Manfaat Penelitian Kontribusi layanan bimbingan dan konseling dalam membina disiplin belajar siswa pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 59 Jakarta

serta disiplin dalam bertata krama dengan seluruh warga sekolah. Disiplin membantu anak untuk menyadari apa yang diharapkan oleh lingkungannya dan bagaimana mencapai apa yang diharapkan orang lain dari dirinya.

3. Fungsi Disiplin

Berikut ini merupakan fungsi disiplin menurut Tulus Tu’u yaitu: a. Menata kehidupan bersama, disiplin berguna untuk menyadarkan seseorang bahwa dirinya perlu menghargai orang lain dengan cara menaati dan mematuhi peraturan yang berlaku. Ketaatan dan kepatuhan itu membatasi dirinya merugikan pihak lain, tetapi hubungan dengan sesama menjadi baik dan lancar. b. Membangun kepribadian, pertumbuhan kepribadian seseorang biasanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah. Disiplin yang diterapkan di masing-masing lingkungan tersebut memberi dampak bagi pertumbuhan kepribadian yang baik. Oleh karena itu, dengan disiplin, seseorang dibiasakan mengikuti, mematuhi, menaati aturan- aturan yang berlaku. Kebiasaan itu, lama-kelamaan masuk ke dalam dirinya sehingga akhirnya menjadi milik kepribadiannya. c. Melatih kepribadian, sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak terbentuk serta-merta dalam waktu singkat. Namun, terbentuk melalui satu proses yang membutuhkan waktu panjang. Salah satu proses untuk membentuk kepribadian tersebut dilakukan melalui latihan. d. Pemaksaan, faktor yang mendorong terbentuknya kedisiplinan yaitu dorongan dari dalam terdiri dari pengalaman, kesadaran, dan kemauan untuk berbuat disiplin dan dorongan dari luar perintah, larangan, pengawasan, pujian, ancaman, ganjaran. Disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar. Dikatakan terpaksa, karena melakukannya bukan berdasarkan kesadaran diri, melainkan karena rasa takut dan ancaman sanksi disiplin. e. Hukuman, ancaman sanksihukuman sangat penting karena dapat memberi dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk menaati dan mematuhinya, tanpa ancaman hukumansanksi, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat diperlemah. Sanksi itu diharapkan mempunyai nilai pendidikan. Artinya, siswa menyadari bahwa perbuatan yang salah akan membawa akibat yang tidak menyenangkan dan harus ditanggung olehnya. f. Menciptakan lingkungan kondusif, disiplin sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancar. Hal itu dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni peraturan bagi guru-guru, dan bagi para siswa, serta peraturan- peraturan lain yang dianggap perlu. Kemudian di implementasikan secara konsisten dan konsekuen. Dengan demikian sekolah menjadi lingkungan pendidikan yang aman, tenang, tenteram, tertib dan teratur. 5

4. Ciri-Ciri Disiplin

Menurut Oteng Sutisna, “suatu syarat mutlak bagi disiplin positif ialah mengkomunikasikan syarat-syarat pekerjaan dan peraturan-peraturan kepada seluruh anggota. Setiap orang harus mengetahui apa yang diharapkan oleh manajemen dan atasan langsungnya dari dirinya. Standar perbuatan yang diharapkan itu biasanya meliputi hal-hal seperti kehadiran yang baik, pemberitahuan bila tak hadir yang bisa dibenarkan, ketepatan dalam waktu, kerja sama dengan atasan dan kawan sekerja, standar-standar sopan santun dan kesusilaan.” 6 Adapun ciri-ciri kedisiplinan yang ada di sekolah, sebagai berikut: a. Patuh pada peraturan sekolah. b. Teratur dalam kelas c. Harus tiba pada waktu yang telah ditetapkan 5 Tulus Tu’u, Op. Cit, h. 38-43. 6 Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan dasar teoritis untuk praktik profesional, Bandung: Angkasa, 1993, h.111.

Dokumen yang terkait

PERANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM PENINGKATAN KUALITAS IBADAH SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH Peranan Bimbingan Konseling Dalam Peningkatan Kualitas Ibadah Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Delanggu Klaten Tahun Pelajaran 2014/20

0 4 16

PERANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM PENINGKATAN KUALITAS IBADAH SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH Peranan Bimbingan Konseling Dalam Peningkatan Kualitas Ibadah Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Delanggu Klaten Tahun Pelajaran 2014/20

0 6 17

FUNGSI BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA DI SEKOLAH MENENGAH Fungsi Bimbingan Konseling Islami dalam Pembinaan Akhlak Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Delanggu Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 1 18

STRATEGI KONSELOR DALAM MENANGANI SISWA BERMASALAH PADA PROSES BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Kajian Pragmatik).

0 2 32

PENGEMBANGAN PANDUAN LAYANAN KESIAPAN KERJA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MENGGUNAKAN TEKNIK GOALSETTING UNTUK GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK).

0 1 17

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR YANG DIALAMI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA.

0 1 126

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 0 200

Hubungan peran guru bimbingan dan konseling dengan motivasi belajar siswa sekolah menegah kejuruan

0 0 6

Kontribusi Dukungan Orangtua dan Persepsi Siswa tentang Disiplin Belajar terhadap Perilaku Membolos serta Implikasinya terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 10

HUBUNGAN DISIPLIN SISWA DENGAN MOTIVASI SISWA DALAM BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 8 JAKARTA SELATAN - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 9