Kesimpulan Saran Kontribusi layanan bimbingan dan konseling dalam membina disiplin belajar siswa pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 59 Jakarta
Semiawan, Conny.R. Penerapan Pembelajaran Pada Anak. Jakarta: PT. Index, 2008.
Sudjono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.
Suryabrata, Sumadi. Psikologi pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010.
Sutisna, Oteng. Administrasi Pendidikan dasar teoritis untuk praktik profesional. Bandung: Angkasa, 1993.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011. Syamsuddin, Abin Makmun. Psikologi Pendidikan Perangkat Sistem Pengajaran
Modul, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009. Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2007. Tu’u, Tulus. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:
PT.Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004. Uno, B. Hamzah. Teori motivasi Pengukurannya, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Walgito, Bimo. Bimbingan Konseling, Yogyakarta: Andi Offset, 2010. Yusuf, Syamsu Juntika Nurihsan. Landasan Bimbingan dan Konseling,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006.
.
Responden Nomor Item Soal
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
19 20
1 2
3 3
4 3
1 4
4 4
4 3
2 1
4 4
2 3
2 1
4 54
2 3
1 2
2 2
1 4
4 4
3 1
1 1
4 3
2 2
2 2
4 44
3 2
2 3
4 3
1 1
2 4
4 3
1 1
3 4
2 3
1 2
3 46
4 2
2 2
3 3
4 4
3 4
3 3
2 1
4 4
2 2
1 2
4 51
5 3
2 2
4 3
4 4
2 4
3 3
3 1
4 4
4 4
2 2
4 58
6 3
1 2
2 3
1 4
4 4
2 1
1 2
2 2
2 2
1 1
4 40
7 3
1 2
2 2
1 4
4 4
1 1
1 2
3 2
1 2
1 1
4 38
8 2
1 2
2 2
1 4
2 4
1 3
1 1
3 2
2 2
2 1
4 38
9 3
4 4
4 4
4 4
3 2
4 3
3 3
4 3
4 3
2 4
4 65
10 3
4 3
4 4
4 4
1 1
4 4
2 2
3 1
3 3
3 4
4 57
11 4
4 4
4 4
4 4
2 2
3 4
2 3
4 1
4 4
2 4
4 63
12 3
4 4
4 4
4 4
3 1
4 4
4 4
4 4
3 4
2 3
4 67
13 3
4 4
2 3
4 4
2 1
4 3
4 4
4 1
4 4
4 4
2 63
14 4
4 4
4 4
4 4
2 4
4 3
3 3
4 1
4 4
2 4
4 66
15 3
4 3
4 4
4 4
2 4
4 3
3 3
4 2
3 3
2 3
4 62
16 3
4 3
2 4
4 3
3 2
3 4
2 2
3 4
2 3
2 4
4 57
17 3
1 4
2 3
1 4
3 4
3 3
1 1
4 2
1 2
2 1
4 45
18 3
1 4
2 3
1 4
3 3
3 3
1 1
4 2
2 2
2 1
4 45
19 2
2 2
2 3
1 4
1 4
3 3
1 2
3 3
3 3
2 1
4 45
20 4
3 4
2 1
4 4
1 2
1 1
2 1
3 3
2 2
1 2
4 43
21 2
4 4
2 4
3 4
2 2
4 4
2 2
3 4
4 4
2 1
4 57
22 2
2 4
2 3
1 4
1 4
3 2
2 2
4 2
3 3
2 2
4 48
23 2
1 3
2 3
3 4
2 4
3 3
1 1
2 3
2 2
1 3
4 45
24 2
1 3
1 3
3 4
1 2
3 3
1 1
3 1
3 3
1 3
4 42
25 3
4 3
2 3
4 4
2 1
4 3
3 2
4 3
4 2
2 2
3 55
26 4
2 4
2 3
4 4
2 4
4 3
2 1
4 4
4 4
3 2
4 60
27 2
4 4
2 3
4 4
2 1
4 3
4 2
4 1
4 4
1 4
4 57
28 2
4 3
2 3
4 4
2 4
4 3
2 4
3 1
3 4
2 2
4 56
29 2
1 4
2 2
3 4
4 2
2 3
1 1
2 1
2 2
2 1
4 41
30 4
3 4
4 3
4 4
3 4
3 3
2 2
4 3
4 4
2 2
3 62
31 3
2 4
4 4
4 4
2 1
4 4
1 2
4 2
3 4
4 1
4 57
32 3
4 4
2 4
3 4
2 4
4 4
1 1
4 3
4 4
4 4
4 63
JUMLAH 1690
Responden Nomor Item Soal
21 22
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 4
4 4
4 4
2 4
4 4
3 4
