ASEP PERRY MUHAMMAD ATHORIEZ, Garut, 34 Tahun 11 Februari 1972,

40 Bahwa penataan areal kerja, kegiatan sebelum penebangan, TPTI harus dikukuhkan dalam URKT PT. KNDI ; Setelah saksi Ir. Wahyu Hidayat diperiksa maka Majelis Hakim menanyakan kepada terdakwa apakah benar keterangan saksi tersebut dan oleh terdakwa menyatakan tidak kenal dengan saksi, tidak tahu dan tidak mengerti karena tidak pernah ke lapangan.

16. ASEP PERRY MUHAMMAD ATHORIEZ, Garut, 34 Tahun 11 Februari 1972,

Laki-laki, Indonesia, Jl. Sentosa Sipolu-polu Kel. Panyabungan II Kec. Panyabungan Kab. Madina Prop. Sumut, Islam, PNS Staff Bina Program Dinas Kehutanan Kab. Madina, memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: 1 Bahwa saksi bekerja sebagai PNS sejak tahun 1995 berdasarkan SK Kanwil Departemen Kehutanan Nomor : 029KptsKWL-11995 tanggal 28 Juni 1995 dan pada tahun 2002 sd April 2006 saksi bertugas sebagai Staf Bina Program pada Dinas Kehutanan Kab. Madina 2 Bahwa saksi sebagai Staf Bina Program pada Dinas Kehutanan Kab. Madina mempunyai tugas pokok untuk membantu tugas-tugas Kasi dan Kasubdin Bina Program seperti pengetikan Surat-surat yang dikonsep oleh Kasi Bina Program dan Kasubdin Bina Program dan menelaah Surat-surat ; 3 Bahwa saksi ikut hanya 3 kali melakukan pemeriksaan blok tebangan dan checking cruising yaitu pada tahun 2002, 2003 dan tahun 2005, sedangkan pada tahun 2004 saksi tidak ikut turun ke lapangan untuk melakukan Universitas Sumatera Utara pengecekan karena berdasarkan perintah dari Ketua Tim dan saksi hanya berada di Camp untuk melakukan pemeriksaan administrasi saja ; 4 Bahwa saksi ikut menandatangi Berita Acara checking blok tebangan dan checking cruisng pada tahun 2005 yang diketuai oleh saudara Cardi Riswandi, SP ; 5 Bahwa saksi membaca Berita Acara tahun 2005 yang ditandatangani dan tim yang turun ke lapangan adalah saudara Cardi Riswandi, SP, Sariman dan Irwan Poeloengan ; 6 Bahwa saksi tidak mengetahui hasil temuan yang didapat dari pemeriksaan blok tebangan dan checking cruising karena tidak turun ke lapangan ; 7 Bahwa pada tahun 2002 hanya melakukan checking blok tebangan sedangkan checking cruising belum dilaksanakan karena belum ada peraturannya dan peraturan yang mengatur tentang checking cruising terdapat dalam Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 126 dan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 16 Tahun 2003 ; 8 Bahwa saksi tidak ingat berapa jumlah blok tebangan yang diusulkan dan blok tebangan yang dijalani oleh tim adalah + 4 blok tebangan ; 9 Bahwa sebelum ke lapangan saksi tidak ada diberikan petunjuk teknis tentang peraturan yang sesuai dengan prosedural oleh Ketua Tim ; 10 Bahwa pada tahun 2002 dilaksanakan secara keseluruhan dari blok tebangan yang diusulkan dalam RKT pada saat tim memeriksa ke lapangan ; 11 Bahwa saksi tidak mengetahui tentang hasil temuan yang tidak sesuai dengan prosedur yang didapat oleh tim pada saat turun ke lapangan untuk melakukan Universitas Sumatera Utara pemeriksaan blok tebangan karena menurut peraturan yang berlaku setiap sudut harus mempunyai patok sebagai tanda, sedangkan fakta yang ada di