Analisis Teks Adegan 2 “Sebuah Kegilaan di Simpang Kraft” Super Struktur Skematik

masyarakat. Salah satu isu, hilangnya anggota Arhanud Rudal di wilayah Cot Murong, sekaligus sebagai penutup adegan. Struktur Mikro Semantik; Latar, Detil, Maksud, Praanggapan, Nominalisasi Latar di adegan ini adalah “…ada sekitar 300-an orang Aceh berkumpul dekat sebuah gardu jaga,” paragraf 1. Peristiwa inilah yang mengawali mulainya adegan dan membawa pembaca kepada konstruksi atau pembentukan rapat besar-besaran yang dilakukan oleh orang Aceh. Elemen detil dapat dilihat pada paragraf 2 yang menunjukkan posisi keberadaan bale-bale. “Bale-bale itu berdiri hanya 10 meter dari gerbang pabrik pupuk PT Asean Aceh Fertilizer. Di samping pabrik ada jalan masuk ke perkampungan Bangka Jaya. Keduanya dipisahkan oleh tembok setinggi satu meter. ” Maksud yaitu; “Rencananya, mereka akan melakukan demonstrasi ke markas Komando Rayon Militer Koramil Krueng Geukeuh dekat pasar Krueng Geukeuh. Mereka perlu truk untuk mengangkut orang dari kampung- kampung sekitar. ” Dari kalimat di atas jelas sekali maksud yang akan disampaikan kepada pembaca. Praanggapan terdapat pada kalimat, “Mereka memang sedang resah,” paragraf 6 dilanjutkan dengan argumen pendukung kalimat lainnya yang menunjukkan kuat alasan keresahan dari warga. “Tentara mau menyerang kampung,” kata seorang pria paragraf 7. Dikuatkan juga pada kalimat, Meunasah di Simpang Kraft sudah dibakar. Teungku Imeum Cik ulama kita sudah tewas dibunuh. Kalimat yang mengungkapkan keresahan tersebut, diperkuat oleh kalimat-kalimat selanjutnya. Nominalisasi yang terdapat pada adegan 2 yaitu, “…ada sekitar 300-an orang Aceh berkumpul dekat sebuah gardu jaga. ” paragraf 1 Struktur Mikro Sintaksis; Bentuk Kalimat, Koherensi, Kata Ganti Bentuk kalimat yang terkandung lebih sering menggunakan kalimat aktif, “…ada sekitar 300-an orang Aceh berkumpul dekat sebuah gardu jaga,” paragraf 1. Kalimat ini sekaligus sebagai bentuk kalimat deduktif atau inti kalimat dari keseluruhan teks pada adegan 2. Elemen koherensi pembeda yang ada yaitu, “Mereka menghentikan setiap kendaraan untuk mencari anggota ABRI -yang berasal dari singkatan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, nama resmi institusi militer Indonesia, sebelum diganti jadi Tentara Nasional Indonesia karena kata ABRI dianggap punya reputasi buruk zaman rezim Orde Baru, ” paragraf

10. Koherensi kausal atau sebab akibat juga pada paragraf 12,

“Selain dekat dengan perairan Selat Malaka, lokasi Krueng Geukeuh ini strategis karena di sana ada proyek-proyek vital yang perlu dijaga keamanannya. ” Kata ganti yang digunakan tetap menggunakan kata ganti orang ketiga jamak „mereka‟ dan satu kata ganti orang pertama jamak „kita‟, “Tengku Imeum Cik ulama kita sudah tewas dibunuh, ” paragraf 8. Penggunaan kata „kita‟ ini seakan-akan menunjukkan penyamaan rasa yang juga dirasakan oleh sesama orang Aceh. Struktur Mikro Stilistik; Leksikon Pemilihan leksikon yang dipilih Chik Rini adalah kata, „mengangkut‟ pada kalimat, “Mereka perlu truk untuk mengangkut orang…” paragraf 5. Kata „tewas dibunuh‟ bisa meninggal, dibunuh, terbunuh, wafat, terlihat pada kalimat, “Tengku Imeum Cik ulama kita sudah tewas dibunuh.” Struktur Mikro Retoris; Grafis dan Metafora Elemen grafis yaitu kata „anggota ABRI‟ pada paragraf 10 diberi tanda petik di atas dibandingkan kata-kata lainnya. Hal ini menunjukkan penekanan kata „anggota ABRI‟ yang mempunyai reputasi buruk dibandingkan dengan paragraf 1 yang hanya menyebutkan kata „militer Indonesia.‟ Metafora ini terdapat dalam satu kalimat, “Seperti angin, informasi yang tak jelas kebenarannya itu, dengan cepat menyebar dari mulut ke mulut. ” paragraf 9 Tabel 7. Kerangka Analisis Data Teks Adegan 2 Struktur Wacana Elemen Temuan Struktur Makro Topik Tema 300-an orang Aceh berkumpul di gardu jaga Kreung Geukeuh pada dini hari Super struktur skematik Skema Alur  Dimulai dengan adanya 300-an orang Aceh berkumpul di bale-bale  Di tengah adegan dijelaskan bahwa mereka akan melakukan demonstrasi besar-besaran di markas Koramil Kreung Geukeuh  Adegan ditutup dengan salah satu isu hilangnya anggota Arhanud Rudal di Cot Murong Struktur mikro semantik Latar Latar peristiwanya adalah adanya 300-an orang Aceh yang berkumpul itu Detil Pada paragraf kedua adegan 2, penulis menjelaskan posisi bale-bale tempat berkumpulnya 300-an orang Aceh tersebut Maksud Maksudnya, menjelaskan bahwa mereka akan demonstrasi besar-besaran atas ketidakadilan yang selama ini dirasakan orang Aceh paragraf 5