48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi REACT dengan teknik Scaffolding terhadap kemampuan koneksi matematik siswa ini
dilaksanakan di SMP Negeri 11 Depok yang beralamat di Jalan Murbai, Komp. Sukatani Permai, Tapos, Depok. Sampel yang digunakan sebanyak 88 siswa yang
terbagi dalam 2 kelompok, yaitu 44 siswa dari kelas VII-6 sebagai kelompok eksperimen dan 44 siswa dari kelas VII-7 sebagai kelompok kontrol. Pada
penelitian ini kedua kelompok mendapat perlakuan yang berbeda dimana kelompok eksperimen diberikan pembelajaran menggunakan strategi REACT
dengan teknik scaffolding, sedangkan kelompok kontrol diberikan pembelajaran secara konvensional, yaitu dengan strategi ekspositori.
Penelitian ini mengambil fokus pada materi Perbandingan yang disampaikan dalam delapan kali pertemuan. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan koneksi
matematik kedua kelompok, setelah diberikan perlakuan yang berbeda selanjutnya kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan tes akhir posttest yang
sama. Soal posttest terdiri dari 8 soal berbentuk uraian yang telah disusun sesuai indikator kemampuan koneksi matematik yang akan diukur. Instrumen tes yang
diberikan sebelumnya telah melalui uji kelayakan instrumen yaitu validitas dan reliabilitas serta perhitungan tingkat kesukaran dan daya pembeda soal.
1. Hasil Posttest Kemampuan Koneksi Matematik Siswa
Setelah instrumen tes kemampuan koneksi matematika diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, data hasil posttest selanjutnya
diolah sehingga dapat memberikan gambaran kemampuan koneksi matematik siswa pada kedua kelompok.
a. Hasil Posttest
Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Kelompok
Eksperimen
Data hasil posttest kemampuan koneksi matematik siswa yang diperoleh dari kelompok eksperimen yang pada proses pembelajaran menggunakan strategi
pembelajaran REACT dengan teknik scaffolding disajikan dalam tabel 4.1:
Tabel 4.1 Kemampuan Koneksi Matematik Kelompok Eksperimen
No. Interval
Nilai Frekuensi
1 38 – 46
4 9.09
4 2
47 – 55 3
6.82 7
3 56 – 64
8 18.18
15 4
65 – 73 12
27.27 27
5 74 – 82
13 29.55
40 6
83 – 91 4
9.09 44
Jumlah 44
100 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata posttest kelompok
eksperimen sebesar 67,98 dengan nilai tertinggi 91 dan nilai terendah 38. Dari total 44 siswa yang ada pada kelompok eksperimen, jumlah siswa yang mendapat
nilai lebih besar atau sama dengan nilai rata-rata kelas adalah 23 siswa atau sebanyak 52,27. Artinya jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar atau
sama dengan nilai rata-rata kelas lebih banyak dibanding siswa yang mendapat nilai di bawah nilai rata-rata kelas. Selanjutnya berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh nilai median kelompok eksperimen sebesar 69,75, nilai modus sebesar 74,40, varians sebesar 159,05, simpangan baku sebesar 12,61, koefisien
kemiringan sebesar -0,51 kurva landai kiri dan ketajaman sebesar 0,256 distribusi platikurtis atau bentuk kurva datar lampiran 23.
Secara visual, distribusi frekuensi hasil posttest kemampuan koneksi matematik siswa kelompok eksperimen dapat dilihat pada histogram dalam
diagram 4.1 berikut:
Diagram 4.1 Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Kemampuan
Koneksi Matematik Kelompok Eksperimen b. Hasil
Posttest Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Kelompok Kontrol
Data hasil posttest kemampuan koneksi matematik siswa yang diperoleh dari kelompok kontrol yang pembelajarannya dilakukan secara konvensional dengan
strategi ekspositori disajikan dalam tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Kemampuan Koneksi Matematik Kelompok Kontrol
No. Interval
Nilai Frekuensi
1 31 – 39
4 9,09
4 2
40 – 48 6
13,64 10
3 49 – 57
12 27,27
22 4
58 – 66 10
22,73 32
5 67 – 75
10 22,73
42 6
76 – 84 2
4,55 44
Jumlah 44
100 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata posttest kemampuan
koneksi matematik siswa kelompok kontrol sebesar 57,5 dengan nilai tertinggi 84 dan nilai terendah 31. Sebanyak 22 siswa atau 50 dari total 44 siswa di