Ir. Umasda, Takengon, 42 Tahun, 21 Mei 1963, Laki-laki, Indonesia, Lau Bakeri

26 Bahwa antara PT. KNDI tidak ada bekerja sama dengan Focus Consultant Group FCG melainkan perintah dari Dirjen Pengusahaan Hutan di Jakarta. Setelah saksi Ir. Oscar Sipayung diperiksa maka Majelis Hakim menanyakan kepada terdakwa apakah benar keterangan saksi tersebut dan oleh terdakwa menyatakan benar.

2. Ir. Umasda, Takengon, 42 Tahun, 21 Mei 1963, Laki-laki, Indonesia, Lau Bakeri

Dusun II Kec. Kutalimbaru Kab. Deli Serdang, Kabag Perencanaan dan Pengawasan Eksploitasi Hutan PT. Keang Nam Indonesia, Islam, S-I, memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1 Bahwa saksi kenal dengan terdakwa di mana terdakwa adalah Direktur KeuanganUmum pada PT. KNDI tempat saksi bekerja. 2 Bahwa saksi selaku Kabag Perencanaan dan Pengawasan Eksploitasi Hutan di PT. KNDI diangkat berdasarkan Surat Penunjukan tertulis dari Direktur Produksi Perencanaan oleh Ir. WASHINGTON PANE, MSc Saksi mulai bekerja di PT. KNDI sejak 25 Oktober 2002 yang di angkat secara tertulis oleh Direktur Produksi Perencanaan PT. Keang Nam Dev. Indonesia. 3 Bahwa saksi mengetahui tugas dan tanggung jawab terdakwa adalah sebagai Direktur Umum dan Keuangan PT. KNDI. 4 Bahwa saksi sebagai Kabag Perencanaan dan Pengawasan PT. KNDI mengetahui adanya RKPH, RKL dan RKT pada PT. KNDI. 5 Bahwa RKPH yang dilakukan selanjutnya dijabarkan dalam RKL dan RKL kemudian dijabarkan menjadi RKT. 6 Bahwa RKL disahkan oleh Menteri Kehutanan Cq Dirjen Bina Produksi. Universitas Sumatera Utara 7 Bahwa yang mengesahkan RKPH untuk PT. KNDI adalah Bupati Madina. 8 Bahwa yang membuat pertimbangan teknis untuk pengesahan RKT adalah dari Dinas Kehutanan Kab. Madina. 9 Bahwa yang mengesahkan RKT adalah Kadis Kehutanan Prop. Sumut. 10 Bahwa lokasi usaha PT. KNDI berada di Kec. Muara Batang Gadis. 11 Bahwa persyaratan RKPH diatur dalam SK menteri Kehutanan SK No. 805KPTS–VI99 tanggal 30 September 1999 tentang Pembaharuan hak Pengusahaan Hutan Kepada PT. Keang Nam Development Indonesia di Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara. 12 Bahwa dalam RKL dicantumkan Data Pokok Perusahaan yang isinya adalah Nama Perusahaan, Lokasi Perusahaan, Susunan Pengurus, Data Realisasi sebelumnya selama 5 tahun terakhir. 13 Bahwa dalam RKT antara lain meliputi aspek kegiatan pengelolaan hutan, aspek dampak lingkungan, aspek sosial budaya, pendapatan dan pengeluaran arus uang. 14 Bahwa mengenai aspek sosial budaya tentang keikutsertaan kepemilikan saham masyarakat dan lembaga pendidikan hal itu tidak terlaksana 15 Bahwa RKT PT. KNDI yang dibuat oleh saksi hanya bersifat pemenuhan administrasi belaka karena tidak didukung data lapangan. 16 Bahwa dalam pembuatan RKT ada 23 item yang merupakan syarat yang harus diperhatikan namun dalam kenyataannya saksi mengatakan hal itu tidak terealisasi. Universitas Sumatera Utara 17 Bahwa RKT 2003 sd 2006 tidak terealisasi oleh karena tidak dilakukannya penataan areal kerja, peta tidak dibuatdikirim dan tidak adanya register padahal hal itu mutlak dilakukan. 18 Bahwa saksi tidak pernah ke lapangan karena tidak ada perintah dari Direktur Produksi, hal itu sudah dilaporkan namun menurut Direktur Produksi agar saksi menunggu dari laporan saja. 19 Bahwa adanya Rencana dan realisasi dalam RKT hanya bersifat administrasi belaka yang tidak didukung oleh data-data lapangan dan kenyataannya dilapangan realisasinya 0 . 20 Bahwa benar saksi pernah 2 kali ke lapangan dimana 1 kali ketika melakukan rekonstruksi bersama tim Penyidik dan saksi melihat bahwa di TKP realisasinya 0 . 21 Bahwa pada saat rekonstruksi bahan-bahan yang digunakan dalam rekonstruksi antara lain Peta, GPS dan ketika itu ada ditemukan bekas tebangan kayu diluar RKT. 22 Bahwa saksi sebagai Kabag Perencanaan dan Pengawasan PT. KNDI menggantikan posisi Ir. Barusta Tarigan alm 23 Bahwa pada saat membuat Program RKT adalah melanjutkan Program RKT yang sebelumnya. 