Metode Penelitian METODOLOGI PENELITIAN 1. Paradigma Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pisau analisis wacana yang dikembangkan oleh Teun A. van Dijk. Pendekatan kualitatif ini memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial di dalam masyarakat. 10 Sedangkan analisis wacana didefinisikan sebagai suatu upaya pengungkapan maksud tersembunyi dari sang subjek yang mengemukakan suatu pernyataan. Metode analisis wacana berbeda dengan analisis isi kualitatif yang lebih menekankan pada pertanyaan apa what, analisis wacana lebih melihat kepada bagaimana how dari suatu pesan atau teks komunikasi. Melalui analisis wacana kita bukan hanya mengetahui bagaimana isi teks berita, tetapi bagaimana juga pesan itu disampaikan. Lewat kata, frase, kalimat, metafora macam apa suatu berita disampaikan. Dengan melihat bagaimana bangunan struktur kebahasaan tersebut, analisis wacana lebih bisa 11

3. Tahapan Penelitian a.

Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya: a Observasi Teks Observasi atau pengamatan langsung dilakukan kepada teks yang akan diteliti. Dalam pengertian psikologik, observasi atau disebut 10 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2007, h.23 11 Alex Sobur, Analisis Teks Media, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, h.68 dengan pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. 12 Maka kegiatan observasi ini dilakukan dengan cara mencari dan menghimpun berita “Sebuah Kegilaan di Simpang Kraft.” b Wawancara Wawancara dilakukan sebagai metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari narasumbernya. 13 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara terstruktur yaitu wawancara yang dilakukan dengan terstruktur atau tersusun sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan terlebih dahulu. Wawancara ini dilakukan sebagai pendukung bagi kognisi sosial serta konteks sosial dalam analisis wacana van Dijk. Dalam hal ini, wawancara dilakukan kepada tiga orang yang berkepentingan dalam skripsi ini. Pertama, kepada Chik Rini selaku wartawan sekaligus penulis “Sebuah Kegilaan di Simpang Kraft.” Wawancara ini sangat diperlukan karena untuk mengetahui unsur kognisi sosial atau mental dari wartawan dalam memilih isu tersebut serta situasi ketika ia menuliskannya. Kedua, Andreas Harsono sebagai penanggung jawab dari M ajalah Pantau dan editor dari naskah “Sebuah Kegilaan di Simpang Kr aft.” Ketiga, Imam Sofwan selaku redaksi dari 12 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Cet Ke-5, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, h. 133 13 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru, Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya , Bandung: Rosdakarya, 2006, h. 35