2 3
4 4
4 4
4 4
4 74
2 3
4 4
4 4
1 3
4 4
2 4
2 2
4 4
4 4
4 4
4 69
3 3
4 4
4 4
1 4
4 3
2 1
2 2
4 3
3 3
3 4
3 61
4 4
4 4
3 3
1 4
3 3
3 2
2 2
2 4
4 2
3 4
4 61
5 4
4 3
3 4
2 4
4 4
2 2
2 2
2 4
1 3
1 3
3 57
6 4
3 4
4 4
3 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 78
7 4
4 4
4 4
3 3
3 4
3 4
3 3
3 4
4 4
4 4
4 73
8 2
4 2
4 3
2 4
4 3
2 3
2 2
2 3
2 3
3 3
3 56
9 4
3 4
2 4
2 4
4 4
2 3
2 2
3 3
3 3
3 3
3 61
10 4
4 4
2 4
1 4
4 2
2 2
2 2
3 4
3 4
4 4
4 63
11 4
4 4
4 4
3 4
4 4
4 2
3 3
2 3
4 4
3 4
4 71
12 4
2 4
3 3
2 4
4 4
3 2
3 2
2 4
4 4
3 2
2 61
13 2
4 2
2 4
3 4
4 3
2 3
2 2
2 2
2 3
3 3
3 55
14 4
4 4
3 4
4 3
4 4
4 3
3 3
2 4
2 4
3 3
3 68
15 4
3 4
2 4
2 2
4 3
2 4
2 2
3 4
3 4
4 3
4 63
16 4
4 2
4 4
2 4
2 2
2 2
2 2
2 2
2 3
3 3
3 54
17 4
4 4
4 4
4 4
4 4
2 2
2 2
2 2
4 2
4 2
4 64
18 4
3 4
4 4
1 2
4 3
2 3
2 2
3 4
4 2
4 4
3 62
19 2
4 2
3 3
2 3
3 2
2 1
2 1
2 3
4 3
3 3
1 49
20 4
4 3
2 4
1 4
4 2
2 4
4 4
4 4
1 4
2 1
1 59
21 2
4 3
4 4
2 2
2 4
2 2
1 2
2 3
3 2
3 3
3 53
22 3
3 3
4 4
3 4
4 3
2 3
2 2
2 3
4 4
4 3
3 63
23 2
4 4
2 4
4 3
2 4
2 2
2 2
2 4
2 4
4 4
4 61
24 4
4 4
2 4
3 4
4 4
4 4
3 4
3 4
4 4
3 4
4 74
25 2
4 3
4 3
3 3
3 2
3 2
2 2
2 3
3 3
3 3
3 56
26 2
3 4
4 4
1 4
2 4
2 2
2 2
2 2
4 2
4 2
2 54
27 4
3 2
3 4
2 2
2 4
2 1
2 2
4 4
4 2
3 3
3 56
28 4
3 3
3 3
2 4
4 4
2 2
2 2
2 2
4 4
3 3
3 59
29 4
4 4
4 3
4 4
4 4
4 2
4 4
1 4
4 4
4 4
4 74
30 4
4 3
4 4
3 3
3 4
2 2
2 2
2 3
3 3
3 4
3 61
31 4
3 2
2 4
3 2
4 4
2 2
2 2
4 2
4 2
3 3
3 57
32 4
4 3
4 4
1 4
4 3
3 4
2 3
3 4
4 4
4 4
4 70
JUMLAH 1997
PEDOMAN WAWANCARA Guru Bimbingan dan Konseling SMKN 59 Jakarta
INDIKATOR RESPONDEN
Nama : Sudik Prayitno, S.Pd
Jabatan : Guru BPBK
Pendidikan Terakhir : S1 HariTanggal
: Senin, 24 November 2014 Tempat
: Meja Piket
1. Apakah para siswa telah memanfaatkan layanan BK?
Kalau secara umum sih untuk tahun ajaran ini ya hampir 50 sudah dimanfaatkan, karena jumlah 390an siswa yang melayani BK nya cuma
satu, saya sendiri kewalahan. Tapi dari keseluruhan sejumlah 200 orang sudah memanfaatkan konseling individu. Untuk layanan bimbingan karir
hampir semua kelas sudah diberikan. Secara pengajaran di kurikulum 2013 BK tidak masuk, pemafaatannya sih sudah.
2. Apakah ruangan BK dikunjungi oleh para siswa setiap harinya?
Iya, setiap harinya rata-rata 5-10 orang, mayoritas konsultasi biasa saja. 3.
Apakah dalam pelaksanaan pelayanan, BK mengalami hambatan? Ya kalau hambatan pasti ada, pertama kurang koordinasi baik itu dengan
orangtua dalam penyelesaian dengan wali kelas. Wali kelas juga tidak semua guru tetap itu juga jadi kendala itu yang menjadi masalah ya
komunikasi. Ada aspek tertentu masalah peminatan ada yang mengundurkan diri itu dari faktor luar, dari lingkungan, tidak cocok
dengan yang dia minati. 4.
Apakah setiap siswa memiliki buku pribadi atau buku penghubung? Lampiran 2
Ada buku penghubung, tapi sifatnya itu hanya pendataan saja, untuk data diri.
