Prof. DR. ANDI HAMZAH, SH, Laki-laki, Indonesia, Islam Jl. Adhyaksa Raya

permintaan bantuan dari Penyidik ke Auditor BPKP untuk menghitung kerugian Negara ; 9 Bahwa laporan hasil pemeriksaan perhitungan kerugian keuangan Negara, BPKP bisa menanyakan kepada Penyidik tentang Dokumen-dokumen yang diperiksa dan yang dijadikan sebagai bahan audit ; 10 Bahwa tentang kerugian Negara menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 Pasal 1 angka 22 harus nyata dan pasti karena kerugian negara adalah kekurangan uang, surat berharga, dan barang, yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun kelalaian ; 11 Bahwa BPKP dalam menghitung kerugian negara setelah ada opini hukum dari pihak yang berwenang ; 12 Bahwa sepanjang auditor mempunyai keyakinan maka terhadap temuan data atau dokumen yang ada dapat dijadikan bahan untuk pengauditan ; 13 Bahwa Auditor BPKP apabila diperbantukan ke penyidik secara operasional dibawah Penyidik namun secara fungsional tetap di bawah BPKP; 14 Bahwa BPKP mempunyai hak untuk menilai dan menanyakan dokumen yang akan disampaikan oleh Penyidik.

c. Prof. DR. ANDI HAMZAH, SH, Laki-laki, Indonesia, Islam Jl. Adhyaksa Raya

P. 11 Jakarta, Guru Besar UI, Trisakti, Unpad, memberikan pendapatnya di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan ; 1 Bahwa ahli merupakan Mantan Jaksa 40 Tahun ; 2 Bahwa Putusan Mahkamah Agung R.I No : 426Pid2006 terhadap DL. Sitorus : setuju dengan pendapat ahli perihal apabila dalam suatu surat dakwaan Universitas Sumatera Utara Korupsi dan Tindak Pidana Kehutanan yaitu Pasal 63 KUHP suatu feit melanggar ketentuan pidana ketentuan umum dan ketentuan khusus apabila ada ketentuan korupsi dan kehutanan maka harus Undang-Undang kehutanan saja yang diterapkan lex specialis derogate legi generali dan teori kedua dalam KUHP ada ketentuan khusus yang logis dan ketentuan umum diluar KUHP ada ketentuan sistematis yang logis ; 3 Bahwa dalam perkara DL Sitorus dihukum hanya dalam perkara kehutanan dan hal tersebut dijadikan yurisprudensi walaupun kerusakan kehutanan tersebut menimbulkan kerugian Negara ; 4 Bahwa apabila IUPHHK tidak ada dinyatakan batal dan tidak berlaku lagi oleh yang memberi izin, yaitu Menteri Kehutanan sebagai yang menyatakan izin tersebut tetap berlaku maka unsur melawan hukumnya tidak ada ; 5 Bahwa suatu perusahaan menebang pohon, tapi kinerjanya kurang bagus, maka ahli menyatakan dapat digunakan dengan Pasal 50 2, 3 Jo. Pasal 78 UU No. 41 Tahun 1999 dengan melihat apa yang dilanggarnya ; 6 Bahwa bukti yang diperlukan untuk kerusakan hutan harus dipanggil saksi yang menyatakan hutan telah rusak dan ahli kerusakan hutan yang menyatakan bahwa kerusakan hutan telah terjadi ; 7 Bahwa yang dimaksud kerusakan hutan adalah terjadinya kerusakan fisik atau hayatinya seperti dalam penjelasan Pasal 50 2 Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 ; 8 Bahwa dalam lingkungan harus dilihat secara lintas sektoral tentang kerusakan tanah, perlindungan hutan, pencemaran air, laut dan lain-lain; Universitas Sumatera Utara 9 Bahwa Undang-Undang Lingkungan Hidup bersifat umum dan Undang- Undang Kehutanan bersifat khusus ; 10 Bahwa ahli berasal dari lembaga Penilai Independen, ahli menyatakan agar Baca Pasal 50 UU No. 41 Tahun 1999 ; 11 Bahwa dalam surat dakwaan harus dijelaskan kapan terjadinya tindak pidana dan dimana terjadinya tindak pidana ; 12 Bahwa Ahli tidak dapat menilai pembuktian terhadap proses pemeriksaan dipersidangan ini, karena tugas jaksa untuk membuktikan adanya tindak pidana atau tidak ; 13 Bahwa pemberian IUPHHK akibatnya merusak hutan, tetapi Pemerintah sudah mengatur ada syarat-syarat penebangan sehingga diharapkan dapat mengurangi terjadinya kerusakan hutan dan apabila kerusakan