Kemampuan Koneksi Antar Topik Matematika

Kemampuan koneksi antar topik matematika pada kelompok eksperimen mencapai nilai 59,47 sedangkan kelompok kontrol mencapai nilai 56,06. Data ini menunjukkan bahwa kemampuan koneksi antar topik matematika yang dimiliki kelompok eksperimen lebih tinggi dibanding kelompok kontrol. Hal ini terjadi karena selama proses pembelajaran siswa pada kelompok eksperimen terbiasa untuk bereksplorasi dan menggunakan kemampuannya sendiri untuk menyelesaikan masalah-masalah matematika. Bantuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen juga lebih dalam bentuk pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk dapat mengingat kembali dan menemukan kaitan dengan konsep yang dipelajari. Sedangkan pada kelompok kontrol, siswa terbiasa diberikan informasi langsung oleh guru tanpa kegiatan mengolah informasi sendiri. Namun, dibanding indikator lainnya, pencapaian siswa baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol terhadap indikator koneksi antar topik matematika termasuk paling rendah. Hal ini dapat disebabkan siswa lupa akan konsep yang sudah ia pelajari. Selain itu juga dapat disebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang dikaitkan dengan materi perbandingan seperti himpunan, segitiga ataupun operasi aljabar sehingga siswa menemui kesulitas ketika materi perbandingan yang sedang ia pelajari dikaitkan dengan materi tersebut.

b. Kemampuan Koneksi Matematika dengan Mata Pelajaran Lain

Kemampuan koneksi matematika dengan mata pelajaran lain yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam mengaitkan topik perbandingan dengan masalah atau konsep dalam mata pelajaran lain, seperti mata pelajaran IPA. Indikator ini terdapat pada soal nomor 8 berikut. “Jumlah suhu badan Robert dan Dodi adalah ° . Saat itu, Robert sedang demam sehingga suhu tubuhnya 39 . Tentukan suhu badan Dodi dalam ” Untuk dapat menyelesaikan soal tersebut siswa harus mengetahui hubungan perbandingan antara skala Celcius dan Reamur pada mata pelajaran IPA dan menggunakan konsep perbandingan untuk menemukan jawabannya. Gambar 4.9 Jawaban soal posttest nomor 8 yang benar pada i kelompok eksperimen dan ii kelompok kontrol Gambar 4.9 menunjukkan bahwa siswa dari kedua kelompok sudah dapat mengaitkan topik perbandingan dengan topik pengukuran suhu pada pelajaran IPA. Siswa terlebih dahulu menuliskan informasi yang diketahui pada soal dengan lengkap. Selanjutnya siswa dapat menentukan hubungan perbandingan antara skala Celcius dan Reamur dengan tepat, yaitu = 4 5. Siswa juga dapat menentukan informasi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan soal yaitu dengan mensubstitusi jumlah suhu Robert dan Dodi sebesar 60° ke dalam persamaan. Selanjutnya perhitungan yang dilakukan siswa sudah tepat sehingga didapat bahwa jumlah suhu badan Robert dan Dodi dalam °Celcius adalah 75 . Siswa menyelesaikan pekerjaan hingga tahap akhir yaitu menentukan suhu badan Dodi dalam °Celcius dengan cara mengurangkan 75 dengan 39 sehingga didapat bahwa suhu badan Dodi adalah 36 . Sebanyak 19 siswa pada kelompok eksperimen memberikan jawaban dengan tepat sedangkan pada kelompok kontrol sebanyak 13 siswa. Gambar 4.10 Jawaban soal posttest nomor 8 yang kurang tepat pada i kelompok eksperimen dan ii kelompok kontrol Pada jawaban i terlihat siswa kelompok eksperimen sudah mampu menentukan hubungan perbandingan skala Celcius dan Reamur, dapat memilih informasi dan menyubstitusi pada persamaan, dan melakukan perhitungan dengan tepat. Namun siswa tidak menyelesaikan sampai tahap akhir yaitu menentukan suhu badan Dodi sehingga hasil akhirnya kurang tepat. Sebanyak 16 siswa pada kelompok eksperimen memberikan jawaban seperti jawaban i. Sedangkan jawaban ii di atas memperlihatkan bahwa siswa belum mampu mengaitkan topik perbandingan dengan pengukuran suhu. Siswa keliru dalam menuliskan perbandingan skala Celcius dan Reamur dengan menyatakannya sebagai = 5 4. Akibatnya, meskipun siswa sudah dapat memilah informasi yang dibutuhkan dan menyubstitusi dengan benar, karena persamaan yang dibuat keliru maka hasil yang diperoleh tidak tepat. Sebanyak 9 siswa pada kelompok kontrol menjawab dengan cara yang sama seperti jawaban ii. Kemampuan koneksi matematika dengan mata pelajaran lain pada kelompok eksperimen mencapai nilai 71,59 sedangkan kelompok kontrol mencapai nilai 58,33. Terdapat selisih perolehan nilai menunjukkan bahwa nilai kelompok eksperimen dalam mengaitkan matematika dengan pelajaran lain lebih baik dibanding kelompok kontrol. Hal ini dapat disebabkan pada kelompok eksperimen siswa dilatih untuk dapat menemukan kembali konsep pengukuran suhu dengan melakukan kegiatan penemuan pada tahap experiencing. Sedangkan pada kelompok kontrol siswa menerimanya langsung dari guru.

c. Kemampuan Koneksi Matematika dengan Kehidupan Sehari-hari

Kemampuan koneksi matematika dengan kehidupan sehari-hari yang dimaksud adalah kemampuan mengaitkan topik perbandingan dengan masalah- masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari, seperti masalah produksi. Indikator ini salah satunya diukur dalam soal nomor 7 berikut. “Sebuah perusahaan konveksi mendapat pesanan membuat baju dengan jangka waktu 80 hari. Untuk memenuhi pesanan tersebut diperlukan pekerja sebanyak 315 orang. Setelah bekerja selama 25 hari, pekerjaan itu terhenti selama 10 hari. Berapa banyak pekerja yang harus ditambah agar pesanan baju itu dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan?” Soal nomor 7 adalah masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan masalah perbandingan berbalik nilai. Untuk dapat menyelesaikannya siswa harus dapat memahami masalah dengan tepat, mengetahui konsep perbandingan jenis apa yang digunakan, apakah perbandingan senilai atau berbalik nilai dan mengaitkannya dengan informasi yang diketahui untuk menentukan solusinya. Siswa juga harus dapat menyusun persamaan perbandingan yang digunakan dari masalah yang diberikan. Gambar 4.11 Jawaban soal posttest nomor 7 yang benar pada i kelompok eksperimen dan ii kelompok kontrol Pada gambar 4.11 terlihat siswa dari kedua kelompok dapat menuliskan informasi yang diketahui pada soal dengan lengkap dan maksud sebenarnya dari masalah yang diberikan. Selanjutnya siswa dapat menentukan bahwa masalah tersebut menggunakan konsep perbandingan berbalik nilai, sehingga ia dapat membuat persamaan perbandingan dengan tepat yaitu 55 45 = 315. Perhitungan yang dilakukan pun tepat dan lengkap yaitu jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam waktu 45 hari adalah 385 pekerja. Siswa juga memberikan kesimpulan akhir bahwa jumlah pekerja yang harus ditambah adalah 70 orang dengan tepat. Sebanyak 11 siswa dari kelompok eksperimen memberikan jawaban tepat dan lengkap, sedangkan dari kelompok kontrol sebanyak 2 siswa yang menjawab dengan tepat.