Gambar 2. Struktur Organisasi Yayasan Pantau
4. Rubrikasi Majalah Pantau
Sejak Majalah Pantau terbit di bawah ISAI maupun di bawah naungan Yayasan Pantau rubrikasi majalahnya tidak jauh berbeda.
Berdasarkan Majalah Pantau pada “periode kedua” di bawah naungan Yayasan Pantau Edisi Desember 2003, maka rubrikasi Majalah Pantau,
yaitu: a. Daftar Isi
: yaitu tentang daftar isi majalah dan sekilas judul di dalamnya
b. Kontributor : berisi nama-nama kontributor pada edisi majalah tersebut
BOARD
RTS Masli Daniel Dhakidae
Hamid Basyaib Artine Utomo
DIREKTUR
Andreas Harsono
WAKIL DIREKTUR
Budi Setiyono
MANAGER PROGRAM
Imam Shofwan
STAF PROGRAM
Siiti Nurrofiqoh
STAF UMUM
Khoirudin
KONTRIBUTOR HONORER
STAF KEUANGAN
Widji Lestari
c. Catatan Kota : berisi ragam informasi mengenai agenda even film, musik, pertunjukan, tradisi, pameran, serta seminar atau diskusi
d. Obrolan : berisi empat hal yang sedang menjadi topik hangat
di tengah masyarakat. Obrolan kali ini terbagi menjadi sub rubrik, yaitu identitas diri, pusaran uang, sejarah, gastronomi, dan republik
baru e. Berpolitiklah : mengenai isu politik yang sedang hangat di
nasional f. Kisah Pribadi : mengenai kisah pribadi dari petinggi atau pejabat
negara yang dituliskan dalam bentuk novel atau cerpen g. Reporter dari Lapangan: berisi kabar dari lapangan yang dilaporkan
oleh para kontributor h. Portofolio
: berisi esai foto yang temanya dirapatkan saat sidang redaksi
i. Resensi : resensi ini bisa mengenai film atau buku yang
sedang beredar di masyarakat j. Pilar Anjungan: berita mengenai gaya arsitektur suatu bangunan
k. Sosok : yaitu kisah tentang sosok pribadi seseorang
l. Puisi : berisi kumpulan-kumpulan puisi
m. Ombudsman : berisi kritik atau saran kepada Majalah Pantau media massa
n. Gambar Belakang
5. Alur Kinerja Redaksi Majalah Pantau
Sistem keredaksian Majalah Pantau ini berbeda dari media massa lainnya di Indonesia karena Pantau mengandalkan sekitar 70 isi
majalahnya dari para kontributor anggota Pantau. Berita-berita dalam Majalah Pantau maupun dalam situs Yayasan Pantau, juga bisa ditulis oleh
manajemen redaksi Pantau serta kontributor Pantau. Prosedur keredaksiannya yaitu reporter atau kontributor Pantau
mengajukan proposal liputan kepada pihak redaksi Majalah Pantau. Isi proposal tersebut yaitu mulai dari apa yang akan diliput, siapa saja yang
akan dijadikan narasumber, tema liputan, outline tulisan, serta biaya operasional reportase sampai selesai yang akan ditanggung sepenuhnya
oleh manajemen Majalah Pantau. Kemudian dari pihak redaksi Majalah Pantau akan mendiskusikan
proposal tersebut. Dalam diskusinya, mereka akan menentukan layak atau tidaknya tema liputan tersebut diangkat di Majalah Pantau. Serta
menentukan konsultan atau editor bagi reporter tersebut. Fungsi dari konsultan ini adalah sebagai pihak tempat diskusi maupun pemberi
masukan bagi reporter sekaligus sebagai editor tulisan. Dahulu, editor Majalah Pantau yaitu Andreas Harsono, Budi Setiyono, Linda Christanty,
dan Agus Sopian. Jika sudah fix, selanjutnya reporter akan diskusi kepada editor yang
telah ditetapkan. Kemudian, reporter terjun reportase ke lapangan. Reportasenya pun bisa berbulan-bulan lamanya hingga liputan selesai.
Karena narasumber yang diwawancarai pun bisa puluhan.
Setelah selesai reportase, reporter menuliskannya dengan teknik penulisan genre jurnalisme sastrawi dan langsung diserahkan kepada
editor. Jika ada yang kurang, editor akan mencoret dengan tinta merah dan dikembalikan kembali kepada reporter untuk diperbaiki sampai editor
menganggapnya selesai. Biasanya proses editing antara editor dengan reporter dilakukan melalui surat elektronik atau email. Begitulah
seterusnya proses kinerja redaksi di Majalah Pantau.
Tabel 5. Proses Keredaksian Majalah Pantau
Reporterkontributor mengajukan proposal liputan
Redaksi Majalah Pantau mendiskusikannya
Pemilihan konsultan atau editor bagi reporter kontributor
Reportase mendalam liputan
Reporter menuliskannya
Proses Chek dan Rechek
Proses Editing Tulisan
Tulisan dipublikasikan