3. Layanan Pengumpulan Data
Pada layanan pengumpulan data yaitu berupa kegiatan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang pribadi peserta didik, dan
lingkungan peserta didik. Berdasarkan hasil wawancara terkait dengan layanan pengumpulan data apabila terjadi pelanggaran disiplin, menurut
Bapak Sudik Prayitno selaku guru BK mengatakan bahwa: “Mengatasi pelanggaran disiplin dengan orangtua, dengan wakasek kesiswaan sebagai
pelaporan, semua diberi tahu ini poin-poinnya bagaimana menurut pendapat mereka apakah perlu pembinaan atau diperlakukan sanksi.
Dengan memantau surat perjanjian yang dilakukan wakasek kesiswaan. Apabila kasus sudah terkumpul dan orangtua sudah diberi tahu semua
hukumannya diputuskan oleh wakasek kesiswaan. Guru BK memantau sejauh mana siswa melakukan perintah dari surat perjanjian. Koordinasi
dengan orangtua yang paling utama.”
5
Apabila ada siswa yang tidak disiplin terutama mengalami keterlambatan, maka data akan dikumpulkan dan hasilnya dilaporkan ke
wali kelas seperti hasil wawancara dengan Ibu Wiwik, beliau mengatakan bahwa: “Misalnya masalah keterlambatan, saya kumpulkan di pos dan
saya suruh jalan jongkok sekalian berolahraga biasanya dari 50 jadi 30 orang yang terlambat, berkurang lah istilahnya itu yang keterlambatan 15
menit. Biasanya yang datang lebih lama lagi saya suruh membantu membersihkan musholla apalagi di hari Jumat. Tapi kalau terlambat sudah
berkali-kali dipanggil orangtua dan hasilnya dilaporkan ke wali kelas, dan ditindak lanjuti oleh wali kelasnya.”
6
Dari hasil data terkait layanan pengumpulan data, penulis menyimpulkan bahwa layanan ini digunakan sebagai bentuk pelaporan
siswa yang bermasalah serta sebagai wadah pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling.
5
Hasil wawancara dengan Bapak Sudik Prayitno Guru BK SMKN 59 Jakarta, 24 November 2014.
6
Hasil wawancara dengan Ibu Wiwik Wijayanti Guru Piket SMKN 59 Jakarta, 24 November 2014.