Ir. Wahyu Hidayat, Solo, 45 Tahun 23 Maret 1961, Laki-laki, Indonesia,Villa

41 Bahwa ceking cruising dan cek blok tebangan bisa bersamaan waktunya pada saat pelaksanaan dan juga bisa secara berbeda waktu ; 42 Bahwa tim ceking cruising dan cek blok tebangan berbeda anggota yang mana terdiri dari beberapa orang untuk cek blok tebangan dan juga beberapa orang untuk cek cruising ; 43 Bahwa selama saksi menjabat Kadis Kehutanan Kab. Madina menyatakan tidak ada masalah terhadap Berita Acara ceking cruising maupun cek blok tebangan ; Setelah saksi Ir. Budi Ismoyo diperiksa maka Majelis Hakim menanyakan kepada terdakwa apakah benar keterangan saksi tersebut dan oleh terdakwa menyatakan tidak kenal dengan saksi, tidak tahu dan tidak mengerti karena tidak pernah ke lapangan.

15. Ir. Wahyu Hidayat, Solo, 45 Tahun 23 Maret 1961, Laki-laki, Indonesia,Villa

Gading Mas II Blok FF No. 03 Kel. Harjosari II Kec. Medan Amplas Kota Medan dan Jl. William Iskandar Kec. Panyabungan Kab. Madina, Islam, S-I, PNS Wakil Kadis Kehutanan Kab. Madina, memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: 1 Bahwa saksi bekerja sebagai PNS di Dinas Kehutanan Kab. Madina sejak tahun 2002 sd sekarang mempunyai jabatan struktural mulai tanggal 29 Agustus 2002 sd 12 April 2004 menjabat sebagai Kasubdin Bina Hutan, kemudian tanggal 13 April 2004 sd 26 Mei 2005 saksi menjabat sebagai Kasubdin Bina Program dan 27 Mei sd sekarang saksi menjabat sebagai Wakil Kadis Kehutanan Kab. Madina; Universitas Sumatera Utara 2 Bahwa saksi pertama kali diangkat menjadi PNS di Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera Utara mulai dari tahun 1989 dan pindah ke Dinas Kehutanan Kab. Madina sejak tahun 2002 ; 3 Bahwa tugas pokok saksi sebagai Wakil Kadis Kehutanan Kab. Madina yaitu Menjalankan otonomi daerah dibidang kehutanan diatur dalam Peraturan Daerah Kab. Madina dan mempunyai rincian sebagai berikut: a Perumusan Kebijakan Teknis Kehutanan ; b Penatausahaan Kehutanan ; c Membina statistik Kehutanan ; 4 Bahwa fungsi saksi selaku Wakil Kepala Dinas Kehutanan Kab. Madina adalah sebagai berikut : a Melaksanakan tugas Kadis Kehutanan Kab. Madina apabila sedang berhalangan ; b Menjalankan sebagian tugas yang diperintahkan oleh Kepala Dinas ; 5 Bahwa disamping jabatan struktural selaku Wakil Kadis Kab. Madina, saksi tidak mempunyai jabatan fungsional pada Dinas Kehutanan Kab. Madina ; 6 Bahwa saksi pernah diperintahkan oleh Kadis Kehutanan Kab. Madina untuk melaksanakan tugas yang berkaitan dengan PT. KNDI yaitu pada bulan Oktober 2004 ketika saksi menjabat sebagai Kasubdin Bina Program mendapat tugas untuk melakukan pemeriksaan batas blok tebangan dan Checking Cruising dan diperintahkan bersama-sama secara tim yang diketuai oleh saksi sendiri beserta anggota tim sebanyak 7 orang yang terdiri dari saudara Universitas Sumatera Utara Kamaruddin, Zairun Harahap, Cardi Riswandi, Ahmad Irwan Pulungan, Sariman Pulungan, Salahsawadi ; 7 Bahwa yang dimaksudkan dengan pemeriksaan blok tebangan mempunyai tujuan untuk menentukan apakah lokasi blok tebangan yang diusulkan oleh Perusahaan pada tahun 2005 telah sesuai dengan keadaan di lapangan ; 8 Bahwa sebelum saksi melakukan cek blok tebangan, pihak PT. KNDI sudah mengajukan usulan kepada Dinas Kehutanan Kab. Madina terlebih dahulu, kemudian untuk menentukan batang blok tebangan yaitu : a Mencari dan menentukan titik ikat berdasarkan peta areal lokasi b Menetapkan arah petak tebangan yang dituju ; c Mengukur jarak antara titik ikat dengan titik tuju, selanjutnya setelah ditembak, kemudian kembali titik awal menuju blok tebangan ; d Menuju, menelusuri blok tebangan ; 9 Bahwa saksi selaku Ketua Tim dalam melaksanakan pemeriksaan ke lapangan tidak semua atau hanya sebagian dari anggota tim sebayak 4 orang yang melaksanakan