24 Bahwa yang menjadi Manager Lapangan PT. KNDI adalah Saudara Simon Agustinus Sihombing. Universitas Sumatera Utara 25 Bahwa saksi pada PT. KNDI memiliki kedudukan sebagai Kabag Perencanaan dan Pengawasan namun saksi hanya melaksanakan tugas dalam hal Perencanaan saja, sedangkan untuk bidang Pengawasan Perusahaan tidak dilaksanakan. 26 Bahwa Pelaksanaan Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan ITSP adalah pada Blok Tebangan RKT tahun 2000 2001 sampai tahun 2005, untuk ITSP tidak ada dilaksanakan, hal ini terlihat bahwa dalam Rekapitulasi Laporan Hasil Cruising LHC yang dibuat oleh Cruiser yaitu KRISTIAN MANULLANG antara lain Rekapitulasi Laporan Hasil Cruising LHC untuk URKT tahun 2006 pembuatan Rekapitulasinya sesuai dengan Petak Tebangan, Jenis pohon yang di tebang dan Volumenya di ketik oleh Saksi sendiri atas perintah Direktur Produksi Perencanaan yaitu Ir. WASHINGTON PANE, MSc, selanjutnya Saksi diperintahkan untuk mengirimkan Rekapitulasi tersebut kepada SOESILO SETIAWAN selaku Manager Cabang Sibolga untuk dilanjutkan dikirim ke Camp Pinang kepada Manager Camp Pinang yaitu SIMON AGUSTINUS SIHOMBING untuk dilanjutkan kepada KRISTIAN MANULLANG Cruiser dengan maksud agar dipedomani Rekapitulasi tersebut untuk dijabarkan pengisiannya ke dalam LHC sehingga bukan berdasarkan data di lapangan dan setelah di buatkan LHC dan di tanda tangani kemudian dikirimkan dari Camp Pinang Kec. Muara Batang Gadis Kab. Madina melalui Manager perwakilan Sibolga yaitu SOESILO SETIAWAN untuk di teruskan ke kantor Medan guna dijilid untuk bahan Usulan RKT tahun 2006, bahwa pelaksanaan demikian Saksi laksanakan atas perintah Direktur Produksi Perencanaan yaitu Ir.WASHINGTON PANE, MSc sejak usulan RKT 2003 sampai dengan 2005, sedangkan yang menjabat staf Universitas Sumatera Utara Perencanaan PT. Keang Nam Development Indonesia mulai tahun 2000 sampai dengan 2002 adalah Ir. BARUSTA TARIGAN Alm. 27 Bahwa Tahapan yang dilakukan dalam pengelolaan kayu mulai dari penebangan sd pengangkutan adalah : a. Menentukan Blok Tebangan b. Menentukan Pal batas sebagai tanda areal tanah di blok tebangan c. Membuat papan nama Blok tebangan d. Membuat Peta Realisasi e. Melakukan Cruising f. Cek Cruising oleh Dinas Kehutanan dan meminta persetujuan g. Melakukan penebangan kayu h. Membuat LHP dalam hal ini dilakukan untuk pembayaran DR dan PSDH i. Bukti setor dilaporkan ke Dinas Kehutanan Kab. Madina j. Mengangkut kayu keluar atas dasar SKSHH 28 Bahwa yang mengeluarkan uang untuk pembinaan masyarakat desa hutan adalah terdakwa pelaksanaannya Saksi tidak tahu persis dengan alasan pelaporannya tidak pernah saksi melihat Kwintasi bantuan tersebut. 29 Bahwa TPTI sebagai suatu sistem silvikultur mempunyai tujuan untuk meminimalisir kerusakan lahan hutan. 30 Bahwa TPTI dilapangan tidak terlaksana. 31 Bahwa tidak terealisasinya TPTI pada PT. KNDI disebabkan Direktur Keuangan yaitu terdakwa sendiri tidak pernah mencairkan uang. Universitas Sumatera Utara 32 Bahwa pembukaan wilayah hutan sebagai suatu kewajiban PT. KNDI dimaksudkan untuk kelancaran pengambilan kayu dan pembinaan hutan, namun realisasi dilapangan adalah 0 berdasarkan laporan dari petugas lapangan. 33 Bahwa RKT yang dibuat hanyalah berdasarkan imaginasi, sedangkan realisasinya adalah 0 . 34 Bahwa perencanaan yang mengalami gangguan berdampak pada kelestarian hutan oleh karena tahapan TPTI tidak terpenuhi. 35 Bahwa benar jumlah pembayaran PSDH DR yang dibayarkan oleh PT. Keang Nam Development Indonesia dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2005 : No Tahun PSDH DR 1 2000 Rp. 1.490.943.600,00 USD 359.725,78 2 2001 Rp. 1.323.532.160,00 USD 325.562,54 3 2002 Rp. 2.335.080.380,00 USD 607.647,36 4 2003 Rp. 606.000.000,00 USD 330.607,21 5 2004 Rp. 1.167.725.333,00 USD 98.358,28 Rp. 896.232.876,30 6 2005 Rp. 1.075.328.840,00 Rp. 3.212.794.826,46 Total Rp. 7.998.610.313,00 USD 1.721.901,17 Rp. 4.109.027.702,76 Universitas Sumatera Utara Setelah saksi Ir. Umasda diperiksa maka Majelis Hakim menanyakan kepada terdakwa apakah benar keterangan saksi tersebut dan oleh terdakwa menyatakan tidak mengetahui karena terdakwa tidak pernah kelapangan.

3. Marbun Hasiholan Sirait, Parapat, 37 Tahun 23 Maret 1969, Laki-laki, Indonesia,