Faktor Penyebab Terjadinya Keluhan Muskuloskeletal. Standard Nordic Body Map Questionnaire

musculoskeletal Tarwaka, 2004. Secara garis besar keluhan otot dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : 1. Keluhan sementara reversible, yaitu keluhan otot yang terjadi pada saat otot menerima beban statis, namun demikian keluhan tersebut akan segera menghilang apabila pembebanan dihentikan. 2. Keluhan menetap persistent, yaitu keluhan otot yang bersifat menetap. Walaupun pembebanan kerja telah dihentikan, namun rasa sakit pada otot masih berlanjut.

3.3.1. Faktor Penyebab Terjadinya Keluhan Muskuloskeletal.

Keluhan musculoskeletal dapat terjadi oleh beberapa penyebab, diantaranya adalah Tarwaka, 2004 : 1. Peregangan otot yang berlebihan. Peregangan otot yang berlebihan pada umumnya sering dikeluhkan oleh pekerja dimana aktivitas kerjanya menuntut pengerahan tenaga yang besar seperti aktivitas mengangkat, mendorong, menarik, dan menahan beban yang berat. 2. Aktivitas berulang Aktivitas berulang adalah pekerjaan yang dilakukan secara terus-menerus seperti pekerjaan mencangkul, membelah kayu, dsb. Keluhan otot terjadi karena otot menerima tekana akibat beban kerja secara terus-menerus tanpa memperoleh waktu untuk relaksasi. Universitas Sumatera Utara 3. Sikap kerja tidak alamiah. Posisi bagian tubuh yang bergerak menjahui posisi alamiah, misalnya pergerakan tangan terangkat, punggung terlalu membungkuk, kepala terangkat, dan sebagainya dapat menyebabkan keluhan pada otot skeletal. 4. Faktor penyebab skunder. Faktor-faktor skunder yang juga berpengaruh terhadap keluhan muskuloskeletal adalah : tekanan, getaran, mikroklimat. 5. Penyebab kombinasi Resiko terjadinya keluhan otot skeletal akan semakin meningkat apabila dalam melakukan tugasnya, pekerja dihadapkan pada beberapa faktor resiko dalam waktu yang bersamaan, misalnya pekerja harus melakukan aktivitas mengangkat beban dibawah tekanan panas matahari.

3.3.2. Standard Nordic Body Map Questionnaire

Ada beberapa cara yang telah diperkenalkan dalam melakukan evaluasi ergonomi untuk mengetahui hubungan antara tekanan fisik dengan resiko keluhan otot skeletal. Pengukuran terhadap tekanan fisik ini cukup sulit karena melibatkan berbagai faktor subjektif seperti kinerja, motivasi, harapan dan toleransi kelelahan. Salah satunya adalah melalui Standard Nordic Body Map Questionnaire . Melalui kuesioner ini dapat diketahui bagian-bagian otot yang mengalami keluhan dengan tingkat keluhan mulai dari Tidak Sakit TS, Agak Sakit AS, Sakit S dan Sangat Sakit SS. Dengan melihat dan menganalisis Universitas Sumatera Utara peta tubuh seperti pada Gambar 3.6. maka dapat diestimasi jenis dan tingkat keluhan otot skeletal yang dirasakan oleh pekerja Kelelahan maupun ketidaknyamanan akibat pekerjaan yang berulang- ulang sering terjadi di tempat kerja. Hal –hal yang menyebabkan terjadinya resiko tersebut adalah: 1. Static Positions posisi yang tetap 2. Body Movements pergerakan tubuh 3. Handling – Lifting pengangkatan dan penanganan benda 4. PushingPulling and Carrying Loads pekerjaan menarik, mendorong, dan mengangkat beban 5. Use of a Localised force penggunaan gaya setempat 6. Repeated Efforts usaha yang berulang – ulang 7. Energy Expenditure pengeluaran energi yang berlebihan Untuk mengatasi mesalah tersebut ada beberapa langkah yang dapat diterapkan dalam upaya penilaian dan pengendalian teerhadap resiko kelelahan otot serta ketidaknyamanan pada proses kerja. 1. Identifikasi resiko 2. Penilaian resiko 3. Evaluasi resiko Universitas Sumatera Utara Adapun Gambar dari Nordic Body Map dapat dilihat pada Gambar 3.5. Gambar 3.5. Nordic Body Map Keterangan Gambar: 1. Sakitkaku di leher bagian bawah 2. Sakit di bahu kiri 3. Sakit di bahu kanan 4.Sakit pada lengan atas kiri 5. Sakit di punggung 6. Sakit pada lengan atas kanan 7. Sakit pada pinggang 8. Sakit pada bokong 9.Sakit pada pantat 10. Sakit pada siku kiri Universitas Sumatera Utara 11. Sakit pada siku kanan 12. Sakit pada lengan bawah kiri 13. Sakit pada lengan bawah kanan 14. Sakit pada pergelangan tangan kiri 15.Sakit pada pergelangan tangan kanan 16. Sakit pada jari-jari tangan kiri 17. Sakit pada jari-jari tangan kanan 18. Sakit pada paha kiri 19. Sakit pada paha kanan 20. Sakit pada lutut kiri 21. Sakit pada lutut kanan 22. Sakit pada betis kiri 23. Sakit pada betis kanan 24. Sakit pada pergelangan kaki kiri 25. Sakit pada pergelangan kaki kanan 26. Sakit pada jari kaki kiri 27. Sakit pada jari kaki kanan Universitas Sumatera Utara

3.4. Metode Perancangan

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Perbaikan Rancangan Produk dengan Metode Concurrent Function Deployment dan TRIZ

3 100 53

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Perancangan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Quality Function Deployment (QFD) pada Industri Keripik Ubi

6 104 284

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227