5. Dengan siapa saja pihak BK bekerjasama dalam mengembangkan kualitas
layanannya? Ya semua, dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru-guru teman
sejawat, terus juga dengan pihak orangtua ada masukan-masukan. 6.
Menurut Bapak, apakah pelayanan di SMKN 59 ini sudah dilakukan dengan maksimal?
Sepertinya belum, karena jumlah guru tidak memadai. Kadang-kadang waktu yang terbatas harus melayani sekian orang, kendala tekhnis.
Orangtua tidak koordinatif juga sekolah hanya dianggap seperti penitipan anak, anak tidak dipantau perkembangan belajarnya oleh orangtua.
7. Berapa banyak guru BK di sekolah ini? Apa saja latar belakang
pendidikannya? Guru BK disini hanya saya saja, melayani 390an orang. Padahal yang
ideal guru BK melayani 1:150 siswa. 8.
Apa bentuk peran BK dalam membentuk disiplin belajar pada siswa? Misalkan salah satunya ya memberikan penyadaran, kalau BK
memberikan penyadaran pada dasarnya dengan pembinaan melalui pendidikan. Itu harus dilaksanakan secara tepat dan transparan artinya
pendidikan itu dari belajar tentang disiplin berupa mengelola waktu. 9.
Apakah jumlah guru BK sudah sesuai dengan banyaknya siswa di sekolah?
Belum sesuai, karena komposisi yang ideal 150, sedangkan disini jumlahnya 1:390.
10. Dengan siapa saja pihak BK bekerjasama dalam mengembangkan kualitas
layanannya? Ya dengan mengikuti kegiatan MGMP, mengikuti kegiatan pelatihan
melalui divisi MGBK Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling, Ikatan Petugas Guru Bimbingan sekolah, melalui Asosiasi Bimbingan
Konseling Indonesia.
11. Apa masalah yang sering muncul terkait dengan disiplin belajar siswa?
Masih adanya siswa yang terlambat, jarang masuk, tidak mengerjakan tugas.
12. Apa sajakah peran warga sekolah dalam meningkatkan disiplin siswa?
Ya warga sekolah ikut menegur siswa yang tidak sesuai seragam, di luar kelas saat jam pelajaran, rambut yang tidak rapih, knalpot yang berisik.
13. Apakah ada kerjasama dari guru mata pelajaran dan guru BK terkait
masalah disiplin belajar? Ada, bentuknya misalkan pelajaran produktif pemasaran ada siswa yang
masuk tapi tidak masuk jam pelajaran tersebut. Di selesaikan dengan home visit oleh guru BK atas rekomendasi wali kelas dan guru mata pelajaran,
orangtua dipanggil ke sekolah. 14.
Bagaimana dengan fasilitas pendukung yang disediakan sekolah guna meningkatkan disiplin belajar siswa?
Ada fasilitas dengan selalu koordinasi agar selalu guru-guru peduli terhadap anak melalui piket.
15. Apakah pelaksanaan BK di sekolah telah memenuhi standar?
Harus memenuhi standar, kalau sasaran harus tercapai standar tetapi kita kadang-kadang juga ada kelemahan.
16. Apakah sarana dan prasarana di sekolah mendukung terjadinya kegiatan
bimbingan dan konseling? Sudah memenuhi, sudah lengkap. Kalau di sekolah negeri rata-rata sudah
lengkap. 17.
Bagaimana bentuk evaluasi yang dilakukan guru bk dalam melayani kebutuhan siswa?
Evaluasinya yaitu kita pakai layanan segera, dengan menanyakan bahwa konseling ini bermanfaat atau tidak untuk siswa. Untuk jangka panjangnya
kita mempunyai ukuran-ukuran maksudnya adakah pemanfaatan dan apakah ada perubahan bermanfaat saat kelulusan. Harus terukur, kita ada
laporan kegiatannya juga dengan pemanggilan dan tanda tangan. 18.
Apakah dalam kasus pelanggaran disiplin dilakukan kunjungan rumah?
Tidak harus semua masalah dilakukan kunjungan rumah, kalau BK hanya memantau, untuk yang menyelesaikan bagian kesiswaan dan wali kelas.
BK mengetahui, disitu ada unsur BK, kaitannya dengan pelanggaran, bagian kesiswaan yang terutama mengetahui.
19. Masalah belajar seperti apa yang sering dialami oleh siswa?
Kalau masalah belajar sebetulnya siswa tidur di kelas, sampah berserakan karena tidak piket karena guru juga jarang hadir di kelas. Sering tidak
masuk sekolah, tidak hadir ke sekolah, keterlambatan dan sering tidak mengerjakan tugas.
20. Faktor apa saja yang melatarbelakangi kurangnya disiplin belajar siswa
tersebut? Karena kita inputnya sudah terbentuk, anak itu sudah terbentuk
karakternya dari SMP, jadi sudah bawaan dari SMP, sistem pembelajaran di kami belum sangat efektif dari segi pengelolaan guru, banyak guru yang
tidak hadir. 21.
