Fungsi Disiplin Disiplin Belajar Siswa

Belajar sebagai suatu kegiatan dapat didefinisikan ciri-ciri kegiatannya sebagai berikut: a. Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar dalam arti perubahan tingkah laku baik actual maupun potensial. b. Perubahan itu pada dasarnya adalah didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama. c. Perubahan itu terjadi karena adanya usaha dengan sengaja. 10 Menurut Sumadi Suryabrata, belajar itu di definisikan dengan hal- hal pokok sebagai berikut: a. Bahwa belajar itu membawa perubahan dalam arti behavioral changes, aktual maupun potensial b. Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru. c. Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha dengan sengaja. 11 Secara singkat dari berbagai pandangan mengenai definisi belajar yang ada, dapat dirangkumkan bahwa yang dimaksud dengan perubahan dalam konteks belajar itu dapat bersifat fungsional atau struktural, material dan behavioral, serta keseluruhan pribadi. Secara serba singkat dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Belajar merupakan perubahan fungsional. Pendapat ini dikemukakan oleh penganut paham teori daya yang lebih luas lagi termasuk ke dalam paham Nativisme. Dalam konteks ini, belajar berarti melatih daya mengasah otak agar ia tajam sehingga ia berguna, untuk menyayat atau memecah persoalan-persoalan ataupun dalam hidup ini. 2. Belajar merupakan perkayaan materi pengetahuan material dan atau perkayaan pola-pola sambutan response perilaku baru behavior. Pendapat ini dikemukakan oleh para penganut paham Ilmu Jiwa 10 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007, h.56. 11 Sumadi Suryabrata, Psikologi pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010. h. 232. Asosiasi yang lebih jauh lagi paham empirisme. Oleh karena itu, dalam konteks ini belajar dapat diartikan sebagai suatu proses pengisian jiwa dengan pengetahuan dan pengalaman yang sebanyak- banyaknya dengan melalui hafalam memorizing. 3. Belajar merupakan perubahan perilaku dan pribadi secara keseluruhan. Pendapat ini dikemukakan oleh para penganut Ilmu Jiwa Gestalt, yang lebih jauh lagi bersumber pada paham organismic psychology. Dalam konteks teori ini, belajar bukan hanya bersifat mekanis dalam kaitan stimulus response S-R bond, melainkan perilaku organism sebagai totalitas yang bertujuan. 12 Berdasarkan pengertian belajar di atas, penulis menyimpulkan belajar merupakan perubahan tingkah laku, sikap, kemampuan, dan keterampilan individu secara keseluruhan yang diakibatkan oleh pengalaman dan latihan.

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni: a. Faktor internal faktor dari dalam siswa, yakni keadaankondisi jasmani dan rohani siswa; b. Faktor eksternal faktor dari luar siswa, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa; c. Faktor pendekatan belajar approach to learning, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran. 13 Sedangkan menurut Alisuf Sabri, faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa di sekolah yang secara garis besarnya dapat dibagi dalam dua bagian yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor 12 Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Pendidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, h. 159-160 13 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011, h. 129.

Dokumen yang terkait

PERANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM PENINGKATAN KUALITAS IBADAH SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH Peranan Bimbingan Konseling Dalam Peningkatan Kualitas Ibadah Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Delanggu Klaten Tahun Pelajaran 2014/20

0 4 16

PERANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM PENINGKATAN KUALITAS IBADAH SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH Peranan Bimbingan Konseling Dalam Peningkatan Kualitas Ibadah Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Delanggu Klaten Tahun Pelajaran 2014/20

0 6 17

FUNGSI BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA DI SEKOLAH MENENGAH Fungsi Bimbingan Konseling Islami dalam Pembinaan Akhlak Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Delanggu Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 1 18

STRATEGI KONSELOR DALAM MENANGANI SISWA BERMASALAH PADA PROSES BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Kajian Pragmatik).

0 2 32

PENGEMBANGAN PANDUAN LAYANAN KESIAPAN KERJA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MENGGUNAKAN TEKNIK GOALSETTING UNTUK GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK).

0 1 17

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR YANG DIALAMI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA.

0 1 126

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 0 200

Hubungan peran guru bimbingan dan konseling dengan motivasi belajar siswa sekolah menegah kejuruan

0 0 6

Kontribusi Dukungan Orangtua dan Persepsi Siswa tentang Disiplin Belajar terhadap Perilaku Membolos serta Implikasinya terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 10

HUBUNGAN DISIPLIN SISWA DENGAN MOTIVASI SISWA DALAM BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 8 JAKARTA SELATAN - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 9