Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pisau analisis wacana yang dikembangkan oleh Teun A. van Dijk. Pendekatan
kualitatif ini memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial di dalam
masyarakat.
10
Sedangkan analisis wacana didefinisikan sebagai suatu upaya pengungkapan maksud tersembunyi dari sang subjek yang mengemukakan
suatu pernyataan. Metode analisis wacana berbeda dengan analisis isi kualitatif yang lebih menekankan pada pertanyaan apa what, analisis
wacana lebih melihat kepada bagaimana how dari suatu pesan atau teks komunikasi.
Melalui analisis wacana kita bukan hanya mengetahui bagaimana isi teks berita, tetapi bagaimana juga pesan itu disampaikan. Lewat kata,
frase, kalimat, metafora macam apa suatu berita disampaikan. Dengan melihat bagaimana bangunan struktur kebahasaan tersebut, analisis wacana
lebih bisa
11
3. Tahapan Penelitian a.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya:
a Observasi Teks Observasi atau pengamatan langsung dilakukan kepada teks
yang akan diteliti. Dalam pengertian psikologik, observasi atau disebut
10
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2007, h.23
11
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, h.68
dengan pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera.
12
Maka kegiatan observasi ini dilakukan dengan cara mencari dan
menghimpun berita “Sebuah Kegilaan di Simpang Kraft.”
b Wawancara Wawancara dilakukan sebagai metode pengumpulan data yang
digunakan untuk
memperoleh informasi
langsung dari
narasumbernya.
13
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara terstruktur yaitu wawancara yang dilakukan dengan
terstruktur atau tersusun sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan terlebih dahulu. Wawancara ini dilakukan sebagai
pendukung bagi kognisi sosial serta konteks sosial dalam analisis wacana van Dijk.
Dalam hal ini, wawancara dilakukan kepada tiga orang yang berkepentingan dalam skripsi ini. Pertama, kepada Chik Rini selaku
wartawan sekaligus penulis “Sebuah Kegilaan di Simpang Kraft.”
Wawancara ini sangat diperlukan karena untuk mengetahui unsur kognisi sosial atau mental dari wartawan dalam memilih isu tersebut
serta situasi ketika ia menuliskannya. Kedua, Andreas Harsono sebagai penanggung jawab dari M
ajalah Pantau dan editor dari naskah “Sebuah Kegilaan di Simpang Kr
aft.” Ketiga, Imam Sofwan selaku redaksi dari
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Cet Ke-5, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, h. 133
13
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru, Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya
, Bandung: Rosdakarya, 2006, h. 35