50 Bahwa dalam pembuatan SKSHH saksi mendaftarkan LMKB yang mana LMKB dan DHH adalah sebagai syarat ;
a Bahwa dalam SKSHH ada ditentukan jenis-jenis kayu ; b Bahwa dalam LMKB tidak ditentukan jenis alat angkut kayu ;
c Bahwa jarak angkut antara TPK Tabuyung ke Sibolga berkisar + 500 meter ; 51 Bahwa berdasarkan BAP saksi pada tanggal 27 Februari 2006 angka 20, saksi
tidak mengakui dan protes terhadap isi BAP tersebut karena saksi hanya menyebutkan tentang peraturan Menteri Kehutanan ;
52 Bahwa saksi dalam memilih sample kayu untuk pengukuran dilakukan secara acak terhadap besar kecilnya ukuran kayu ;
Setelah saksi Nirwan Rangkut i SH als. Nirwan SH diperiksa maka Majelis Hakim menanyakan kepada terdakwa apakah benar keterangan saksi tersebut dan terdakwa
menyatakan tidak tahu dan tidak mengerti karena tidak pernah terjun kelapangan.
9. Drs H. Tohir, Patiluban, 52 Tahun 30 Desember 1953, Laki-laki, Indonesia, Jl.
Wiliam Iskandar Km. 5 No. 5 Dalan Lidang Kec. Panyabungan Kab. Madina, Islam, S-I Sarjana Sospol, Kasubdis Bina Produksi pada Dinas Kehutanan Kab. Madina
memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
1 Bahwa saksi menjabat Kasubdis Bina Produksi pada Dinas Kehutanan Kab. Madina sejak bulan September 2004 berdasarkan SK Bupati Mandailing Natal
No : 821.2514K2004 tanggal 09 September 2004 ; 2 Bahwa Tugas Pokok saksi selaku Kasubdis Bina Produksi adalah :
Universitas Sumatera Utara
3 Membantu tugas Kadis Kehutanan Kab. Madina untuk menyusun program atau rencana dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ;
4 Membina bawahan ; 5 Melaksanakan penilaian terhadap rencana kerja jangka panjang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku 6 Melaksanakan tugas yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kehutanan
Kab. Madina ; 7 Bahwa saksi selaku Kasubdis Bina Poduksi pada Dinas Kehutanan Kab. Madina
membawahi 3 seksi yaitu : Seksi Tanda Legalitas, Seksi Pungutan Hasil Hutan PHH dan seksi Pungutan Iuran Kehutanan ;
8 Bahwa dalam LHP dibuat untuk perhitungan pembayaran DR dan PSDH dan diujidiperiksa terlebih dahulu oleh Petugas Kehutanan ;
9 Bahwa blangko SKSHH yang ditandatangani oleh saksi sudah diisi terlebih dahulu, bahwa saksi menandatangani dan menyetujui SKSHH dengan nomor
seri DF 0002859 tersebut masih dalam keadaan blanko kosong namun blanko dokumen SKSHH tersebut pada hari jumat tanggal 20 Januari 2006 Pukul 17.00
Wib di rumah saksi di jln. William Iskandar Km. 5 Nomor 5 Dalan Lidang, Kab. Madina telah ditandatangani oleh NIRWAN RANGKUTI, SH selaku P2
SKSHH. 10 Bahwa yang menyerahkan Blanko kosong tersebut untuk ditanda tangani adalah
NIRWAN RANGKUTI, SH sebagai bawahan saksi, dalam keadaan SKSHH telah distempel hal tersebut dibuat atas persetujuan saksi sendiri, setelah
menandatangani dokumen SKSHH tersebut
Universitas Sumatera Utara
11 Bahwa kayu yang diangkut sudah termuat dalam kapal 12 Bahwa kapal yang tertangkap karena SKSHHnya sudah lewat atau kadaluarsa ;
13 Bahwa dalam DHH kayu bulat sudah terlampir, namun data kayunya belum terisi ;
14 Bahwa dalam menjalankan tugasnya saksi banyak tidak mengetahui, tidak menguasai tugas lapangan berdasarkan Job Description saksi selaku Kasubdis
Bina Produksi pada Dinas Kehutanan karena saksi tidak menyukai bidang kerja yang dijabatnya sekarang tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang diterima
berdasarkan titelgelar sarjana yang diterima saksi berasal dari Sarjana Sospol ; 15 Bahwa benar pada tanggal 20 Januari 2006 saksi Nirwan Rangkuti selaku P2
SKSHH ada menelpon saksi dan meinta persetujuan tentang penerbitan SKSHH yang disampaikan oleh saudara Soesilo Setiawan selaku Manajer PT. KNDI
Sibolga dalam bentuk blangko kosong, kemudian saksi menandatangani tanpa terlebih dahulu melakukan peninjauan fisik kayu ke TPK ;
Setelah saksi Drs H. Tohir diperiksa maka Majelis Hakim menanyakan kepada terdakwa apakah benar keterangan saksi tersebut dan oleh terdakwa menyatakan
tidak tahu dan tidak mengerti karena tidak pernah kelapangan.