hutan tetap terjadi dan didukung oleh alat butki yang sah maka dapat dikenakan pidana pasal 50 2 Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 ; 14 Bahwa dokumen pengangkutan kayu yang sah adalah SKSHH, sehingga apabila terjadi kelebihan pengangkutan dalam tanda terima nakhoda, seperti yang dijelaskan dalam KUHAP ada 2 alat bukti dan ditambah dengan keyakinan Hakim dan untuk mendapatkan keyakinan hakim, Hakim bebas mendapatkan alat bukti, sehingga surat tersebut dapat saja sebagai alat bukti surat bagi Hakim namun surat tersebut sepanjang tidak ada yang menyatakan palsu; 15 Bahwa membawa kayu tidak cocok dengan dokumen pengangkutan, maka kayu itu diangkut tanpa izin ; Universitas Sumatera Utara 16 Bahwa dalam Korupsi tidak ada sanksi administratif dan didalam korupsi tidak ada izin untuk berkorupsi ; 17 Bahwa Lex Spesialis Derogate Lex Generalis berarti ketentuan yang khusus mengenyampingkan ketentuan-ketentuan yang umum ; 18 Bahwa artinya perusakan hutan tidak akan terjadi apabila perusahaan melakukan penanaman kembali terhadap hutan tersebut dengan kata lain ada syarat-syarat penebangan ; 19 Bahwa Petunjuk merupakan alat bukti dan bisa didapat dari barang bukti ; 20 Bahwa berdasarkan Pasal 14 Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi “Setiap orang yang melanggar ketentuan Undang-undang yang secara tegas menyatakan bahwa pelanggaran terhadap ketentuan Undang-undang tersebut sebagai tindak pidana korupsi berlaku ketentuan yang diatur dalam Undang-undang ini.”, menurut pendapat ahli merupakan ketentuan umum ; 21 Bahwa SK Menteri Kehutanan tidak ada pidananya sebagai ketentuan administrasi, namun dapat disebut sebagai ketentuan formil yang dilanggar, namun unsur melawan hukum tidak saja formil melainkan bisa berbentuk materiil 22 Bahwa perkara ini adalah tindak pidana Korporasi, sehingga siapa yang memerintahkan itu yang bertanggung-jawab secara pidana ; 23 Bahwa apabila terhadap pidana denda, Korporasi dipidana denda, orang atau pengurusnya dipidana badan ; Universitas Sumatera Utara 24 Bahwa birokrat juga dapat dituntut sekaligus dengan yang bukan birokrat dalam suatu perkara korupsi; c Surat : 1. Laporan Perhitungan BPKP Perwakilan Sumatera Utara sesuai dengan Surat Nomor : R-2369PWO262006 tanggal 22 Juni 2006. 2. Berkas Perkara atas nama terdakwa Adelin Lis No. Pol23II2007Dit Reskrim Polda Sumut tanggal 12 Pebruari 2007. d Petunjuk : Adanya barang bukti yang telah disita dan diperlihatkan dihadapan persidangan serta bersesuaian dengan keterangan saksi, ahli maupun terdakwa telah dapat ditarik suatu petunjuk telah terjadinya suatu perbuatan pidana korupsi dan kehutanan. f Keterangan Terdakwa : ADELIN LIS Medan, 49 Tahun 15 Agustus 1957, Laki-laki, Budha, Indonesia, SMA, Direktur Keuangan Umum di PT. KNDI, Jl. Hang Jebat No. 6, Kel. M. Hulu Kota Medan, Prop. Sumut, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1 Bahwa terdakwa bekerja di PT. KNDI sejak PT. KNDI diambil alih sekitar tahun 1994 ; 2 Bahwa terdakwa mempunyai jabatan sebagai Direktur Keuangan Umum pada PT. KNDI ; 3 Bahwa jabatan tersebut ditunjuk oleh keluarga dan tidak pernah dilakukan RUPS ; 4 Bahwa pemegang saham keluarga adalah Amran Lisa, Arsyad Lis, Adenan Lis dan terdakwa sendiri ; 5 Bahwa terdakwa tidak pernah melihat akte PT. KNDI; Universitas Sumatera Utara 6 Bahwa saham terdakwa yang terdapat di PT. KNDI adalah sebesar 25 ; 7 Bahwa pemegang saham PT. KNDI terdiri dari PT. Mujur Timber sebesar 50 , masing-masing keluarga sebesar 12,5 ; 8 Bahwa tugas pokok terdakwa selaku Direktur Keuangan Umum PT. KNDI secara tertulis tidak ada, namun terdakwa ditunjuk dibagian penerimaan dan pembayaran , secara teknis dijabat oleh saudara Lidia Silau ; 9 Bahwa PT. KNDI bergerak dibidang