lapangan tidak semua areal blok tebangan memiliki patok atau penandaan pada pohon atau terdapat kekurangan ; 12 Bahwa pada tahun 2003 hasil temuan yang didapat oleh tim adalah tidak adanya label plastik warna merah maupun warna kuning pada batang pohon yang digunakan sebagai penandaan ; 13 Bahwa hasil temuan yang didapatkan oleh saksi pada saat melakukan pemeriksaan ke lapangan dilaporkan kepada Ketua Tim bukan secara tertulis melainkan hanya secara lisan ; 14 Bahwa pada saat melakukan pemeriksaan ke lapangan, intensitasnya pemeriksaan blok tebangan dilakukan 100 atau secara global dan berbeda dengan intensitas checking cruising, sedangkan intensitas checking cruising dilakukan 10 ; 15 Bahwa pada saat saksi melakukan pemeriksaan ke lapangan dalam menghitung blok tebangan dilakukan dengan cara menerka atau menebak saja yang mana hanya mengukur dari luar batas blok tebangan dan mengambil patokan batas blok untuk 1 km berarti 1 blok tebangan karena saksi bukan termasuk orang teknis lapangan ; 16 Bahwa tidak ada batas jalan yang pasti dari pinggir jalan batas blok tebangan hanya berupa bekas yang hampir hilang sejak 2 tahun yang lalu ; 17 Bahwa dalam melakukan pemeriksaan blok tebangan dilapangan saksi hanya mengukur dari batas luar blok tebangan saja dengan cara menghitung blok Universitas Sumatera Utara tebangan hanya menebak atau menerka-nerka saja untuk 1 km berarti 1 blok tebangan ; 18 Bahwa ketika dilakukan pemeriksaan ke lapangan pada tahun 2005, saudara Ir. Wahyu Hidayat tidak berada dilapangan ; 19 Bahwa saksi melakukan pengecekan ke lapangan pada tahun 2003 dan tahun 2005 dilakukan dengan cara : Setelah tahu letak batas blok ada pada posisi yang benar, kemudian dirintis sesuai jalur dengan perkiraan untuk perhitungan 1 km masuk kedalam 1 blok kemudian menentukan letak 1 titik point, letak dimana ada salah satu blok masuk kedalam areal usulan ; 20 Bahwa pada tahun 2003 saksi tidak ingat berapa luas Ha wilayah hutan yang dilakukan pengecekan ; 21 Bahwa saksi sebagai tim dalam melakukan pengecekan ke lapangan tidak membuat catatan dan Berita Acara untuk dilaporkan kepada Tim, namun hanya melaporkan secara lisan kepada Ketua Tim tentang hasil temuan yang didapat pada saat pengecekan dilapangan ; 22 Bahwa ada kewajiban dari tim untuk membuat Berita Acara hasil pengecekan baik pemeriksaan blok dan checking cruising dilapangan dan melaporkannya kepada Ketua Tim ; 23 Bahwa pada tahun 2002, 2003 dan 2005 saksi ikut menandatangani, namun saksi tidak ingat berapa intensitas pengecekan dilapangan untuk tahun 2002 dan 2003, sedangkan untuk tahun 2005 saksi tidak ikut ke lapangan ; 24 Bahwa saksi tidak tahu manfaat pemeriksaan blok tebangan dan checking cruising bagi perusahaan dan untuk Dinas Kehutanan Kab. Madina ; Universitas Sumatera Utara Setelah saksi Asep Ferry Muhammad Athoriez diperiksa maka Majelis Hakim menanyakan kepada terdakwa apakah benar keterangan saksi tersebut dan oleh terdakwa menyatakan tidak tahu dan tidak mengerti karena tidak pernah turun ke lapangan dan terdakwa tidak kenal dengan saksi.

17. CARDI RISWANDI, SP, Sumedang, 34 Tahun 19 Desember 1972, Laki-laki,