tugas turun ke lapangan yaitu saksi sendiri, saudara Zairun Harahap, Cardi Riswandi, SP, Ahmad Irwan Poeloengan, sedangkan saudara Kamaruddin pada waktu itu sedang sakit dan saudara Sariman Poeloengan, Salahsawadi berada di Kantor Dinas Kehutanan Kab. Madina ; 10 Bahwa usulan dari PT. KNDI hanya berupa peta blok tebangan saja 11 Bahwa pada saat saksi selaku Ketua Tim didampingi oleh Petugas PT. KNDI melakukan pemeriksaan ke lapangan hasil yang didapat adalah tidak adanya alur batas blok tebangan perintis jalan selebar 2 meter, Pal batas petak blok Universitas Sumatera Utara tebangan dan melaporkannya kepada PT. KNDI dan akan berjanji untuk membuatnya, namun pada kenyataannya realisasi tersebut tidak dilaksanakan ; 12 Bahwa saksi tidak menanyakan kepada Petugas PT KNDI kenapa alur batas blok tebangan perintis jalan selebar 2 meter dan Pal batas petak blok tebangan belum dibuat sedangkan permohonan dari PT. KNDI sudah masuk ke Dinas Kehutanan Kab. Madina ; 13 Bahwa saksi sebagai Ketua Tim setelah sampai ke lapangan tidak melaksanakan tugas keseluruhan secara prosedural karena kondisi medan yang sulit dan jalan belum ada alur jalannya ; 14 Bahwa alat yang dibawa ketika melakukan pemeriksaan ke lapangan adalah GPS, Kompas, Tali, Meteran 15 Bahwa kewajiban saksi dalam membuat Berita Acara hanya diambil berdasarkan Peta Areal Lokasi yang diajukan PT. KNDI dan bukan berdasarkan hasil dari pemeriksaan lapangan ; 16 Bahwa waktu yang diberikan dalam melaksanakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan selama 20 hari sedangkan saksi beserta tim hanya melaksanakannya selama 4 hari ; 17 Bahwa disamping menjalankan tugas melakukan pemeriksaan ke lapangan, saksi juga melakukan checking cruising yaitu kegiatan pengukuran, pencatatan, pengamatan, penandaan terhadap pohon dalam areal blok kerja untuk mengetahui data pohon yang akan ditebang, data pohon inti dan data pohon yang dilindungi ; Universitas Sumatera Utara 18 Bahwa tidak ada ditemukan label plastik dengan warna berbeda-beda yang seharusnya ada dipergunakan untuk penandaan pohon yang akan ditebang, pohon inti dan pohon yang dilindungi ; 19 Bahwa baik tim maupun orang-orang yang melakukan pemeriksaan blok tebangan sama dengan tim atau orang-orang yang melaksanakan checking cruising dan kegiatan tersebut dilaksanakan pada waktu yang bersamaan ; 20 Bahwa checking cruising dilakukan berdasarkan Usulan Laporan Hasil Cruising yang dibuat oleh PT. KNDI dan setelah saksi pergi ke lapangan untuk melakukan checking cruising ternyata antara ULHC PT. KNDI dengan hasil checking cruising tidak sesuai ketentuan ; 21 Bahwa didalam Timber Cruising seharusnya terdapat penandaan pohon dengan label plastik, sedangkan ketika saksi ke lapangan tidak terdapat tanda tersebut, kemudian penandaan terhadap pohon inti yang ditandai dengan tanda melingkar dipohon sedangkan di lapangan tidak ada ditemui hal tersebut ; 22 Bahwa pada waktu saksi melakukan checking cruising ke lapangan tidak memasuki seluruh kawasan hutan karena sesuai dengan ketentuan intensitasnya hanya 10 ; 23 Bahwa dari intensitas 10 tersebut ada ditemukan ketidaksesuaian secara prosedural yang diatur dalam Skala Sistem Pengusahaan Hutan No. 151 Tahun 1995 diantaranya adalah penandaan yang tidak dilakukan dengan menggunakan label plastik warna kuning dan warna merah ; 24 Bahwa saksi dalam menyampaikan Berita Acara checking cruising hanya mempedomani kebenaran pengukuhan Timber Cruising dari Direktur Produksi Universitas Sumatera Utara PT. KNDI yaitu Ir. Washington Pane, MSc, sedangkan hasil temuan di lapangan pada saat checking cruising di lapangan yang tidak sesuai ketentuannya secara prosedural, saksi tidak pernah melaporkan dan menyampaikannya dalam Berita Acara checking cruising ; 25 Bahwa saksi dalam membuat Berita Acara