Apakah ada upaya preventif dari pihak sekolah terhadap pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh siswa?
Preventifnya sosialisasi peraturan poin walupun banyak yang dilanggar. Panggilan orangtua, penerapan hukuman. Kalau sudah melebihi poin ada
itu bisa di skors bisa dirumahkan. Preventifnya dengan ancaman, tetapi satu ada dua orang tidak jera juga.
22. Apa saja upaya mengatasi apabila pelanggaran disiplin telah terjadi?
Mengatasinya ya koordinasi dengan wali kelas, itu penting banget. Dengan orangtua, dengan wakasek kesiswaan sebagai pelaporan. Semua diberi
tahu ini poin-poinnya bagaimana menurut pendapat mereka apakah perlu pembinaan atau diperlakukan sanksi.
23. Apa bentuk tindak lanjut guru BK terhadap siswa yang melakukan
pelanggaran disiplin? Ya memantau surat perjanjian yang dilakukan oleh wakasek kesiswaan.
Apabila kasus sudah terkumpul dan orangtua sudah diberi tahu semua hukumannya diputuskan oleh wakasek kesiswaan. Guru BK memantau
siswa sejauh mana siswa melakukan perintah dari surat perjanjian. Koordinasi dengan orangtua yang lebih utama.
24. Apakah ada konseling kelompok di sekolah?
Konseling kelompok ada, laporan-laporannya ada bentuknya ada bimbingan kelompok, kalau konseling kelompok itu masalah keluarga ibu
bapaknya sering bertengkar. Itu ada rekamannya berupa file ya.
Jakarta, 24 November 2014 Interviewer
Interviewee,
Sefti Aminah Sudik Prayitno, S.
PEDOMAN WAWANCARA Wali kelas XI SMKN 59 Jakarta
INDIKATOR RESPONDEN
Nama : Tomi Sukito, S.E
Jabatan : Kepala Lab. Pemasaran Wali Kelas
Pendidikan Terakhir : S1 HariTanggal
: Jumat, 28 November 2014 Tempat
: Ruang Guru
1. Apa saja bentuk pelanggaran siswa ketika belajar di dalam kelas?
Pelanggaran sih jarang, tapi yang biasanya suka ngobrol kalau guru lagi menerangkan, kadang ada sesuatu yang tidak perlu di bikin-bikin misalnya
bercanda, ngobrol, berisik, itu aja sih. 2.
Apa saja hal yang melatarbelakangi ketidakdisiplinan siswa? Kalau siang itu biasanya siang kan sudah capek, ngantuk, laper jam
terakhir jadi berisik, jadi pengen pulang deh anak-anak. Kalau pagi relatif aman, kalau siang berisik.
3. Bagaimana upaya mengatasi siswa yang kurang disiplin dalam belajar?
Biasanya kalau saya lagi ngajar terus anak saat siang itu kita kasih opsi ajak belajar yang menarik biar tidak bosan, caranya ya misalkan kita kasih
berupa materi-materi yang tidak membosankan. Kan kalau materi ada RPP kita buat semenarik mungkin artinya bagian materinya tidak menyimpang
dari RPP, misalkan topiknya negosiasi ya kita belajar komunikasi yang baik siswa kita ajak dialog saja.
4. Kegiatan seperti apa yang anda lakukan agar siswa lebih disiplin dalam
belajar?
Biasanya yang paling sering saya suka bilang, kalau kamu mau belajar berarti kita harus mulai dari sekarang, kalau kamu tidak mau belajar ya
sudah. Jadi kalau belajar dengan kondisi seperti ini tidak memungkinkan, motivasi belajar berupa nasehat.
5. Adakah kerjasama dengan guru BK dalam mengatasi permasalahan siswa
dalam belajar? Kita panggil siswa yang bermasalah alasannya apa, kita mencari solusinya
dengan BK mau diapakan. Kan dia mau kesini tujuannya juga mau belajar tidak mungkin kita marahi. Anaknya kita biacarakan terlebih dahulu baru
kita bawa ke guru BK, lalu kita diskusikan sama-sama. 6.
Adakah hambatan yang dialami oleh Anda dan guru BK dalam mengatasi permasalahan siswa?
Tidak ada hambatan, lancar-lancar aja selama ini dengan Bpk. Sudik. 7.
Apa bentuk tindak lanjut yang anda lakukan apabila pelanggaran tersebut sudah terjadi?
Kita beri tugas yang bersifat mendidik, artinya tugas itu yang memungkinkan dia menambah motivasinya contohnya ketika saat
pelajaran yang lain diberi soal latihan 5, siswa tersebut diberi soal 78. Kalau yang lain ada yang tidak presentasi, yang melanggar itu kita suruh
merangkum powerpoint kemudian kita suruh presentasikan apa yang sudah dia rangkum. Sanksi itu tetap ada, kita kasih sanksi yang bisa
membuat dia berubah lebih baik. Tetap ada monitoring untuk siswa yang melanggar.
