Dukungan Sistem Kunjungan Rumah

seperti makan saat jam belajar atau pulang sebelum bel sekolah berbunyi ya maka siswa tersebut akan saya kenakan sanksi poin pelanggaran ” Banyaknya kasus-kasus yang terjadi di sekolah seperti kurang disiplin disebabkan karena runtuhnya karakter diri yang dimiliki oleh para siswa. Hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan tersebut adalah dengan memperbaiki karakter dari masing-masing individu, melalui pendidikan karakter. Pendidikan karakter seharusnya dimulai sejak dini, mulai dari Play Group hingga perguruan tingi. Di sekolah pendidikan karakter dapat diimplementasikan melalui pembelajaran di kelas dan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu pihak sekolah harus dapat bekerja sama dengan orang tua agar penanaman pendidikan karakter dapat terlaksana dengan optimal. Untuk membentuk disiplin belajar di sekolah harus ada pembentukan karakter melalui sikap mandiri dan tanggung jawab siswa dalam belajar sehingga terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan. Menurut Firman Firdaus selaku guru mata pelajaran mengatakan bahwa: “Ya, menanamkan sikap mandiri yaitu dengan saat kerja kelompok dan mengerjakan tugas, pasti di dalam kelompok itu tiap-tiap individu mempunyai tanggung jawab masing-masing. Tanggung jawab setiap individu dalam kerja kelompok akan menimbulkan sikap mandiri dalam diri siswa tersebut untuk mengerjakan tugas yang memang sudah di bagi- bagi per individu dalam kelompok tersebut.” Untuk membentuk karakter yang baik dalam diri siswa, sekolah harus menanamkan sikap peduli lingkungan dan sikap peduli sosial. Menurut Firman Firdaus selaku guru mata pelajaran, mengatakan bahwa: “Sikap peduli lingkungan ya dengan mengadakan piket kelas setiap harinya, kemudian setiap hari jumat selalu mengadakan “jumat bersih” sehingga siswa lebih peduli terhadap kebersihan lingkungannya. Sekolah mengembangkan sikap peduli sosial kepada siswa misalkan setiap memperingati hari anak yatim, sekolah biasanya memberikan santunan kepada siswa yang yatimpiatu.” 28 Diharapkan melalui pembelajaran di kelas dan melalui kegiatan ekstrakurikuler sikap serta perilaku positif peserta didik dapat terwujud. Tentunya dengan bantuan dari orang tua masing-masing peserta didik. Dengan begitu akan dihasilkan generasi penerus bangsa yang bertanggung jawab, memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia.

2. Data Hasil Angket

Tabel. 4.4 Guru BK mengadakan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah No Alternatif Jawaban Skor Frekuensi Presentase 1 a. Selalu 4 5 15,6 b. Sering 3 15 46,9 c. Kadang-kadang 2 12 37,5 d. Tidak Pernah 1 Jumlah 10 32 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebesar 15,6 responden menyatakan kegiatan bimbingan dan konseling ada dalam mata pelajaran bimbingan dan konseling, 46,9 responden menyatakan ada di luar jam pelajaran, 37,5 responden menyatakan kegiatan bimbingan dan konseling ada hanya di waktu tertentu saja, 0 menyatakan tidak ada kegiatan layanan bimbingan dan konseling. Data tersebut menunjukan bahwa guru BK sebagian besar melakukan kegiatan bimbingan dan konseling di luar jam pelajaran. Jam pelajaran BK sedang terdapat penyesuaian mulai dari adanya jam khusus untuk pelajaran BK hingga ditiadakannya jam pelajaran tersebut. 28 Hasil wawancara dengan Bapak Firman Firdaus Staf Kesiswaan SMKN 59 Jakarta, 19 Januari 2015.

Dokumen yang terkait

PERANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM PENINGKATAN KUALITAS IBADAH SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH Peranan Bimbingan Konseling Dalam Peningkatan Kualitas Ibadah Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Delanggu Klaten Tahun Pelajaran 2014/20

0 4 16

PERANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM PENINGKATAN KUALITAS IBADAH SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH Peranan Bimbingan Konseling Dalam Peningkatan Kualitas Ibadah Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Delanggu Klaten Tahun Pelajaran 2014/20

0 6 17

FUNGSI BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA DI SEKOLAH MENENGAH Fungsi Bimbingan Konseling Islami dalam Pembinaan Akhlak Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Delanggu Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 1 18

STRATEGI KONSELOR DALAM MENANGANI SISWA BERMASALAH PADA PROSES BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Kajian Pragmatik).

0 2 32

PENGEMBANGAN PANDUAN LAYANAN KESIAPAN KERJA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MENGGUNAKAN TEKNIK GOALSETTING UNTUK GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK).

0 1 17

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR YANG DIALAMI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA.

0 1 126

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 0 200

Hubungan peran guru bimbingan dan konseling dengan motivasi belajar siswa sekolah menegah kejuruan

0 0 6

Kontribusi Dukungan Orangtua dan Persepsi Siswa tentang Disiplin Belajar terhadap Perilaku Membolos serta Implikasinya terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 10

HUBUNGAN DISIPLIN SISWA DENGAN MOTIVASI SISWA DALAM BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 8 JAKARTA SELATAN - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 9