Analisis Teks Adegan 7 “Sebuah Kegilaan di Simpang Kraft”

terdapat deretan toko dan warung. Di kiri, ada tiga pintu toko bertingkat terbuat dari kayu, menjual barang-barang kelontong dan makanan ternak. Di sebelahnya ada tiga deret warung kecil, salah satunya warung kopi. Di antara toko dan warung ada bale-bale yang berfungsi sebagai gardu jaga, ” paragraf 3. Atau detil yang terdapat pada paragraf 12, “Pemandangan itu jadi hal menarik bagi anak-anak kecil, perempuan, dan pelajar yang bersekolah di sekitarnya. ” Maksud pada adegan ini terdapat pada paragraf pertama, “Markas ini menyimpan peluru kendali buat perlindungan daerah ini. ” Maksud kalimat ini adalah bahwa jika semakin meledaknya demonstrasi massa orang Aceh ini dan menyerang markas ini, maka berakibat fatal. Bisa jadi akan banyak persenjataan tentara Indonesia hilang atau bahkan dibomnya markas ini. Praanggapan “Simpang Kraft bagai lautan manusia,” kalimat ini bukanlah metafora belaka, namun yang awalnya adalah anggapan awal penulis, diperkuat dengan data bahwa massa menumpuk dalam radius 300 meter. Nominalisasi yang ada yaitu “Massa menumpuk dalam radius 300 meter. Jumlahnya terus bertambah dan tak kurang dari 10 ribu orang. Laki- laki, perempuan, dan anak-anak terus berdatangan secara bergelombang sejak pagi ,” paragraf 11 Struktur Mikro Sintaksis; Bentuk Kalimat, Koherensi, Kata Ganti Bentuk Kalimat aktif pada paragraf 7, “Di kantornya, Camat Marzuki Muhammad Amin sedang melakukan rapat persiapan pemilihan umum. ” Koherensi pembeda , “Jumlah tentara di Arhanud Rudal Cuma ada satu kompi. Mereka bersiaga di Simpang Kraft. Bersamaan masuknya tentara- tentara itu, orang-orang di desa Lancang Barat, mengumandangkan azan di meunasah ,” paragraf 6. Koherensi konjungsi „kausal‟, “Rapat itu bubar, karena massa berdatangan ke kantor ,” paragraf 7. Koherensi kondisional, “Akhirnya, mereka hanya bisa menunggu, bergabung dengan massa di situ,” paragraf 13. Kata Ganti yang digunakan tetap menggunakan kata ganti „mereka‟. Struktur Mikro Stilistik; Leksikon Pemilihan kata atau leksikon yang digunakan pada adegan 7 di antaranya memeriksa, bersiaga paragraf 6, bergerombol paragraf 8, menumpuk paragraf 10, spontanitas, pengerahan massa paragraf 11. Struktur Mikro Retoris; Grafis, metafora Tidak ada kata atau angka yang menonjol secara grafis pada adegan ini. Sedangkan metafora antara lain lampu peringatan, gulungan-gulungan kertas raksasa paragraf 2. Tabel 12. Kerangka Analisis Data Teks Adegan 7 Struktur Wacana Elemen Temuan Struktur Makro Topik Tema Adegan puncak dari keseluruhan perspektif orang Aceh dan wartawan Super struktur skematik Skema Alur  Diawali dengan deskripsi panjang mengenai letak daerah Simpang Kraft dan urgensi pertigaan ini bagi kelancaran lintasan Banda Aceh-Medan  Di bagian tengah adegan, dirincikan kronologis massa yang datang ke Simpang Kraft dari pukul 08.00 hingga menjelang pukul 12.00  Adegan ditutup dengan kedatangan keempat wartawan RCTI ke Simpang Kraft Struktur mikro semantik Latar Latar deskripsi lokasi Simpang Kraft dari paragraf 1 hingga paragraf 5 Detil Detil deskripsi dapat diambil contoh pada paragraf 3, “Sekitar 10 meter dari simpang, jalan dibuat melebar 10 meter dengan pembatas median, membagi jalan dalam dua jalur. Di sebelah kiri dan kanannya, sekitaran pojok simpang, terdapat deretan toko dan warung. ” Maksud “Markas ini menyimpan peluru kendali buat perlindungan daerah ini. ” paragraf 1 Dari kalimat ini jelas menandakan betapa pentingnya markas peluru kendali ini bagi Aceh Praanggapan “Simpang Kraft bagai lautan manusia.” paragraf 10 Ditambahkan argumentatif atas kalimat di atas, penulis memasukkan data bahwa dalam radius 300 meter massa telah berkumpul di Simpang Kraft Nominalisasi “Massa menumpuk dalam radius 300 meter. Jumlahnya terus bertambah dan tak kurang dari 10 ribu orang. Laki-laki, perempuan, dan anak-anak terus berdatangan secara bergelombang sejak pagi ,” paragraf 11 Struktur mikro sintaksis Bentuk Kalimat Bentuk kalimat aktif: “Di kantornya, Camat Marzuki Muhammad Amin sedang melakukan rapat persiapan pemilihan umum. ” paragraf 7 Koherensi  Koherensi pembeda: Bersamaan masuknya tentara-tentara itu, orang- orang di desa Lancang Barat, mengumandangkan azan di meunasah ,” paragraf 6  Koherensi konjungsi „kausal‟: “Rapat itu bubar, karena massa berdatangan ke kantor ,” paragraf 7  Koherensi kondisional: “Akhirnya, mereka hanya bisa menunggu, bergabung dengan massa di situ ,” paragraf 13 Kata Ganti Tetap menggunakan kata ganti orang ketiga tunggal mereka” Struktur mikro stilistik Leksikon memeriksa, bersiaga paragraf 6, bergerombol paragraf 8, menumpuk paragraf 10, spontanitas, pengerahan massa paragraf 11 Struktur mikro Retoris Grafis - Metafora lampu peringatan, gulungan-gulungan kertas raksasa paragraf 2, gelombang massa, mendinginkan suasana yang memanas paragraf 7, lautan manusia paragraf 10, panas hatinya paragraf 11