Jakarta, 28 November 2014 Interviewer
Interviewee,
Sefti Aminah Tomi Sukito, S.E
PEDOMAN WAWANCARA Kepala Sekolah SMKN 59 Jakarta
INDIKATOR RESPONDEN
Nama : Drs. H. Ramli, M.Pd
Jabatan : Kepala Sekolah
Pendidikan Terakhir : S2 HariTanggal
: Senin, 24 November 2014 Tempat
: Ruang Kepala Sekolah
1. Ada berapa guru bk yang ada di sekolah ini?
BK disini hanya satu, jadi kan harusnya normal itu 150 siswa per satu guru BK, sementara kita menangani 390an siswa per satu guru BK.
2. Menurut Bapak, apakah jumlah guru BK di sekolah ini cukup untuk
memfasilitasi program bimbingan dan konseling untuk siswa? Saya kira kalau sempurna belum ya, namun sudah cukup lah
memfasilitasi. Kalau kesempurnaan saya kira masih ada kekurangan karena kurangnya guru BK, untuk fasilitasi kami sudah memfasilitasi.
3. Fasilitas apa saja yang anda berikan guna mendukung program kerja BK?
Jelas fasilitas itu sendiri misalnya fasilitas konsultasi, jadi silahkan jam berapapun dia bisa konsultasi, kemudian BK juga mendampingi untuk
mengatasi berbagai masalah. 4.
Apa bentuk kerjasama anda dengan guru BK, terutama dalam hal membina disiplin belajar siswa?
Ya, saya kerjasamanya saya katakan bahwa kepada guru BK tolong diterapkan tata tertibnya kemudian juga reward dan punishment. Ada
reward penghargaan kepada anak-anak yang berprestasi dan juga untuk anak-anak yang baik.
5. Adakah biaya operasional yang diberikan sekolah dalam mengembangkan
program BK? Ada ya untuk guru BK, jadi misalnya untuk kunjungan ke rumah siswa
memang dari sekolah mengadakan, BK berapa kali kemana-mana sudah kita biayai.
6. Hubungan kerjasama apa saja yang BK di sekolah ini dengan lembaga di
luar sekolah? Bk secara formal mempunyai hubungan dengan pihak luar berupa tes IQ
setiap tahun ada, Bk juga membantu anak-anak untuk magang. Jadi BK ini membantu anak-anak agar proses magang disana mempunyai psikologis
yang baik, kejiwaan yang baik. 7.
Bagaimana bentuk pengawasan anda terhadap kegiatan BK? Schedule ya, kita pengawasannya biasanya hampir satu bulan sekali. Guru
Bknya apakah ada masalah-masalah yang krusial atau anaknya harus dikembalikan ke orangtuanya, karena masalah tidak boleh sampai
berbulan-bulan dalam menangani masalah anak. 8.
Adakah evaluasi yang anda lakukan terhadap program BK? Ya, misalnya evaluasinya itu kalau nanti guru Bknya sejauh mana guru
BK melaksanakan program itu, biasanya evaluasi itu selama 3 bulan dari program itu. Jadi satu semester 2 kali evaluasi.
Jakarta, 24 November 2014 Interviewer
Interviewee,
PEDOMAN WAWANCARA
Guru Piket SMKN 59 Jakarta
INDIKATOR RESPONDEN
Nama : Wiwik Wijayanti, S.Pd
Jabatan : Pembina OSIS
Pendidikan Terakhir : S1 HariTanggal
: Jumat, 28 November 2014 Tempat
: Meja Piket
1. Apa saja bentuk ketidakdisiplinan siswa selama jam pelajaran
berlangsung? Sering ijin, karena mereka mencari tempat-tempat PKL, akhirnya mereka
ijin pada saat KBM, karena dari pihak perusahaan juga meminta jam sekian datang. Paling sering yang saya alami kalau PKL bisa pergi 5-6
orang paling sering saat KBM. 2.
Apa saja poin pelanggaran yang kebanyakan siswa lakukan di sekolah? Merokok, merokok itu saya pernah mengeluarkan siswa selain itu ya
berantem resikonya keluar. Kalau keluar sudah pelanggaran paling berat. Kalau terlambat disuruh jalan jongkok.
3. Apa bentuk kerjasama guru piket dengan guru BK di sekolah?
Ada, penanganan siswa. Tindak lanjut 3x berturut-turut melakukan pelanggaran dilakukan penanganan berupa pemanggilan orangtua
4. Adakah hambatan selama melakukan piket di sekolah?
Hambatannya banyak sekali, kurang SDM. Contohnya begini ya saya piket, saya kan harus keliling ke kelas-kelas, kalau saya keliling anak tidak
tertangani. Saya tidak mungkin berada di dua tempat sedangkan sekolah ada 4 lantai. Anak tertangani tetapi kelas-kelas tidak tertangani begitu
sebaliknya.
