Gambar 2.2. Blok Diagram Proses Pembuatan Keripik
2.4.5. Mesin dan Peralatan Produksi
Adapun mesin dan peralatan yang digunakan di UD. Tiga Bawang dalam pembuatan keripik, dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Mesin Produksi Nama
Spesifikasi Jumlah
Mesin Perajang Daito Cooper, tipe YCL80B-4, ½ HP, 1400 rpm
3 unit Mesin Mollen
Daito Cooper, tipe YCL80B-4, 29 rpm, ukuran 1,2m x Ø75cm 2 unit
Mesin Pengemas Jumbo packer, tipe JD 657, kapasitas 75 bungkus per menit
3 unit Air Blower
Fuli Electrical, tipe T-CZR, output 0,6m
3
menit 4 unit
Timbangan Merek Lucky, kapasitas 50 kg
1 unit Pisau Pengupas Ubi Pisau ukuran 15 cm
12 unit
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2. Mesin Produksi Lanjutan Nama
Spesifikasi Jumlah
Kereta Sorong Ukuran 45cm x 122 cm
2 unit Keranjang Kecil
Ø30cm 140 unit
Bak Pencucian Ukuran 1m x 1,2m x 40cm
1 unit Tempat Penggorengan
Ukuran 1,4m x 1,5m x 45cm 4 unit
Sendok Penggorengan Besar Panjang 2 m, Ø50cm
4 unit Sendok Penggorengan Kecil
Panjang 2 m, Ø30cm 2 unit
Keranjang Besar Ø45cm
15 unit Baskom Besar
Ø55cm 12 unit
Baskom Besar Ø55cm
2 unit Tong Besar
Tinggi 64cm, Ø22cm 6 unit
Trolley Ukuran 50cm x 30 cm x 50 cm
2 unit Meja Pendinginan
Ukuran 2m x 5m 1 unit
Timbangan kecil Merek Thang Long, kapasitas 10 kg
1 unit
Universitas Sumatera Utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Ergonomi 3.1.1. Pengertian
Ergonomi
1
Perubahan waktu, walaupun secara perlahan-lahan telah merubah manusia dari keadaan primitiftradisional menjadi manusia yang berbudayamodern.
Manusia berusaha mengadaptasikan dirinya menurut situasi dan kondisi lingkungannya. Hal ini terlihat pada perubahaan rancangan peralatan teknologi
yang dipergunakan manusia untuk menaklukkan alam sekitarnya. Tujuan pokok manusia untuk selalu mengadakan perubahan rancangan peralatan yang dipakai
adalah untuk memudahkan dan memberi kenyamanan dalam operasi penggunaannya.
Penyelidikan terhadap manusia dengan lingkungan, mesin, peralatan dan bahan baku yang terjadi interaksi di antaranya, sehingga perlu pemahaman
tentangnya. Untuk dapat menghasilkan rancangan sistem kerja yang baik perlu dikenal sifat-sifat, keterbatasan, serta kemampuan yang dimiliki oleh manusia.
Dalam sistem kerja menganut prinsip human centered design yaitu: sebagai perencana, perancang, pelaksana, pengendali, dan pengevaluasi sistem kerja yang
bekerja secara keseluruhan agar diperoleh hasil kerja yang baik. Ilmu yang
mempelajari manusia beserta prilakunya di dalam sistem kerja disebut Ergonomi.
1
Sutalaksana, Z. Iftikar; Teknik Tata Cara Kerja; Departemen Teknik Industri ITB; 1979; Bandung.
Universitas Sumatera Utara