4. Penerimaan autoritas eksternal yang membantu seseorang untuk
membentuk kemampuan dan keterbatasan hidup.
3
Dari keseluruhan pemaparan mengenai disiplin dapat disimpulkan bahwa disiplin yaitu berupa aturan moral dan prinsip untuk mematuhi
segala aturan yang berlaku baik tertulis maupun tidak tertulis dalam tata kehidupan demi menciptakan kondisi yang tertib dan teratur.
2. Macam-Macam Disiplin
Menurut Conny R. Semiawan, disiplin dapat terbagi dalam tiga macam, diantaranya, meliputi disiplin dalam waktu, belajar, dan bertata
krama.
4
a. Disiplin dalam waktu
Kedisiplinan dalam hal ini berarti siswa harus belajar untuk terbiasa dalam mengatur waktu dalam kehidupan sehari-hari. Peraturan
waktu ini bisa bermula dari perbuatan kecil seperti, datang tepat waktu ke sekolah, tidak membolos, dan lain-lain.
b. Disiplin dalam belajar
Siswa yang mempunyai kedisiplinan dalam belajar adalah siswa yang mempunyai jadwal serta motivasi belajar di sekolah dan rumah.
Seperti dalam mengerjakan tugas dari guru dan membaca pelajaran. c.
Disiplin dalam bertata krama Adapun maksud dari disiplin dalam bertata krama adalah disiplin
yang berkaitan dengan sopan santun, akhlak atau etika siswa, baik kepada guru, teman, dan lingkungan.
Berdasarkan beberapa macam disiplin diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin bermula dari hal-hal kecil seperti memanfaatkan waktu
dengan baik, kemudian disiplin dengan memiliki jadwal untuk mengerjakan segala tugas belajar baik itu di sekolah maupun dirumah,
3
Piet Sahertian, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah, Surabaya: Usaha Nasional, 1994. h. 123-124.
4
Conny R. Semiawan, Penerapan Pembelajaran Pada Anak, Jakarta: PT. Index, 2008. h. 93.
serta disiplin dalam bertata krama dengan seluruh warga sekolah. Disiplin membantu anak untuk menyadari apa yang diharapkan oleh lingkungannya
dan bagaimana mencapai apa yang diharapkan orang lain dari dirinya.
3. Fungsi Disiplin
Berikut ini merupakan
fungsi disiplin menurut Tulus Tu’u yaitu: a.
Menata kehidupan bersama, disiplin berguna untuk menyadarkan seseorang bahwa dirinya perlu menghargai orang lain dengan cara
menaati dan mematuhi peraturan yang berlaku. Ketaatan dan kepatuhan itu membatasi dirinya merugikan pihak lain, tetapi
hubungan dengan sesama menjadi baik dan lancar. b.
Membangun kepribadian, pertumbuhan kepribadian seseorang biasanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan keluarga, lingkungan
pergaulan, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah. Disiplin yang diterapkan di masing-masing lingkungan tersebut memberi dampak
bagi pertumbuhan kepribadian yang baik. Oleh karena itu, dengan disiplin, seseorang dibiasakan mengikuti, mematuhi, menaati aturan-
aturan yang berlaku. Kebiasaan itu, lama-kelamaan masuk ke dalam dirinya sehingga akhirnya menjadi milik kepribadiannya.
c. Melatih kepribadian, sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik
dan berdisiplin tidak terbentuk serta-merta dalam waktu singkat. Namun, terbentuk melalui satu proses yang membutuhkan waktu
panjang. Salah satu proses untuk membentuk kepribadian tersebut dilakukan melalui latihan.
d. Pemaksaan, faktor yang mendorong terbentuknya kedisiplinan yaitu
dorongan dari dalam terdiri dari pengalaman, kesadaran, dan kemauan untuk berbuat disiplin dan dorongan dari luar perintah,
larangan, pengawasan, pujian, ancaman, ganjaran. Disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar. Dikatakan
terpaksa, karena melakukannya bukan berdasarkan kesadaran diri, melainkan karena rasa takut dan ancaman sanksi disiplin.