Instrumen Penelitian Kontribusi layanan bimbingan dan konseling dalam membina disiplin belajar siswa pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 59 Jakarta

Jakarta 3. Keterlibatan orangtua dalam kasus pelanggaran disiplin 4. Kendala dalam membina siswa agar lebih disiplin dalam belajar 5. Upaya preventif yang dilakukan agar siswa lebih disiplin dalam belajar 6. Penanganan siswa yang melakukan pelanggaran 7. Latar belakang pelanggaran oleh siswa 8. Pihak yang bekerjasama dalam membina disiplin 9. Evaluasi dan pengawasan yang dilakukan dalam membina disiplin Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Guru BPBK Fokus Sub Fokus Kontribusi Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Membina Disiplin Belajar Siswa di SMKN 59 Jakarta 1. Pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling di sekolah 2. Konsultasi dengan kunjungan siswa ke ruang BK 3. Kendala dalam melaksanakan pelayanan 4. Pendataan masalah siswa dengan buku penghubung 5. Upaya kerjasama dalam mengembangkan kualitas layanan 6. Pelayanan bimbingan dan konseling di SMKN 59 7. Kriteria guru BK dengan latar belakang pendidikannya 8. Peran BK dalam membentuk disiplin 9. Kesesuaian guru BK dengan banyaknya siswa di sekolah 10. Pihak yang bekerjasama dalam mengembangkan kualitas layanan 11. Kendala dalam membina disiplin siswa 12. Peran warga sekolah dalam meningkatkan disiplin 13. Kerjasama guru mata pelajaran dengan guru BK terkait masalah disiplin belajar 14. Fasilitas pendukung dalam meningkatkan disiplin 15. Standar pelaksanaan layanan BK 16. Sarana dan Prasarana pendukung dalam melayani kebutuhan siswa 17. Evaluasi guru BK dalam melayani kebutuhan siswa 18. Kunjungan rumah dalam penyelesaian kasus pelanggaran 19. Masalah belajar yang dialami siswa 20. Faktor yang melatarbelakangi kurang disiplin siswa 21. Upaya preventif sekolah terhadap pelanggaran 22. Upaya mengatasi pelanggaran disiplin 23. Tindak lanjut terhadap pelanggaran disiplin 24. Konseling kelompok di sekolah Tabel 3.6 Pedoman Wawancara Guru Piket Fokus Sub Fokus Kontribusi Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Membina Disiplin Belajar Siswa di SMKN 59 1. Bentuk ketidakdisiplinan siswa saat jam belajar 2. Poin pelanggaran yang ada di sekolah 3. Kerjasama guru piket dengan guru BK di sekolah 4. Kendala dalam melaksanakan piket di sekolah 5. Mengatasi siswa yang tidak disiplin selama belajar 6. Upaya antisipasi selama jam pelajaran berlangsung 7. Tindak lanjut bagi siswa yang melanggar Tabel 3.7 Pedoman Wawancara Wali Kelas Fokus Sub Fokus Kontribusi Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Membina Disiplin Belajar Siswa di SMKN 59 1. Pelanggaran siswa saat jam belajar 2. Hal yang melatarbelakangi ketidakdisiplinan siswa 3. Upaya mengatasi siswa yang kurang disiplin 4. Kegiatan yang dilakukan agar siswa lebih disiplin 5. Kerjasama wali kelas dengan guru BK dalam mengatasi permasalahan siswa 6. Kendala wali kelas dan guru BK dalam mengatasi permasalahan siswa 7. Tindak lanjut apabila pelanggaran telah terjadi Tabel. 3.8 Pedoman Wawancara Staf Kesiswaan Variabel Dimensi Indikator Butir Soal 3. Pendidikan Karakter dalam membentuk disiplin e. Religius f. Jujur  Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama  Upaya agar selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan. 1 2 g. Toleransi h. Disiplin i. Kerja keras j. Kreatif k. Mandiri l. Demokratis m. Rasa ingin tahu n. Semangat kebangsaan o. Cinta tanah air p. Menghargai prestasi q. Bersahabat komunikatif r. Cinta damai s. Gemar membaca  Sikap dan tindakan dalam menghargai perbedaan  Perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.  Upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas.  Menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki  Tidak bergantung pada orang lain  Menilai sama hak dan kewajiban dirinya dengan orang lain  Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam  Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan kebangsaan  Sikap kepedulian terhadap bangsa  Mendorong diri untuk menghasilkan hal yang berguna  Upaya bekerja sama dengan orang lain  Sikap agar orang lain merasa senang dengan dirinya  Menyediakan waktu untuk membaca 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 t. Peduli lingkungan u. Peduli sosial v. Tanggung jawab w. Berani x. Kritis  Upaya mencegah dan memperbaiki kerusakan alam  Memberi bantuan kepada orang lain yang membutuhkan  Melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dia lakukan  Menghadapi masalah yang ada  Menyikapi hal sebagai bentuk perbaikan 16 17 18 19 20

E. Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka selanjutnya data tersebut akan diolah dengan menggunakan teknik pengolahan data sebagai berikut: 1. Editing, yaitu memeriksa data yang telah diisi oleh responden dengan tujuan untuk validitas jawaban responden. 2. Skoring, yaitu memberikan skor terhadap butir-butir pertanyaan untuk mempermudah pengolahan data dalam menentukan scoring hasil penelitian. Pada kuesioner, peneliti menggunakan skala Likert dimana responden sudah diberikan alternative jawaban yaitu: SL : Selalu = 4 SR : Sering = 3 KD : Kadang-kadang = 2 TP : TidakPernah = 1 3. Tabulating, membuat tabel-tabel untuk memasukan jawaban responden kemudian dicari prosentase untuk dianalisa dan melakukan interpretasi data.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasikan agar data yang telah terkumpul dapat dianalisa dan ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis deskriptif untuk memaparkan hasil yang diperoleh. Langkah pertama adalah membuat table frekuensi dan kemudian dilengkapi dengan prosentase. Dalam hal ini penulis menggunakan rumus sebagai berikut: P = F X 100 N Keterangan: P : Angka prosentase F : Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya N : Number of case responden 1 Setelah didapat hasil prosentase dari kuesioner yang disebarkan kepada siswa, maka yang perlu dibahas selanjutnya adalah nilai mean atau nilai rata-rata. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran kondisi masing-masing aspek yang diteliti berdasarkan jawaban responden. Untuk menentukan prosentase, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut: P = NS X 100 NH Keterangan : P : Prosentase NS : Nilai Skor, dapat diketahui dengan membagi skor dengan jumlah responden. NH : Nilai Harapan, dapat diketahui dengan mengalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi. 1 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2003, h. 43 Untuk memberikan penilaian terhadap hasil nilai rata-rata dilakukan dengan memberikan angka yang kemudian dikonversikan nilai huruf yang diberi nilai bobot sesuai dengan pedoman interpretasi yang dilakukan Suharsimi Arikunto dengan kategori sebagai berikut: 1. Sangat Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 81-100 2. Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 61-80 3. Cukup, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 41-60 4. Kurang, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 21-40 5. Kurang sekali, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 0-20. 2 2 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005, h.44. 54 BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat SMK Negeri 59 Jakarta

SMK Negeri 59 Jakarta didirikan tahun 2005, sebelumnya gedung SMK Negeri 59 ditempatkan di SMK Negeri 18. Kemudian setelah 2 tahun gedung SMK Negeri 59 dibangun di Jl. Peninggaran Barat no.1 Tanah Kusir Kebayoran Lama. Pada tanggal 29 Januari telah menempati gedung baru 4 lantai yang diresmikan Gubernur DKI Jakarta dengan SK Gubernur No. 1328 Tahun 2007 tanggal 10 September.

2. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMK Negeri 59 Jakarta Status : Negeri Akreditasi : B Alamat : Jl. Peninggaran Barat I Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan Kode pos : 12240 Telepon : 021 – 7292899 Fax : 021 – 7292889 Email : smk59jakselyahoo.com Tanggal NSS : 18 Juli 2005

3. Visi dan Misi SMKNegeri 59 Jakarta

a. Visi Menjadi SMK unggul pembentuk SDM berkualitas, berteknologi, dan berakhlak mulia.

Dokumen yang terkait

PERANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM PENINGKATAN KUALITAS IBADAH SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH Peranan Bimbingan Konseling Dalam Peningkatan Kualitas Ibadah Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Delanggu Klaten Tahun Pelajaran 2014/20

0 4 16

PERANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM PENINGKATAN KUALITAS IBADAH SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH Peranan Bimbingan Konseling Dalam Peningkatan Kualitas Ibadah Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Delanggu Klaten Tahun Pelajaran 2014/20

0 6 17

FUNGSI BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA DI SEKOLAH MENENGAH Fungsi Bimbingan Konseling Islami dalam Pembinaan Akhlak Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Delanggu Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 1 18

STRATEGI KONSELOR DALAM MENANGANI SISWA BERMASALAH PADA PROSES BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Kajian Pragmatik).

0 2 32

PENGEMBANGAN PANDUAN LAYANAN KESIAPAN KERJA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MENGGUNAKAN TEKNIK GOALSETTING UNTUK GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK).

0 1 17

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR YANG DIALAMI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA.

0 1 126

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 0 200

Hubungan peran guru bimbingan dan konseling dengan motivasi belajar siswa sekolah menegah kejuruan

0 0 6

Kontribusi Dukungan Orangtua dan Persepsi Siswa tentang Disiplin Belajar terhadap Perilaku Membolos serta Implikasinya terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 10

HUBUNGAN DISIPLIN SISWA DENGAN MOTIVASI SISWA DALAM BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 8 JAKARTA SELATAN - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 9