pemeriksaan blok tebangan dan Berita Acara checking cruising di Camp PT. KNDI dan dilaporkan ke Kepala Dinas, namun Berita Acara tersebut tidak disampaikan secara keseluruhan tentang keadaan yang sebenarnya yang terjadi di lapangan ; 26 Bahwa laporan dari Berita Acara pemeriksaan blok tebangan berfungsi sebagai pengesahan blok tebang, sedangkan checking cruising berfungsi sebagai bahan lampiran pertimbangan teknis Kepala Dinas ; 27 Bahwa pada saat saksi menjabat sebagai Kasubdin Bina Hutan tidak ada mempunyai kaitan kerja dengan PT. KNDI sebagai pemegang HPH, kemudian setelah saksi menjabat sebagai Kasubdin Bina Program pada Dinas Kehutanan Kab. Madina baru mempunyai hubungan kerja dengan PT. KNDI dan saksi hanya bertugas sebatas pemeriksaan blok tebang dan checking cruising saja ; 28 Bahwa saksi dalam melakukan pemeriksaan ke lapangan tidak dilaksanakan secara benar sesuai dengan petunjuk yang terdapat dalam SK Menteri Kehutanan Nomor : 126Kpts-II2003 tanggal 4 April 2003 tentang Penatausahaan Hasil Hutan karena hanya dilaksanakan sebagian dan petunjuk teknisnya tidak ada ; Universitas Sumatera Utara 29 Bahwa kegiatan checking cruising mulai dilaksanakan pada tahun 2004 karena belum ada petunjuk, sedangkan pada tahun sebelumnya hanya cek blok tebangan ; 30 Bahwa setelah melakukan pemeriksaan blok tebangan dilapangan antara blok tebang dengan URKT yang diusulkan PT. KNDI di areal peta lokasi telah sesuai ; 31 Bahwa dalam URKT PT. KNDI tahun 2005 seluas 690 Ha dengan 11 blok tebangan dan intensitas 10 dari pelaksanaannya, sedangkan untuk data-data hasil pemeriksaan menyesuaikan dari tahun-tahun sebelumnya bukan berdasarkan hasil temuan yang didapatkan pada waktu melaksanakan pemeriksaan dilapangan ; 32 Bahwa saksi-saksi dari Dinas Kehutanan Kab. Madina yang diperiksa tidak bertugas secara maksimal dan tidak menjalankan tugasnya dengan benar ; 33 Bahwa untuk pohon yang akan ditebang ditandai dengan label plastik warna merah, sedangkan untuk pohon inti dan pohon yang dilindungi sama-sama menggunakan label plastik warna kuning yang mana pohon inti mempunyai diameter 20-59 cm dan pohon yang dilindungi diameternya antara 60 cm ; 34 Bahwa pada saat pemeriksaan dilapangan ada dilakukan pengukuran, namun tidak ada menemukan label plastik dilapangan ; 35 Bahwa pertimbangan teknis yang dibuat oleh Kepala Dinas dalam rangka pengesahan RKT terhadap URKT yang dibuat berdasarkan hasil Berita Acara Pemeriksaan Blok Tebangan dan ceking cruising yang dilaksanakan tidak sesuai ketentuan; Universitas Sumatera Utara 36 Bahwa untuk Berita Acara, dalam pertimbangan teknis laporan checking cruising merupakan lampiran yang tidak terpisahkan, sedangkan laporan blok tebangan tidak ; 37 Bahwa dalam membuat pertimbangan teknis tidak ada meminta pendapat Wakil Kepala Dinas terhadap pertimbangan teknis untuk pengesahan RKT ; 38 Bahwa sistem TPTI terdiri dari 13 tahap yaitu : a Penataan areal kerja ; b Inventarisasi kegiatan sebelum penebangan ; c Pembukaan areal wilayah hutan ; d Penebangan e Perapihan ; f IPT Investasi persyaratan tunggal ; g Pembebasan ; h Pengadaan fisik ; i Penanaman ; j Pemeliharaan ; k Penjarangan ; l Perlindungan hutan ; m Pembibitan 39 Bahwa didalam TPTI tidak terdapat checking cruising dan blok tebangan dan untuk blok tebangan PT. KNDI wajib melakukan Timber Cruising 2 tahun sebelum penebangan ; Universitas Sumatera Utara 40 Bahwa penataan areal kerja, kegiatan sebelum penebangan, TPTI harus dikukuhkan dalam URKT PT. KNDI ; Setelah saksi Ir. Wahyu Hidayat diperiksa maka Majelis Hakim menanyakan kepada terdakwa apakah benar keterangan saksi tersebut dan oleh terdakwa menyatakan tidak kenal dengan saksi, tidak tahu dan tidak mengerti karena tidak pernah ke lapangan.

16. ASEP PERRY MUHAMMAD ATHORIEZ, Garut, 34 Tahun 11 Februari 1972,