaku P2 LHP, dalam menetapkan PSDH dan DR adalah berdasarkan Laporan Hasil Crusing LHC ; 31 Bahwa tidak pernah terjadi benturan antara ULHC dengan Hasil Produksi yang telah disahkan oleh Hanafi Hasibuan ; 32 Bahwa setelah LHP disampaikan ke Kantor Dinas Kehutanan Kab. Madina, kemudian diproses dengan data LHP dan ULHC yang dikirimkan kepada saksi dan tidak pernah terjadi perselisihan perhitungan karena pada saat saksi Hanafi Hasibuan mengesahkan LHP setelah PT. KNDI melunasi PSDH dan DR baru disahkan LHP ; 33 Bahwa saksi tidak mengetahui apakah saksi Hanafi Hasibuan ada melakukan cek fisik ke lapangan yang seharusnya P2LHP mempunyai kewajiban untuk melakukan cek fisik ke lapangan; Universitas Sumatera Utara 34 Bahwa LHP yang ditandatangani saksi Hanafi Hasibuan dan disampaikan dalam bentuk foto copy kepada saksi tidak pernah ditemukan perselisihan perhitungan ; 35 Bahwa apabila terdapat perbedaan Usulan yang ditetapkan pada PSDH dan DR berbeda dengan LHP yang disahkan oleh saksi Hanafi Hasibuan maka akan dikembalikan kepada PT. KNDI untuk dikaji ulang kelebihannya oleh saksi ; 36 Bahwa ULHP disahkan terlebih dahulu, kemudian PSDH dan DR ditagih oleh saksi dan dibayar PT. KNDI, selanjutnya bukti setor pembayan PSDH dan DR PT. KNDI disampaikan kepada saksi dan saksi Hanafi Hasibuan, lalu LHP tersebut disahkan ; 37 Bahwa LHP yang disahkan oleh P2 LHP adalah sama isinya terhadap LHP yang diberikan kepada saksi dan tidak pernah ditemukan perbedaan ; 38 Bahwa LHP yang ada pada saksi dan LHP yang sudah disahkan dilakukan pengecekan secara rutin oleh saksi ; 39 Bahwa perbedaan kebijakan dalam bentuk mata uang untuk pembayaran DR merupakan petunjuk dari Menteri Kehutanan R.I, sedangkan saksi tidak mengetahui yang menjadi latar belakang perbedaan kebijakan dalam bentuk mata uang untuk pembayaran DR ; 40 Bahwa antara pembayaran PSDH dengan pembayaran DR lebih besar pembayaran DR dengan perbandingannya sekitar 1 : 2 atau 1 : 3 ; 41 Bahwa berdasarkan perintah dari Menteri Kehutanan untuk dana-dana pembayaran tersebut disetorkan kepada Bendahara penerima pada Menteri Universitas Sumatera Utara Kehutanan dan dana tersebut digunakan untuk kepentingan negara dan juga kepentingan Kehutanan ; 42 Bahwa dokumen sebelumnnya yang menyangkut ULHP dikaitkan dengan PSDH dan DR masih ada setelah saksi menjabat jabatan tersebut hanya berupa foto copy saja, sedangkan dokumen aslinya sudah diserahkan oleh saksi pada waktu pemeriksaan ; 43 Bahwa penyidik pernah meminta kepada saksi tentang dokumen yang berkaitan dengan PSDH dan DR pada tahun 2000 sd 2005 ; 44 Bahwa saksi mencari dan menemukan dokumen PSDH dan DR pada tahun 2001 sd 2005 ke kantor Dinas Kehutanan Kab. Madina ketika penyidik melakukan pemeriksaan ; 45 Bahwa saksi tidak sempat mempelajari hanya menyadur dan memindahkan dokumen PSDH dan DR pada tahun 2001 sd 2005 ; 46 Bahwa saksi sempat melihat PSDH dan DR PT. KNDI untuk tahun 2004 sd 2005 sudah lunas, sedangkan untuk tahun 2001 sd 2003 saksi tidak mengetahui secara pasti tentang PSDH dan DR PT. KNDI karena pola pengerjaan dan penyetoran untuk tahun 2001 sd 2003 dilakukan oleh PT. KNDI sendiri belum ada Pejabat Penagih, setelah ada SK Menhut No. 124 dan 128 sejak tahun 2003 sd 2005 ada Pejabat Penagih ; 47 Bahwa saksi pernah mendapatkan perintah dari Kepala Dinas Kehutanan Kab. Madina berdasarkan Surat Perintah dari selain tugas pokok saksi yaitu menjadi anggota tim untuk memeriksa blok tebangan, namun saksi lupa tentang Surat Perintah tersebut; Universitas Sumatera Utara 48 Bahwa Ketua Tim yang diperintahkan oleh Kadis Kehutanan Kab. Madina untuk memeriksa blok tebangan adalah Kamaruddin dan anggotanya adalah Asep, Abdul Wahap dan saksi sendiri dan Kadis Kehutanan Kab. Madina ada dalam Surat Perintah tersebut sebagai Supervisor ; 49 Bahwa saksi tidak ingat berapa lama waktu pelaksanaan Surat Perintah tersebut ; 50 Bahwa tujuan akhir dilakukan cek blok tebangan adalah untuk tempat lahan penebangan lahan tahun berjalan PT. KNDI ; 51 Bahwa ada kaitan antara cek blok tebangan dengan RKT yaitu merupakan dasar untuk RKT tahun berjalan dan penebangan ; 52 Bahwa saksi tidak turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan blok tebangan karena kurang sehat dan menunggu tim, sedangkan yang turun hanya 4 orang dan mempunyai Berita Acara namun saksi ikut menandatangani berita acara tersebut; 53 Bahwa Perusahaan juga membuat daftar untuk blok tebangan berupa gambar peta dan menyampaikannya kepada tim ; 54 Bahwa saksi tidak mengetahui tentang tanda-tanda yang ada di areal blok tebangan karena saksi tidak ikut ke areal blok tebangan ; 55 Bahwa saksi tidak mengetahui dan tidak pernah membaca SK Menteri Kehutanan Nomor : 805KPTS–VI99 tanggal 30 September 1999 tentang Pembaharuan hak Pengusahaan Hutan Kepada PT. Keang Nam Development Indonesia di Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara ; Universitas Sumatera Utara 56 Bahwa saksi hanya mengetahui PT. KNDI adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang kehutanan dan harus memenuhi kewajiban-kewajiban untuk negara ; 57 Bahwa saksi mengetahui SKSHH adalah dokumen pengangkutan kayu yang mempuyai hubungan dengan tugas saksi yaitu setelah ULHP diterima saksi, kemudian pelaksanaan kewajiban pembayaran PT. KNDI kepada negara, selanjutnya Petugas LHP yang mengesahkan LHP sesuai yang diajukan PT. KNDI, setelah LHP disahkan barulah kayu dapat diangkut keluar dari PT. KNDI dengan menggunakan dokumen SKSHH ; 58 Bahwa saksi pernah mendengar dan mengetahui ada SKSHH terakhir yang bermasalah pada bulan Januari 2006 ditangkap oleh teman saksi yaitu saksi Nirwan Rangkut i di Panyabungan ; Setelah saksi M. Saleh Nasution, S. Sos diperiksa maka Majelis Hakim menanyakan kepada terdakwa apakah benar keterangan saksi tersebut dan oleh terdakwa menyatakan tidak kenal kepada saksi, tidak tahu dan tidak mengerti karena tidak pernah terjun ke lapangan.

14. Ir. BUDI ISMOYO, Kediri, 49 tahun 17 Juni 1956, Indonesia, Laki-Laki,