eksploitasi hutan yang berdasarkan izin sesuai dengan prosedur, namun nomornya tidak ingat dan diterbitkan oleh Menteri Kehutanan tanggalnya terdakwa tidak ingat, sedangkan PT. KNDI sudah ada sejak tahun 1973 ; 10 Bahwa lokasi PT. KNDI berada di Kab. Madina dan terdakwa tidak pernah ke lapangan Madina ; 11 Bahwa terdakwa menerima hasil penjualan kayu yang dihasilkan oleh PT. KNDI dan dijual didalam negeri dan ada juga ke luar negeri 1 th ; 12 Bahwa dari tahun 2000 sd 2005 penjualan kayu masuk ke dalam rekening PT. KNDI ; 13 Bahwa terdakwa tidak pernah melihat RKT ; 14 Bahwa terdakwa tidak pernah membuat rencana kerja secara umum ; 15 Bahwa terdakwa tidak pernah memerintahkan membuat Timber Cruising yang fiktif, membuat RKT, melaksanakan TPTI, tidak pernah menyuruh orang untuk merusak hutan, dan tidak tahu tentang pembuatan SKSHH, tidak pernah menyuruh mengangkut kayu yang berbeda dengan kubikasinya ; Universitas Sumatera Utara 16 Bahwa terdakwa tidak pernah mendapat teguran dari Dinas Kehutanan tentang kerusakan hutan ; 17 Bahwa terdakwa yang menerima hasil penjualan kayu dan yang menandatangani penjualan kayu adalah terdakwa ; 18 Bahwa dalam pembayaran PSDH dan DR, gaji dan lain sebagainya harus seizin terdakwa secara global ; 19 Bahwa dalam pengeluaran cek yang ditandatangani hanya oleh terdakwa dan demikian juga dalam hal pembayaran harus ditandatangani oleh terdakwa ; 20 Bahwa PSDH dan DR dibayar apabila ada penagihan atas persetujuan terdakwa ; 21 Bahwa Direktur Utama yaitu Ir. Oscar Sipayung, Dirut Perencanaan yaitu Ir. Washington Pane, MSc ; 22 Bahwa secara formil tidak ada rapat khusus dengan Direksi dan tidak pernah dilaksanakan RUPS ; 23 Bahwa pada waktu jual beli kayu baik dalam maupun luar negeri, jumlah kayu yang dijual kontraknya ditandatangani oleh terdakwa ; 24 Bahwa terdakwa tidak pernah menerima laporan dari Manajer Camp karena terdakwa hanya melihat dari hasil produksi dan hasil penjualan ; 25 Bahwa selaku Direktur Keuangan Umum PT. KNDI ada rekening di Bank Mandiri an. PT. KNDI semua masuk ke rekening tersebut, sedangkan rekening Bank Buana dan Bank HSBC adalah rekening pribadi terdakwa, namun dari PT. KNDI tidak ada masuk ke rekening terdakwa, yang ada berupa pinjaman dari terdakwa diluar PT. KNDI ; 26 Bahwa pemegang saham tidak melaksanakan pengalihan saham ; Universitas Sumatera Utara 27 Bahwa dana silvikultur ada pada tiap bulannya tapi tidak diatur secara khusus, namun realisasinya tidak pernah dicek oleh terdakwa ; 28 Bahwa terdakwa tidak mengetahui tentang kegiatan operasional TPTI, karena usulan TPTI tidak secara terperinci karena terdakwa hanya melihat sesuai permintaan dilihat dari hasil produksi ; 29 Bahwa bukti realisasi keuangan ada dibagian Staf Keuangan ; 30 Bahwa terdakwa tidak pernah menyuruh untuk menebang kayu, menarik tug boat dan lain-lain ; 31 Bahwa benar saudara Ir. Washington Pane, MSc selaku Direktur Perencanaan Operasi tidak pernah mengajukan proposal tentang pengalihan saham dan TPTI kepada terdakwa ; 32 Bahwa benar PT. KNDI tidak ada mempunyai Satuan Pengawas Intern ; 33 Bahwa terdakwa tidak pernah kenal dengan saudara Budi Ismoyo dan Sucipto L. Tobing dan tidak pernah bermufakat dengan Ir. Oscar Sipayung dan Ir. Washington Pane, MSc untuk merusak hutan ; 34 Bahwa areal HPH PT. KNDI sekarang yang diduduki adalah seluas 30 ribu hektar oleh Pengusaha dari Medan yang lain ; g Barang Bukti : Adapun barang bukti yang diajukan dan dihadapkan dipersidangan ini adalah berupa surat-surat tentang laporan RKT dan laporan terkait lainnya mengenai kegiatan yang dijalankan oleh PT.KNDI dan barang-barang pendukung lain yang menguatkan dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang jumlah keseluruhannya ada 16 buah

5. Putusan