Kesatu Primair Kedua Primair

dengan dakwaan subsider dan dakwaan alternatif. Perbedaan mendasar terletak pada kewajiban membuktikan semua pidana yang didakwakan. 73 2. Bentuk dakwaan seperti ini sangat berhubungan dengan terminologi concursus seperti diatur pada Pasal 63 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP. Dengan kata lain dakwaan digunakan jika terjadi komulasi, dalam artian baik itu Komulasi Perbuatan ataupun Komulasi Pelaku. 74 b. Sistem pemidanaan adalah sistem absorbsi, yakni hanya menjatuhkan satu hukuman pidana, yakni Pidana terberat, sesuai dengan Pasal 63 ayat 1 KUHPidana. terdapat beberapa karakteristik terkait bentuk Dakwaan Komulatif dalam Concursus ini yaitu: a. Ada satu perbuatan yang melanggar beberapa ketentuan pidana. c. Dibutuhkan kecermatan dalam menentukan apakah concursus tersebut benar-benar merupakan concursus idealis. Persyaratan terpenting adalah, harus diyakinkan, bahwa secara nyata hanya ada satu perbuatan, namun secara ideal terjadi pelanggaran beberapa aturan pidana. 75 Perbuatan terdakwa diancam pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat 1 Jo. Pasal 18 UU R.I Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan

a. Kesatu Primair

73 www.google.com 74 Harun M. Husein, Surat Dakwaan; Teknik Penyusunan, Fungsi dan Permasalahan, Rineka Cipta, Jakarta: 2005. Hal. 80 75 Ibid, hal. 81 Universitas Sumatera Utara UU R.I Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU R.I Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke - 1 KUHP Jo. Pasal 64 ayat 1 KUHPidana. Subsidair Perbuatan terdakwa diancam pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Jo. Pasal 18 UU R.I No. 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UU R.I No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU R.I No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke - 1 KUHP Jo. Pasal 64 ayat 1 KUHPidana.

b. Kedua Primair

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 50 ayat 2 Jo. Pasal 78 ayat 1, ayat 14 UU Nomor : 41 Tahun 1999 Jo. UU Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas UU Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Jo. Pasal 64 ayat 1 KUHPidana. Subsidair Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana dengan Pasal 50 ayat 3 huruf h Jo. Pasal 78 ayat 7, ayat 14 UU Nomor : 41 Tahun 1999 Jo. UU Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas UU Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Jo. Pasal 42 PP No. 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan Jo. Pasal 64 ayat 1 KUHPidana. Lebih Subsidair Lagi Universitas Sumatera Utara Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 50 ayat 3 huruf f Jo. Pasal 78 ayat 5, ayat 14 UU Nomor : 41 Tahun 1999 Jo. UU Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas UU Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Jo. Pasal 64 ayat 1 KUHPidana. 3. Tuntutan 1. Menyatakan Terdakwa ADELIN LIS bersalah melakukan tindak pidana “Korupsi” secara bersama-sama dan berlanjut sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 18 UU R.I. No. 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UU R.I. No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU R.I. No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat 1 KUHPidana danbersalah melakukan tindak pidana “Kehutanan” secara bersama-sama dan berlanjut sebagaimana diatur dalam Pasal 50 ayat 2 jo Pasal 78 ayat 1, ayat 14 UU Nomor 41 Tahun 1999 jo UU Nomor 19 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan jo Pasal 64 ayat 1 KUHPidana sebagaimana dalam Dakwaan Kesatu Primair dan Kedua Primair; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa ADELIN LIS dengan pidana penjara selama 10 sepuluh tahun dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dengan perintah Terdakwa tetap ditahan dan denda Rp.1.000.000.000,- satu milyar rupiah subsidair 6 enam bulan kurungan dan membayar uang pengganti secara tanggung renteng dengan Ir. OSCAR SIPAYUNG dan Ir. WASHINGTON PANE, Msc, Ir. BUDI ISMOYO dan Ir. SUCIPTO LUMBAN TOBING sebesar Rp.119.802.393.040,00 seratus sembilan belas milyar delapan ratus dua juta tiga Universitas Sumatera Utara ratus sembilan puluh tiga ribu empat puluh rupiah dan US 2.938.556,24 dua juta sembilan ratus tiga puluh delapan ribu lima ratus lima puluh enam koma dua puluh empat US dollar dengan ketentuan apabila dalam jangka waktu 1 satu bulan, setelah memperoleh kekuatan hukum tetap Terdakwa tidak dapat melunasi uang pengganti tersebut maka hartanya disita dan apabila hartanya tidak cukup maka diganti dengan hukuman penjara selama 5 lima tahun ; 3. Ke 16 keenam belas barang bukti yang berupa surat-surat dan alat-alat lainnya yang disertakan JPU untuk menguatkan dakwaannya dalam perkara ini juga digunakan dalam berkas perkara Ir. Budi Ismoyo. 4. Membebankan biaya perkara kepada negara

4. Fakta Hukum a Keterangan Saksi-Saksi