10. Hanafi Hasibuan, Tangga Bosi Kab. Madina, 45 Tahun 09 Juni 1980, Laki-laki, Indonesia, Desa Tangga Bosi Kec. Silabu Kab. Madina, Islam, SMA, P N S
Pengesah Laporan Hasil Produksi P2LHP Dinas Kehutanan Kab. Madina memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1 Bahwa saksi mulai bertugas pada Dinas Kehutanan Kab. Madina sejak tahun 1998 dan pindahan dari Tapanuli Selatan ;
2 Bahwa saksi sudah mempunyai jabatan sebagai Pejabat Pengesahan Laporan Hasil Produksi P2 LHP sejak saksi berada di Tapanuli Selatan sd tahun 2002
dan saksi tidak pernah berganti dengan jabatan lainnya ; 3 Bahwa sejak dari Tapanuli Selatan sampai ke Dinas Kehutanan Kab. Madina
saksi tetap menjabat sebagai P2 LHP ; 4 Bahwa saksi sebagai P2 LHP sudah ditentukan tugasnya untuk melayani dan
menangani urusan PT. KNDI berdasarkan Keputusan Dishut TingkatI 5 Bahwa saksi sebagai P2 LHP melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
dengan cara memeriksa: 6 Mempunyai Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu IUPHHK yang sah
dari Perusahaan ; 7 Mempunyai Rencana Kerja Tahunan RKT ;
8 Bahwa selain RKT sudah ada, maka syarat-syarat lain yang harus dilengkapi sebelum mengesahkan LHP perusahaan harus dilengkapi terlebih dahulu :
9 Mempunyai hasil produksi batang kayu secara global tidak pernah ditanyakan; Bahwa data-datadokumen juga harus dilengkapi seperti membuat permohonan
pengesahan LHP dari perusahaan, RKT dan Rekapitulasi Hasil Produksi RLHP dan LHP ;
10 Bahwa berdasarkan Peraturan yang telah ditetapkan pada tahun 2004 untuk Pengesahan LHP selain Perusahaan membuat LHP dan RLHP, perusahaan juga
harus melampirkan tanda bukti setor pembayaran PSDH dan DR, sedangkan
Universitas Sumatera Utara
untuk tahun 2003 kebawah tidak harus melampirkan bukti setor pembayaran PSDH dan DR ;
11 Bahwa setelah menerima permohonan LHP, sejak tahun 2003 tindakan saksi sebagai P2 LHP yaitu melaksanakan pemeriksaan administrasi dan
pemeriksaan fisik kayu ; 12 Bahwa untuk administrasi saksi memeriksa LHP dan RLHP beserta
pembubuhan tanda tangan didalam LHP dan RLHP dan berapa jumlah kayu yang dimohonkan perusahaan ;
13 Bahwa dalam menetapkan PSDHDR adalah berdasarkan LHC. 14 Bahwa kewajiban saksi setelah pemeriksaan administrasi adalah turun ke TPK
untuk menghitung jumlah kayu yang dimohon, kemudian menghitung secara acak jumlah kayu ;
15 Bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No : 126Kpts-II2003 tanggal 4 April 2003 tentang Penatausahaan Hasil Hutan untuk 1 sd 100
batang kayu dihitung 100 , 101 sd 1000 batang kayu dihitung 100 , sedangkan untuk 1000 keatas batang kayu dihitung 100 ;
16 Bahwa pada waktu cek fisik di TPK melakukan cek fisik seperti menghitung saksi melakukannya sendiri, namun untuk pengukuran kadang-kadang saksi
meminta bantuan dari rekan kerjanya ; 17 Bahwa tujuan saksi melakukan cek fisik untuk menghitung batang kayu,
melihat kubikasi kayu dan membuat tanda-tanda pada batang kayu, tetapi bukan untuk menghitung volume kayu karena untuk volume
Universitas Sumatera Utara
18 Bahwa untuk penomoran batang kayu di TPK bukan merupakan tugas saksi melainkan tugas perusahaan ;
19 Bahwa tugas pokok saksi sebagai Pejabat Pengesah Laporan Hasil Produksi
P2LHP berdasarkan Pasal 42 ayat 1 dan ayat 2 Keputusan Menteri
Kehutanan RI Nomor : 126KPTS-II2003, tanggal 4 April 2003 tentang Penatausahaan Hasil Hutan adalah :
a Melakukan pemeriksaan kebenaran pengisian Laporan Hasil Produksi LHP
b Melakukan Pemeriksaan fisik hasil hutan atas hasil hutan yang di LHP-kan. c Melakukan pengecekan hasil penebanganpemanenanpemungutan hasil
hutan pada lokasi bersangkutan. d Mengesahkan Laporan Hasil Produksi.