5. Bagaimana cara mengatasi siswa yang tidak disiplin selama belajar?
Misalnya masalah keterlambatan, saya kumpulkan di pos dan saya suruh jalan jongkok sekalian berolahraga biasanya 50 jadi 30 orang yang
terlambat, berkurang lah istilahnya itu yang keterlambatan 15 menit. Biasanya yang datang lebih lama lagi saya suruh membantu
membersihkan musholla apalagi di hari jumat. Tapi kalau terlambat sudah berkali-kali dipanggil orang tua dan hasilnya dilaporkan ke wali kelas, dan
ditindak lanjuti oleh wali kelasnya. 6.
Upaya antisipasi seperti apa yang guru piket lakukan selama jam pelajaran berlangsung agar tidak terjadi pelanggaran?
Ya, kalau terlambat lagi penanganannya maka kita datangkan orangtua kami mohon bantuan kepada orang tua untuk keberangkatan pagi tolong di
ingatkan oleh orang tua anak ini dibangunkan pagi dengan sholat shubuh supaya tepat datang ke sekolahan, apabila masih terlambat orangtua akan
diberi pengarahan. 7.
Bentuk tindak lanjut seperti apakah yang anda lakukan terhadap siswa yang telah melanggar?
Kalau tidak ada perubahan yang dikeluarkan, tapi kalau ada perubahan kita pertahankan. Seperti yang merokok, 3x peringatan tidak ada perubahan
dan orangtua sudah datang dan masih tidak ada perubahan, maka dikeluarkan. Kita ada pantauan, siswa yang melanggar sekarang berubah
baik menjadi rajin sekarang sudah bagus. Ada komunikasi dengan orangtua dengan pantauan dari pihak kita jadi anak berubah menjadi lebih
baik.
Jakarta, 28 November 2014
Interviewer Interviewee,
PEDOMAN WAWANCARA Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMKN 59 Jakarta
INDIKATOR RESPONDEN
Nama : Drs. Sukarno, M.M
Jabatan : Wakil Kepala Sekolah
Pendidikan Terakhir : S2 HariTanggal
: Jumat, 28 November 2014 Tempat
: Ruang Wakil Kepala Sekolah
1. Apa saja bentuk tidak disiplinnya siswa selama belajar?
Ya siswa keluar-keluar kelas, siswa tidak memperhatikan guru selama belajar dan sikapnya tidak memperdulikan.
2. Apa saja penanganan kasus siswa yang kurang disiplin?
Tergantung kasusnya,
misalkan pelanggaran
berat langsung
dikeluarkan misalnya minum-minuman keras, narkoba itu ya saya langsung keluarkan, tawuran langsung dikeluarkan. Siswa yang keluar
kelas itu diperingatkan, kan pertama kali guru yang bersangkutan dulu menangani kalau tidak bisa diserahkan ke wali kelas, kalau wali kelas
tidak bisa yang menangani BP. Kalau BP gagal menangani baru saya sebagai kesiswaan yang menangani kasusnya.
3. Adakah kasus tidak disiplin siswa selama belajar sampai ke
pemanggilan orangtua? Kasus seperti apakah itu? Kasusnya itu misalnya terlambat sampai 3x beruturut-turut, kemudian
tidak masuk 3x berturut-turut itu dipanggil orang tua. Di sini maksimal tidak masuk itu 12x, kalau tidak masuk 12x sudah dikeluarkan oleh
sekolah. Setiap 3x tidak masuk dipanggil orang tua, kalau sampai 12x dikeluarkan.
4. Apa saja hambatan yang dialami dalam membina siswa agar lebih
disiplin dalam belajar?
Hambatannya dari pihak orang tua, orangtua selama sekolah gratis, tidak memperhatikan anak sama sekali. Jadi orangtua tidak pernah
kontrol, dipanggil juga susah kadang-kadang. Karena sekolah gratis, orangtua kurang perhatian kepada anak dan kepada sekolah. Jadi
seolah-olah semua persoalan ditangani sekolah, padahal itu persoalan anaknya sendiri, pihak orang tua lepas tangan.
5. Apa upaya preventif yang bapak lakukan agar siswa lebih disiplin
dalam belajar? Kalau upaya pencegahannya banyak ya, artinya setiap siswa itu diberi
jadwal untuk diberikan pengarahan. Ada jadwal setiap siswa itu mungkin kalau jumlah siswanya sampai 400 itu mungkin jadwal
pengarahannya secara pribadi itu satu bulan satu kali. 6.
Apa saja hukuman yang diberikan kepada siswa yang melanggar? Mungkin hukumannya dikeluarkan dari sekolah kalau pelanggaran
yang berat, skorsing ada. 7.
Apa hal yang melatarbelakangi siswa melakukan pelanggaran tersebut?
