Analisis Teks Adegan 3 “Sebuah Kegilaan di Simpang Kraft” Super Sruktur Skematik
ke Cot Murong untuk mencari Sersan Aditia. Sampai disepakati bahwa tentara dilarang masuk ke Cot Murong dan yang mencarinya adalah ulama setempat.
Penutup adegan diakhiri dengan kabar karena tahu anggotanya belum juga ditemukan, Arhanud Rudal kembali masuk kampung dan ada isu penduduk
desa yang ditangkap, Minggu 2 Mei 1999.
Struktur Mikro Semantik; Latar, Detil, Maksud, Praanggapan, Nominalisasi
Latar
adegan diawali dengan kronologis peritiwa hilangnya Sersan Dua Aditia, anggota Arhanud Rudal.
Detil adegan terletak pada paragraf keenam,
“Si penceramah bercerita sejarah Kesultanan Aceh, kisah heroik para pahlawan Aceh ketika berperang
dengan Belanda pada periode 1884 hingga 1915, dan juga tentang makna jihad fisabilillah atau berjuang di jalan Allah.
” Detil ini menceritakan tiga hal yang biasa diceramahkan oleh GAM.
Maksud dari adegan ini sudah jelas, bahwa dengan hilangnya Sersan
Dua Aditia serta beragam isu tentara desa, memicu orang Aceh untuk berdemonstrasi. Terlihat pada paragraf terakhir adegan 3 yaitu,
“Senin direncanakan demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pelepasan orang
kampung yang ditangkap.”
Praanggapan adegan 3, Pada kalimat berikutnya, diterangkan apa saja
isi dari dakwahnya tersebut, sebagai penguat argumen penulis. “Si penceramah
bercerita sejarah Kesultanan Aceh, kisah heroik para pahlawan Aceh ketika berperang dengan Belanda pada periode 1884 hingga 1915, dan juga tentang
makna jihad fisabilillah atau berjuang di jalan Allah .”
Nominalisasi
ditunjukkan pada kalimat, “Tiga truk militer dan minibus Toyota Kijang dan Isuzu Panther, yang membawa puluhan tentara bersenjata
lengkap, masuk ke Cot Murong, ” paragraf 8.
Super Struktur Sintaksis; Bentuk Kalimat, Koherensi, Kata Ganti Elemen sintaksis, bentuk kalimat pasif sekaligus sebagai inti kalimat
deduktif adegan 3 adalah, “Senin direncanakan demonstrasi besar-besaran
untuk menuntut pelepasan orang kampung yang ditangkap.” Kata kerja
direncanakan merupakan kalimat pasif, dalam hal ini van Dijk mengemukakan kalimat pasif ini digunakan sebagai objek. Kalimat bentuk deduktif inti
kalimat di awal dapat dilihat dari satu kalimat di awal yang dipisahkan oleh kata „untuk.‟ “Senin direncanakan demonstrasi besar-besaran untuk menuntut
pelepasan orang kampung yang ditangkap. ”
Dalam adegan 3 terdapat koherensi sebab akibat
, “Tentara bahkan sempat menampar seorang pemuda yang sedang menghitung nener bibit
ikan, karena mengatakan tak tahu tentang penculikan Aditia. ” Dari paragraf
awal sampai paragraf akhir adegan 3 tetap menggunakan kata ganti
“mereka.”
Struktur Mikro Leksikon Elemen sintaksis yang diteliti yaitu leksikon,
“Dakwah GAM” paragraf 4, “Kabar penempelengan itu segera beredar,” paragraf 16.
Struktur Mikro Retoris; Grafis dan Metafora Grafis
dalam adegan 3, ada satu kalimat menonjol dengan tanda petik di atasnya dibandingkan kata atau kalimat lainnya,
“….dan tak adil dari
“pemerintah Indonesia Jawa” sehingga….” paragraf 6. Metafora yaitu; “Isi
dakwah malam itu sangat panas ”, “Dakwah itu berbau politik” paragraf 4,
“lari tunggang-langgang” paragraf 13.
Tabel 8. Kerangka Analisis Data Teks Adegan 3
Struktur Wacana
Elemen Temuan
Struktur Makro
Topik Tema
Peristiwa hilangnya Sersan Aditia membuat orang Aceh karena tentara masuk ke kampung
Super struktur skematik
Skema Alur
Dimulai dengan kronologis awal hilangnya Sersan Dua Aditia pada Kamis malam, 30 April 1999
Isi adegan menjelaskan pencarian Sersan Adit oleh Arhanud Rudal hingga adanya kesepakatan bahwa
tentara tidak akan masuk kampung lagi pada Sabtu, 1 Mei 1999
Adegan ditutup dengan kabar tentara masuk kampung lagi dan ada kabar penempelengan orang
Aceh oleh tentara Struktur mikro
semantik
Latar
Latar peristiwanya dengan kronologis hilangnya anggota Arhanud Rudah, Sersan Aditia
Detil Paragraf 6 menjelaskan detil apa saja isi dari dakwah
GAM kepada orang Aceh
Maksud
Kalimat terakhir adegan 3 menjelaskan maksud sekaligus menjadi inti kalimat adegan 3 bahwa
mereka akan melakukan demonstrasi besar-besaran
Praanggapan
“Isi dakwahnya semacam pendidikan politik dan sejarah
” paragraf 6, kalimat ini diperkuat oleh kalimat berikutnya yang menjelaskan isi dari dakwah
GAM
Nominalisasi
“Tiga truk militer dan minibus Toyota Kijang dan Isuzu Panther, yang membawa puluhan tentara
bersenjata lengkap, masuk ke Cot Murong ”
paragfraf 8 Struktur mikro
sintaksis
Bentuk Kalimat
Bentuk kalimat deduktif sekaligus kalimat pasif, “Senin direncanakan demonstrasi besar-besaran
untuk menuntut pelepasan orang kampung yang ditangkap”
Koherensi
Koherensi konjungsi kata „sebab akibat‟
“…menampar seorang pemuda yang sedang menghitung nener bibit ikan, karena mengatakan
tak tahu tentan g…” paragfraf 15
Kata Ganti
Kata ganti “mereka” Struktur mikro
stilistik
Leksikon Dakwah
paragraf 4, penempelengan paragraf 6 Struktur mikro
Retoris
Grafis
“…Pemerintah Indonesia Jawa…” paragraf 6 Hanya ada satu kalimat yang menonjol pada adegan
3, karena kalimat inilah yang digunakan saat dakwah GAM
Metafora
“sangat panas” dan “berbau politik” paragraf 4, “lari tunggang-langgang paragraf 13