3. Pertanyaan harus singkat. 4. Jangan memihak responden dengan berbicara kapada mereka dengan pilihan
bahasa tingkat bawah. 5. Hindari bias dalam pilihan kata-katanya. Hindari juga bias dalam pertanyaan –
pertanyaan yang menyulitkan. 6. Berikan pertanyaan kepada responden yang tepat maksudnya orang-orang
yang mampu merespons. Jangan berasumsi mereka tahu banyak. 7. Pastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut secara teknis cukup akurat
sebelum menggunakannya. 8. Gunakan perangkat lunak untuk memeriksa apakah level bacaannya sudah tepat
bagi responden.
3.7. Definisi Kenyamanan
Termal
ASHRAE 55-2004 mendefinisikan kenyamanan termal sebagai kondisi pikiran yang mengungkapkan kepuasan tertentu terhadap lingkungan termal.
Berdasarkan definisi ini kenyamanan termal merupakan proses persepsi yang terdiri dari beberapa variabel input dan hasil dalam bentuk fisikal dan
psikologikal.
3.7.1. Kesetimbangan Termal Tubuh Manusia
Agar tubuh berada dalam kesetimbangan termal, jumlah kalor yang diproduksi ataupun diabsorbsi harus sama dengan kalor yang dibebaskan. Sistem
kontrol termoregulator tubuh akan mencoba mempertahankan kesetimbangan
Universitas Sumatera Utara
energi, menjaga tubuh berada pada kisaran temperatur 37°C. Hal ini melibatkan dua tipe mekanisme regulator:
1. Sistem otonomi, misalnya pengembangan pembuluh darah, produksi
keringat dan menggigilnya tubuh; 2.
Regulasi kebiasaan, misalnya pengaturan corak berpakaian dan tingkat perubahan aktivitas.
Jumlah kalor yang dihasilkan dan dilepaskan secara jelas bervariasi menurut aktivitas dan corak berpakaian. Walaupun kesetimbangan termal dapat
dicapai melalui suatu kondisi lingkungan yang cukup variatif, rentang di mana kenyamanan termal yang tercapai akan jauh lebih sempit.
3.7.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kenyamanan Termal
Parameter-parameter yang mempengaruhi proses pertukaran kalor dari tubuh ke lingkungan merupakan hal yang paling mempengaruhi kenyamanan
termal. Parameter-parameter lingkungan tersebut adalah: 1.
Temperatur bola kering udara 2.
Temperatur radiasi rata-rata 3.
Kecepatan udara 4.
Kelembaban relatif Dan parameter-parameter lainnya adalah:
1. Tingkat aktivitas
2. Corak berpakaian
3. Umur dan jenis kelamin
Universitas Sumatera Utara
4. Faktor psikologis: kemampuan untuk mengendalikan lingkungan; stres dan
upaya kejiwaan 5.
Ritme musiman 6.
Fluktuasi temperatur Ketidaknyaman termal lokal dapat disebabkan oleh:
1. Aliran udara, misalnya kecepatan udara lebih dari 0,15 ms pada
temperatur udara 20°C atau lebih dari 0,1 ms apabila berada pada punggung leher
2. Radiasi termal yang asimetris depan ke belakang atau kepala ke kaki
3. Perbedaan temperatur udara vertikal
3.7.3. Kepmenaker No.51 Tahun 1999 Tentang Nilai Ambang Batas NAB Faktor Fisika di Tempat Kerja
19
Beberapa definisi yang terdapat dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja Kepmenaker No.51 Tahun 1999 Pasal 1 adalah sebagai berikut :
1. Tenaga Kerja adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 2. Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak
atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber
bahaya.
19
http:www.iips-online.comPenerapan_ISBB_TL_ITS_ok.pdf
Universitas Sumatera Utara
3. Nilai Ambang Batas yang selanjutnya disingkat NAB adalah standar faktor tempat kerja yang dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit
atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu.
4. Faktor fisika adalah faktor di dalam tempat kerja yang bersifat tisika yang dalam keputusan ini terdiri dari iklim kerja, kebisingan, getaran, gelombang
mikro dan sinar ultra ungu. 5. Iklim kerja adalah hasil perpaduan antara suhu, kelembaban. kecepatan gerakan
udara dan panas radiasi dengan tingkat pengeluaran panas dari tubuh tenaga kerja sebagai akibat pekerjaannya.
6. Suhu kering Dry Bulb Temperature adalah suhu yang ditunjukkan oleh termometer suhu kering.
7. Suhu basah alami Nat Wet Bulb Temperature adalah suhu yang ditunjukkan oleh thermometer bola basah alami Natural Wet bulb Thermometer.
8. Suhu bola Globe Temperature adalah suhu yang ditunjukkan oleh termometer bola Globe Thermometer.
9. Indeks Suhu Basah dan Bola Wet Bulb Globe Temperature Index yang disingkal ISBB adalah parameter untuk menilai tingkat iklim kerja yang
merupakan hasil perhitungan antara suhu udara kering, suhu basah alami dan suhu bola.
Universitas Sumatera Utara
3.7.4. ISSB sebagai Nilai Ambang Batas NAB