Semuanya tergantung dari pikiran masing-masing, dia ini mau maju atau tidak, mau jadi orang baik atau tidak, tergantung individu masing-
masing. Jadi, bapak dan ibu guru tidak bisa menentukan kamu harus pandai, kamu harus pintarnya sekian, semuanya bergantung pada
siswanya sendiri kalau siswanya mau berhasil dengan baik otomatis disiplin diri dengan kesadaran yang tinggi akan terbentuk.
8. Bentuk kerjasama seperti apa yang anda lakukan dengan pihak lain?
Ya, saya kerjasama dengan semua pihak terutama guru BP, Pembina Osis, guru piket dan juga ketua kelas kemudian satpam, ya itu
semuanya berkaitan. Jadi saya bagian kesiswaan tidak bisa mengerjakan sendiri.
9. Apa bentuk evaluasi dan pengawasan yang bapak lakukan agar siswa
lebih disiplin dalam belajar?
Ya sebenarnya ada evaluasi. Misalnya begini, ada siswa yang melanggar tata tertib, apabila hukumannya masih dianggap masih
kurang dapat menjerakan siswa ya tentunya kami evaluasi bagaimana supaya siswa itu jera tidak melakukan pelanggaran lagi. Sebenarnya
kalau pengawasan itu relatif, pengawasan yang efektif itu pengawasan terhadap diri sendiri. Dengan kesadaran yang tinggi itu, kalau kita
kerja dan belajar selalu diawasi kapan kita mandiri. Kalau dulu ada WASKAT Pengawasan Melekat, kalau orang yang tidak diawasi
tidak akan bekerja itu orang yang tidak mandiri.
` Jakarta, 28 November 2014
Interviewer Interviewee,
Sefti Aminah Drs. Sukarno, M.
PEDOMAN WAWANCARA Guru SMKN 59 Jakarta
INDIKATOR RESPONDEN
Nama : Firman Firdaus, S.Sos.I.
Jabatan : Guru mata pelajaran kewirausahaan
Pendidikan Terakhir : S1 HariTanggal
: Jumat, 23 Januari 2015 Tempat
: Ruang perpustakaan
1. Bagaimana upaya anda dalam menumbuhkan sikap dan perilaku religius
peserta didik di sekolah? Ya misalkan untuk membentuk sikap dan perilaku religius, setiap hari
jumat anak perempuan selalu mengikuti keputrian saat siswa laki-laki shalat jumat, setiap pagi sebelum KBM juga ada kegiatan baca Al-Quran
bersama. 2.
Bagaimana cara menanamkan sikap jujur dalam bertindak dan berucap di sekolah?
Saat saya memberikan tugas mata pelajaran kewirausahaan yaitu tugas product selling dalam pembuatan proposal dan pengajuan proposal harus
ada rincian anggaran yang sesuai, siswa dituntut untuk jujur dalam hal tersebut.
3. Apa upaya yang anda lakukan agar siswa dapat saling menghargai satu
sama lain? Ya biar siswa jujur biasanya saat mata pelajaran saya terkait dengan tugas
product selling siswa secara berkelompok saling berdiskusi membicarakan product yang akan mereka jual di sekolah. Dalam diskusi itu kan siswa
saling mengutarakan pendapat mereka dan mereka harus menghargai pendapat satu sama lain.
4. Apa saja kontribusi anda agar siswa lebih disiplin mematuhi tata tertib dan
peraturan di sekolah? Biasanya biar siswa lebih disiplin itu saya mengadakan razia saat jam
belajar. Saya menerapkan sanksi poin kepada siswa yang melanggar
seperti makan saat jam belajar atau pulang sebelum bel sekolah berbunyi ya maka siswa tersebut akan saya kenakan sanksi poin pelanggaran.
5. Bagaimana cara untuk memotivasi siswa agar lebih bekerja keras terutama
dalam hal belajar? Motivasi itu biasanya datang dalam diri sendiri ya, biasanya saya berusaha
untuk memotivasi siswa dengan memberikan video dan games-games edukatif dalam belajar terutama video yang memotivasi sehingga siswa
lebih tertarik untuk belajar. 6.
Apa saja hal-hal kreatif terbaru yang siswa hasilkan di sekolah? Di sekolah siswa biasanya secara mandiri membuat tugas berupa membuat
pin, gelas, miniatur rumah betawi, miniatur ondel-ondel bahkan membuat web design hingga menjadi perwakilan juara antar sekolah.
7. Bagaimana cara menanamkan sikap mandiri kepada siswa di sekolah?
Ya, menanamkan sikap mandiri yaitu dengan saat kerja kelompok dan mengerjakan tugas, pasti di dalam kelompok itu tiap-tiap individu
mempunyai tanggung jawab masing-masing. Tanggung jawab setiap individu dalam kerja kelompok akan menimbulkan sikap mandiri dalam
diri siswa tersebut untuk mengerjakan tugas yang memang sudah di bagi- bagi per individu dalam kelompok tersebut.