20 P2LHP yang berfungsi untuk mengendalikan penebanganpemanenan pemungutan hasil hutan pada lokasi-lokasi yang ditetapkan berdasarkan Izin
yang sah. 21 Bahwa tugas pokok saksi sebagai P2 LHP untuk mengecek kayu dan turun ke
tempat pemanenan kayu dan penebangan kayu ; 22 Bahwa saksi tidak pernah ke blok tebangan hanya di TPK saja karena jarak
TPK ke lokasi blok tebangan yang terlalu jauh sekitar 60 Km, sehingga saksi tidak mempunyai sarana angkutan ;
23 Bahwa dari TPK menuju blok tebangan tidak ada sarana angkutan dan tidak ada fasilitas jalan yang memadai ;
Universitas Sumatera Utara
24 Bahwa setelah selesai menerima permohonan dan cek fisik sebelum menandatangani LHP saksi terlebih dahulu menegaskan pemohon tentang
permintaan dari LHP melalui perusahaan ; 25 Bahwa ada kesulitan dalam penghitungan tetapi tidak pernah dilaporkan ke
pimpinan ; 26 Bahwa saksi tidak pernah ke lokasi penebangan sehingga tidak pernah tahu
apakah kayu tersebut masih berasal dari RKT atau diluar RKT ; 27 Bahwa dasar sah atau tidaknya LHP berasal dari hasil pengukuran yang
disampaikan oleh pemohon dengan yang diukur tidak lebih dari 5 perbedaannya ;
28 Bahwa pembayaran PSDH dan DR tidak tergantung pada pengukuran dari Dinas Kehutanan Kab. Madina ;
29 Bahwa manfaat LHP adalah untuk mengetahui jumlah produksi perperiode atau perbulannya ;
30 Bahwa saksi melakukan P2 LHP dalam 2 dua kali dalam sebulan, yaitu pada periode pertama dan periode akhir, tetapi sampai pada bulan juni tahun 2003 P2
LHP masih dilaksanakan 3 tiga kali permohonan ke TPK dalam sebulan ; 31 Bahwa setelah tahun 2004 P2 LHP dilaksanakan 2 dua kali dalam sebulan
dengan pertimbangan sesuai dengan petunjuk Keputusan Menteri Kehutanan No : 126Kpts-II2003 tanggal 4 April 2003 tentang Penatausahaan Hasil Hutan
; 32 Bahwa saksi tidak mengetahui hasil hutan yang sudah menipis sehingga tidak
banyak yang diproduksi lagi ;
Universitas Sumatera Utara
33 Bahwa saksi dapat mengetahui dan mengenali semua LHP yang ditandatanganinya sendiri ;
34 Bahwa tidak ada orang lain yang ditunjuk ke TPK untuk melaksanakan tugas saksi, namun saksi sendiri tidak penah melaporkan tugas yang tidak pernah
dilaksanakan saksi sedangkan menurut Keputusan Menteri Kehutanan No : 126Kpts-II2003 tanggal 4 April 2003 tentang Penatausahaan Hasil Hutan
merupakan tugas pokok saksi untuk turun ke lapangan sebagai P2 LHP ; 35 Bahwa apabila terjadi penebangan diluar areal RKT saksi tidak mengetahuinya
karena tidak pernah masuk ke areal blok tebangan dan tidak pernah berkordinasi kepada atasan yang mana seharusnya, padahal untuk masuk
menegcek hasil penebangan ke areal blok tebangan merupakan tugas saksi ; 36 Bahwa saksi tidak dapat mengetahui kayu tersebut berasal karena saksi hanya
mengambil data tentang batang kayu hanya dari TPK sedangkan saksi seharusnya turun ke blok tebangan ;
37 Bahwa saksi tidak mengetahui siapa yang mengambil alih dan mengontrol klasifikasiklarifikasi tugas tersebut dari Dinas Kehutanan Kab. Madina ;
38 Bahwa selama saksi bertugas sebagai P2 LHP yang bermohon LHP dari PT. KNDI adalah pada awal tahun 2003 yaitu Imbalo Cs, pada akhir tahun 2004
yaitu Soesilo Setiawan dan pada akhir tahun 2005 adalah Sari Gunawanto ; 39 Bahwa saksi setiap periode pemeriksaan selalu mengecek kayu ke TPK
40 Bahwa untuk LHP yang dimohonkan oleh PT. KNDI Tabuyung
Universitas Sumatera Utara
Setelah saksi Hanafi Hasibuan diperiksa maka Majelis Hakim menanyakan kepada terdakwa apakah benar keterangan saksi tersebut dan oleh terdakwa menyatakan
menyatakan tidak tahu dan tidak kenal dengan saksi.
11. H. ZAIRUN HARAHAP, Benteng Huraba Tapanuli Tengah, 51 Tahun 13