35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 11 Depok yang beralamat di Jalan Murbai Raya, Komp. Sukatani Permai, Tapos, Depok. Penelitian dilaksanakan
pada semester ganjil tahun ajaran 20142015 selama bulan November-Desember 2014.
B. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 11 Depok tahun ajaran 20142015. Siswa kelas VII SMP Negeri 11 Depok dibagi ke
dalam 11 kelas. Penempatan siswa kelas VII dilakukan secara acak dan merata dalam hal kemampuan, artinya pengelompokan siswa tidak menggunakan sistem
ranking dan kurikulum yang diberikan sama. Dari 11 kelas yang ada kemudian diambil dua kelas sebagai sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah teknik cluster random sampling. Hasilnya, diperoleh kelas VII- 6 dengan jumlah siswa sebanyak 44 orang sebagai kelompok eksperimen yang
pembelajarannya menggunakan strategi REACT dengan teknik scaffolding dan kelas VII-7 dengan jumlah siswa sebanyak 44 orang sebagai kelompok kontrol
yang mendapat pembelajaran konvensional.
C. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu quasi eksperimen. Pada metode ini terdapat kelompok kontrol, hanya saja
kelompok kontrol tersebut tidak dapat berfungsi secara penuh untuk mengontrol variabel-variabel luar yang dapat mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
1
Sampel penelitian ini dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen diterapkan pembelajaran
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2010, cet. 11, h. 114.
matematika menggunakan strategi REACT dengan teknik Scaffolding, sedangkan pada kelompok kontrol diterapkan pembelajaran konvensional.
Desain penelitian yang digunakan adalah Posttest Only Control Design. Pada desain penelitian ini dua kelompok dipilih secara acak dan diberikan perlakuan
yang berbeda dengan tes yang sama diberikan hanya di akhir perlakuan. Desain penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut
2
:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Perlakuan
Posttest
Eksperimen X
E
Y Kontrol
X
K
Y Keterangan :
X
E
: Perlakuan dengan strategi REACT dengan teknik Scaffolding X
K
: Perlakuan dengan pembelajaran Konvensional Y
: Tes kemampuan koneksi matematik yang sama pada kedua kelas
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah skor kemampuan koneksi matematik siswa. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik tes, yaitu tes
kemampuan koneksi matematik siswa. Tes kemampuan koneksi matematik diberikan kepada kelompok eksperimen yaitu kelas VII-6 dan kelompok kontrol
yaitu kelas VII-7. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes untuk
mengukur kemampuan koneksi matematik siswa. Soal yang diberikan terdiri dari 8 butir soal berbentuk uraian dengan pokok bahasan Perbandingan. Instrumen
yang digunakan dibuat sesuai dengan indikator kemampuan koneksi matematik yang akan diukur pada penelitian ini dengan kisi-kisi sebagai berikut:
2
Ibid, h. 112.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Koneksi Matematik
Indikator Indikator Soal
Nomor Soal
Jumlah Soal
Koneksi antar topik
matematika Menentukan perbandingan dari suatu masalah
yang dikaitkan dengan konsep himpunan. 1
3 Menyelesaikan masalah perbandingan yang
dikaitkan dengan konsep segitiga. 2
Menyelesaikan masalah perbandingan yang dikaitkan dengan konsep operasi aljabar.
5
Koneksi matematika
dengan mata pelaran lain
Membandingkan dua besaran yang dikaitkan dengan konsep pelajaran IPA.
3
3 Menyelesaikan masalah perbandingan
berbalik nilai yang dikaitkan dengan konsep pelajaran IPA.
6
Menyelesaikan masalah perbandingan yang dikaitkan dengan konsep pelajaran IPA.
8 Koneksi
matematika dengan
kehidupan sehari-hari
Menyelesaikan masalah perbandingan senilai yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
4 2
Menyelesaikan masalah perbandingan berbalik nilai yang dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari. 7
Jumlah Soal 8
Untuk memperoleh data kemampuan koneksi matematik siswa, diperlukan pedoman penskoran terhadap jawaban siswa. Pedoman penskoran yang digunakan
dalam penelitian ini adalah adaptasi dari pedoman penskoran disertasi Muhammad Amin Fauzi seperti pada tabel berikut ini
3
:
3
Muhammad Amin Fauzi, Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa dengan Pendekatan Metakognitif Sekolah Menengah Pertama, h. 122
Bandung: Disertasi UPI, dari: repository.upi.eduoperatoruploadd_mtk_0806723_chapter3.pdf pada 11 November 2014 pukul 09.20.