Penentuan Jumlah Sampel Teori Pengambilan Sampel

2. Validitas Internal Validitas internal dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian – bagian kuesioner dan kuesioner secara keseluruhan. Dengan kata lain, apabila setiap bagian didalam kuesioner mendukung “misi” kuesioner secara keseluruhan, yaitu mengungkap variabel penelitian yang telah ditentukan sebelumnya. Bagian kuesioner dapat berupa butir-butir pertanyaan secara sendiri- sendiri, dapat pula berupa faktor, yaitu kumpulan beberapa butir yang memiliki keterkaitan.

3.6.3. Penentuan Jumlah Sampel

16 Untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi, terdapat macam – macam cara yang dikemukakan para ahli, antara lain seperti yang dijelaskan berikut ini. 1. Pendapat Slovin n = Dimana : n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Persen Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau dinginkan, misalnya 20 . 16 Umar, Husein.2009.Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.Jakarta : Rajawali Press. Hal 78 – 83 Universitas Sumatera Utara Pemakaian rumus diatas mempunyai asumsi bahwa populasi berdistribusi normal. Untuk informasi lebih jauh tentang pemakaian rumus diatas, Paguso, Garcia, dan Guerrero 1978 yang dikutip Sevilla 1994 memperlihatkan batas kesalahan yang tidak dapat digunakan pada ukuran populasi. Tabel 3.9. memperlihatkan ukuran sampel untuk batas kesalahan dan jumlah populasi yang ditetapkan. Tabel 3.9. Ukuran Sampel untuk Batas-batas Kesalahan dan Jumlah Populasi Yang Ditetapkan Batas – batas Kesalahan Populasi ± 1 ± 2 ± 3 ± 4 ± 5 ± 10 500 - - - - 222 83 1500 - - 638 441 316 94 2500 - 1350 769 500 345 96 3000 - 1364 811 571 353 97 4000 - 1538 870 541 364 98 5000 - 1667 909 556 370 98 6000 - 1765 938 566 375 98 7000 - 1842 959 574 378 99 8000 - 1905 976 580 381 99 9000 - 1957 989 584 383 99 10000 5000 2000 1000 588 385 99 50000 8333 2381 1087 617 387 100 Universitas Sumatera Utara 2. Pendapat Gay 17 Dia menyatakan bahwa ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan pada desain penelitian yang digunakan, yaitu sebagai berikut. a. Metode Deskriptif, minimal 10 populasi Untuk populasi relatif kecil minimal 20 populasi b. Metode Deskriptif-korelasional, minimal 30 subjek. c. Metode ex post facto, minimal 15 subjek per kelompok d. Metode Experimental, minimal 15 subjek per kelompok. Misalnya, jumlah bank yang dijadikan populasi penelitian ada 400 buah. Pertanyaannya adalah, berapa bank yang harus diambil menjadi sampel agar hasilnya mewakili populasi?. Jawabnya tidak mudah. Ada yang mengatakan, jika ukuran populasinya di atas 1000, sampel sekitar 10 sudah cukup, tetapi jika ukuran populasinya sekitar 100, sampelnya paling sedikit 30, dan kalau ukuran populasinya 30, maka sampelnya harus 100. Untuk penelitian deskriptif, sampelnya 10 dari populasi. Penelitian korelasional, paling sedikit 30 elemen populasi, penelitian perbandingan kausal, 30 elemen per kelompok, dan untuk penelitian eksperimen 15 elemen per kelompok. Roscoe 1975 dalam Uma Sekaran 1992 memberikan pedoman penentuan jumlah sampel sebagai berikut : 17 http:home.unpar.ac.id~hasanSAMPLING.doc Universitas Sumatera Utara 1. Sebaiknya ukuran sampel di antara 30 sd 500 elemen 2. Jika sampel dipecah lagi ke dalam subsampel, jumlah minimum subsampel harus 30 3. Pada penelitian multivariate termasuk analisis regresi multivariate ukuran sampel harus beberapa kali lebih besar 10 kali dari jumlah variabel yang akan dianalisis. 4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, dengan pengendalian yang ketat, ukuran sampel bisa antara 10 sd 20 elemen. 3. Pendapat Kracjie Kracjie juga membuat satu daftar seperti Slovin, hanya untuk α sebesar 5 dan jumlah populasi N mulai dari sebesar 10 sampai 100.000. Berdasarkan N dan α tersebut dihasilkan besar sampelnya. Karena Prinsipnya sama dan ternyata besar sample dari pendapat Kracjie dan hampir sama besar. 4. Pendapat Harry King Harry King dalam menghitung jumlah sampel menggunakan nomogram dan jumlah populasi maksimum 2000 dengan α bervariasi sampai 15 . Penulis menganggap bahwa perhitungan besar sampel dengan menggunakan tabel maupun nomogram dari ketiga pendapat diatas cukup diwakili oleh pendapat Slovin karena kekurangan yang ada pada pendapat Harry King maupun Kracjie telah terwakili. Universitas Sumatera Utara

3.6.4. Kuesioner

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Perbaikan Rancangan Produk dengan Metode Concurrent Function Deployment dan TRIZ

3 100 53

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Perancangan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Quality Function Deployment (QFD) pada Industri Keripik Ubi

6 104 284

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227