DR. Ir. BEJO SANTOSO, Sragen 47 Tahun, Laki-laki, Islam, Indonesia, Jl. Bakti

6. Ir. H. ERFI HASIBUAN, Sibuhuan, 45 tahun25 Juli 1960, PNS Kehutanan Prop.

Sumut Kasi Tanda Legalitas Hasil Hutan pada Dinas Kehutanan Prop Sumut, Islam, laki-laki, Indonesia, S-2 Pengelolaan Sumber Daya Alam, Jl. Satya Bhakti No. 167 Marindal Medan memberikan pendapatnya di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan : 1 Bahwa SKSHH merupakan dokumen resmi yang diterbitkan oleh pejabat berwenang yang digunakan dalam pengangkutan, penguasaan dan pemilikan hasil hutan sebagai alat bukti atas legalitas hasil hutan. 2 Bahwa Dokumen yang harus digunakan yang menyertai pengangkutan kayu bulat dari areal Usaha Pemanfatan Hasil Hutan UPHHK untuk dijual didalam Negeri ataupun keluar negeri adalah Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan SKSHH yang diterbitkan oleh Pejabat Penerbit Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan P2SKSHH dari Dinas Kehutanan setempat. AHLI A DE CHARGE : Adapun Ahli meringankan terdakwa yang diajukan dalam persidangan ini adalah :

a. DR. Ir. BEJO SANTOSO, Sragen 47 Tahun, Laki-laki, Islam, Indonesia, Jl. Bakti

No. 2-A Bogor, PNS Departemen Kehutanan Kasubdit Rencana Kerja Pemanfaatan Hutan Alam pada Direktorat Bina Produksi Hutan, S-3 Bid Ekonomi Hutan, memberikan pendapatnya di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan : 1 Bahwa IUPHHK Perusahaan tersebut tidak secara otomatis batal dengan penjelasan HPH atau Izin yang diberikan kepada badan hukum untuk mengelola hutan dan ada hak dan kewajiban sebelum ada IUPHHK harus Universitas Sumatera Utara membayar iuran izin HPH, maka pencabutannya dimulai menggunakan sanksi administratif dan harus dibuat dengan Berita Acara yang diberi peringatan terlebih dahulu ; 2 Bahwa selama izin diterbitkan dengan cara luas yang dikalikan dengan tarif untuk membayar iuran pemegang izin ; 3 Bahwa ada kewajiban untuk melakukan rencana penebangan, melaksanakan sistem silvikultur TPTI ; 4 Bahwa sebelum PP No. 6 Tahun 2007 perusahaan harus melaksanakan RKT, RKL dan Rencana Kerja tapi hanya rencana 10 tahun dalam rangka melestarikan hasil bagi perusahaan ; 5 Bahwa pemerintah punya kepentingan karena pemerintah tetap akan menarik hak-hak negara tentang perkiraan penerimaan dilihat dari rencana yang disusun oleh perusahaan ; 6 Bahwa untuk mengatur kelestarian hasil diperlukan rencana-rencana ; 7 Bahwa TPTI adalah untuk manajemen hutan dan dalam menilai TPTI ada mempunyai kriteria serta indikator yang telah ditetapkan oleh Departemen Kehutanan berdasarkan SK Menteri Kehutanan dan yang melakukan penilaian adalah lembaga penilai independen ; 8 Bahwa apabila penebangan diluar RKT maka wajib membayar PSDH dan DR terhadap kayu yang ditebangnya ; 9 Bahwa Departemen Kehutanan bisa meminta lembaga penilai independen untuk menilai kinerja suatu perusahaan. Universitas Sumatera Utara 10 Bahwa fungsi hutan adalah sebagai fungsi lindung, konservasi dan fungsi produksi yang terdapat dalam Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 dan pemegang IUPHHK tidak boleh merubah fungsi hutan tersebut ; 11 Bahwa ada kegiatan penanaman kembali didalam TPTI ; 12 Bahwa kerusakan hutan adalah merupakan bagian dari kerusakan lingkungan hidup ; 13 Bahwa kerusakan hutan terjadi apabila ada perubahan fungsi dan hutan produksi boleh ditebang habis dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu ; 14 Bahwa apabila tidak melaksanakan system silvikultur TPTI dicabut izinnya dan diatur dalam Peraturan Menteri ; 15 Bahwa kewajiban pemegang IUPHHK adalah untuk menyusun rencana kerja, mempekerjakan tenaga profesional kehutanan, melaksanakan system silvikultur, mempekerjakan masyarakat setempat dan lain-lain ; 16 Bahwa RKPH dijabakan dalam bentuk RKL, kemudian RKL dijabarkan didalam RKT dan didalam RKT sudah bersifat operasional yang berisi tentang realisasi tahun sebelumnya ; 17 Bahwa dalam RKT ada ditentukan blok tebang dan petak tebangan ; 18 Bahwa pendapat ahli tentang rekomendasi dari lembaga penilai independen PT. Focus Consultating Group yang bergerak dari aspek produksi, untuk penilaian buruk bagaimana cara untuk memperbaikinya, aspek ekologi adalah apa yang dibuat oleh perusahaan tersebut sehingga penilaiannya buruk dan sangat buruk bisa karena penebangan terlalu terbuka, pemegang izin harus ekstra dalam pengerjaannya ; Universitas Sumatera Utara 19 Bahwa yang berhak mengawasi pelaksanaan IUPHHK Perusahaan adalah Menteri Kehutanan R.I ; 20 Bahwa dalam penelitian ada dikenal metode Sampling dan itu diakui sebagai hasil penelitian ; 21 Bahwa SKSHH adalah Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan seperti jika kayu yang diangkut volumenya berbeda dengan yang diangkut ternyata mempunyai kelebihan maka kayu yang diangkut tersebut tidak sah.

b. DANI SUDARSONO, Bandung, 69 Tahun, Laki-laki, Islam, Indonesia, Jl. Bunga