8. Apa upaya agar siswa lebih demokratis pada saat belajar?
Agar siswa lebih demokratis, biasanya saat belajar setiap ada presentasi setiap siswa bebas untuk mengungkapkan pendapatnya mengenai hal yang
berhubungan dengan materi pelajaran. 9.
Bagaimana cara anda menanamkan sikap rasa ingin tahu kepada siswa terutama pada saat belajar?
Ya dalam belajar setiap siswa saya bebaskan mencari sumber belajar melalui media mana saja, jadi siswa tidak berfokus pada guru saja. Ya
sekarang kita memakai kurikulum 2013 jadi siswa dituntut lebih mandiri dalam mencari sumber belajar jadi sikap rasa ingin tahu siswa terutama
saat belajar juga muncul.
10. Apa saja upaya dalam mengembangkan wawasan kebangsaan pada diri
siswa? Pengembangan wawasan kebangsaan ya sudah ada dalam mata pelajaran
kewarganegaraan. Siswa jadi tau apa saja yang berhubungan dengan pengetahuan kenegaraan.
11. Bagaimana upaya anda untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air kepada
siswa? Ya menumbuhkannya dengan pelaksanaan upacara setiap hari senin dan
setiap hari-hari nasional. Saat ini terdapat kegiatan pramuka juga agar siswa lebih mengetahui secara mendalam kegiatan terkait dengan rasa
cinta tanah air tersebut. 12.
Apa saja hal yang dilakukan agar siswa lebih berprestasi? Agar siswa lebih berprestasi tentunya harus ada motivasi dari dalam
dirinya, apabila motivasi hanya dari guru maka akan percuma. Harus ada keinginan untuk maju terutama dalam hal belajar.
13. Apa saja kerjasama dan komunikasi siswa dengan siswa lain dalam hal
belajar? Kerjasama antar siswa lebih kepada diskusi kelompok, terutama dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Kerjasama juga bisa terlihat saat upacara sekolah yaitu setiap siswa saling membagi tugas
untuk menjadi petugas upacara. 14.
Bagaimana cara Anda menanamkan cinta damai kepada para siswa? Mengajarkan cinta damai yaitu dengan mengadakan lomba baik itu dalam
hal akademik maupun non akademik 15.
Apa saja upaya sosialisasi kepada siswa agar lebih menyediakan waktunya untuk membaca?
Ya misalkan dengan memberikan tugas kepada siswa untuk mencari referensi di perpustakaan agar dia mau membaca.
16. Bagaimana cara mengembangkan sikap peduli lingkungan kepada siswa?
Sikap peduli lingkungan ya dengan mengadakan piket kelas setiap harinya, kemudian setiap hari jumat selalu mengadakan “jumat bersih” sehingga
siswa lebih peduli terhadap kebersihan lingkungannya. 17.
Apakah sekolah telah mengembangkan sikap peduli sosial dengan pemberian bantuan kepada orang yang membutuhkan?
Sekolah mengembangkan sikap peduli sosial kepada siswa misalkan setiap memperingati hari anak yatim, sekolah biasanya memberikan santunan
kepada siswa yang yatimpiatu. 18.
Apakah setiap siswa telah melaksanakan tugas dan kewajiban terutama dalam hal belajar?
Belum sepenuhnya, karena masih ada sebagian siswa yang telat dan bahkan tidak menyerahkan tugas.
19. Bagaimana upaya mengembangkan sikap menghadapi masalah dalam diri
siswa? Misalkan ada perselisihan baik antara siswa dengan siswa ataupun guru
dengan siswa maka menghadapi masalahnya dengan penyelesaian oleh pihak BK. Dari hal tersebut siswa juga harus bisa menghadapi masalah
yang sedang dihadapi. 20.
Apa saja hal yang anda lakukan agar siswa lebih kritis dalam hal belajar? Ya, agar lebih kritis siswa pada saat diskusi di kelas saya tuntut untuk
harus lebih mengeluarkan pendapat apabila ada hal yang ingin disampaikan.
Jakarta, 23 Januari 2015 Interviewer
Interviewee,
Sefti Aminah Firman Firdaus, S.
ANGKET PENELITIAN UNTUK SISWA “Kontribusi Bimbingan dan Konseling dalam Membina Disiplin Belajar
Siswa di SMKN 59 Jakarta”
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Jenis Kelamin : Kelas
:
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
1. Sebelum Anda menjawab daftar pertanyaan yang telah disiapkan, terlebih
dahulu isi daftar identitas yang telah disediakan. 2.
Bacalah dengan baik setiap pertanyaan, kemudian beri tanda silang X dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai menurut Anda.
3. Pengisian angket ini tidak akan mempengaruhi nilai Anda dan dijamin
kerahasiaannya. 4.
Terimakasih atas bantuan dan kesediaan Anda dalam mengisi angket penelitian ini.