8. Analisis Teks Adegan 8 “Sebuah Kegilaan di Simpang Kraft” Super Struktur Skematik

Adegan kedelapan ini adalah elemen terpenting dari keseluruhan adegan, karena adegan ini letak dari peristiwa Simpang Kraft tersebut berlangsung. Setting adegan di Simpang Kraft pada pukul 12.00 siang. Adegan dimulai dengan situasi massa makin tak terkendali dan memanas. Empat wartawan RCTI tetap merekam gambar, bahkan sempat mewawancarai koordinator lapangan korlap demonstrasi, Faisal. Tapi, tiba-tiba truk datang dari arah Arhanud Rudal, tentara langsung membentuk dua lapis barisan dan seperti kesetanan tentara menembaki massa. Tengah adegan ini, menceritakan detil bagaimana tampak emosi para tentara dan seperti tak mengenal kemanusiaan, mereka menembak dengan brutal. Azhari dan keempat wartawan RCTI menjadi saksi atas pembunuhan tersebut. Azhari berlari ke arah yang lebih aman. Sedangkan, wartawan RCTI menshot kejadian, meski mereka kehilangan moment awal selama 10 menit pertama. Adegan ditutup dengan evakuasi korban yang dilarikan ke rumah sakit sekitar. Super Struktur Semantik; Latar, Detil, Maksud, Praanggapan, Nominalisasi Latar adegan ini adalah latar peristiwa, di mana peristiwa ini menjadi latar utama dalam adegan 8. Detil adegan 8 terlihat pada kalimat, “Mereka berteriak-teriak sambil mengacungkan apa saja yang mereka bawa. Cangkul, tombak, kayu, dan parang menyembul di antara ribuan kepala manusia. ” paragraf 3. Detil lainnya ”…sepeda kecil, sandal, kayu, batu, parang, berserakan di jalanan, ditinggal oleh pemiliknya yang tadi panik berlarian .” paragraf 92