Tujuan IPS Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS

a. Sosiologi bersifat empiris yang berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersigat spekulatif. b. Sosiologi bersifat teoritis, yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi. Abstraksi tersebut merupakan kerangka unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan sebab-akibat, sehingga menjadi teori. c. Sosiologi bersifat kumulatif yang berarti bahwa teori-teori Sosiologi dibentuk atas teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas serta memperhalus teori-teori yang lama. d. Bersifat non-etis, yakni yang dipersoalkan bukan buruk baiknya fakta tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk menjelaskan fakte tersebut secara analisis. 47 Jadi, Sosiologi merupakan ilmu yang membahas tentang struktur, proses dan perubahan sosial yang terjadi dimasyarakat. Sosiologi memiliki ciri-ciri empiris. Teoritis, kumulatif, dan non-etis.

2. Ruang Lingkup Sosiologi

Pitirim Sorokin mengatakan bahwa Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari: a Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala- gejala sosial misalnya antara gejala ekonomi dengan agama; keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik dan lain sebagainya. b Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala non sosial misalnya gejala geografis, biologis, dan sebagainya. c Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial. 48

3. Perspektif Sosiologi

Didalam setiap ilmu pengetahuan, senantiasa ada perspektif atau imajinasi tertentu; di dalam sosiologi hal itu disebut sebagai perspektif atau imajinasi sosiologi sociological perspective atau sociological imajination. Untuk dapat memahami suatu ilmu dengan baik, maka terlebih dahulu harus dikuasai dasar- dasar konsepsional dari perspektif ilmu yang bersangkutan, yaitu: a. Interaksi sosial Adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, serta individu dengan kelompok. b. Struktur sosial 47 Soekanto, Sosiologi Suatu ..., h. 15 48 Soekanto, Sosiologi Suatu ...., h.29 Adalah jalinan unsur-unsur sosial yang pokok dalam masyarakat mencakup antara lain: a Kelompok sosial, baik yang teratur maupun tidak teratur. b Kebudayaan yang merupakan hasil karya, rasa dan cipta yang didasarkan pada karsa. c Lembaga sosial, yaitu himpunan kaidah-kaidah dari segala tingkatan yang berkisar pada kebutuhan pokok manusia. d Stratifikasi sosial, yaitu lapisan-lapisan dalam masyarakat yang didasarkan pada kenyataan, kekuasaan, ilmu pengetahuan, kehormatan, dan sebagainya. e Kekuasaan dan wewenang. Kekuasaan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi pikiran orang lain, segingga orang tersebut mengikuti kehendak yang memberi pengaruh; wewenang merupaka kekuasaan yang diakui. c. Jangka waktu atau aspek historis Setiap masyarakat terikat oleh jangka waktu atau ruang waktu. Misalnya, walaupun di Bali dewasa ini masyarakat masih terbagi atas kasta stratifikasi, akan tetapi kasta-kasta tersebut pasti berbeda dengan keadaannya dua puluh tahun yang lalu. d. Ruang di mana suatu masyarakat hidup Ruang tempat suatu masyarakat tinggal, juga perlu diperhatikan di dalam pemikiran sosiologis. 49

G. PENELITIAN TINDAKAN KELAS PTK

1. Pengertian PTK

“Menurut Rochiati Wiriaatmadja Penelitian tindakan kelas ialah dimana guru melakukan peranan sebagai peneliti dan kelas sebagai laboratorium ”. 50 “Menurut Kunandar Penelitian tindakan kelas PTK memiliki peranan penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila di implementasikan dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik, artinya pihak yang terlibat dalam PTK mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan 49 Soerjono Soekanto, Memperkenalkan Sosiologi, Jakarta: CV. Rajawali, 1982, h.8-10 50 Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT. Remaja Rosydakarya, 2006, h 23-24

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN MEDIA KOLASE PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMP 18 BANDA ACEH

0 7 1

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Efektivitas pemanfaatan media audio visual vidio pembelajaran dalam upaya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran sejarah (penelitian kelas di SMP Bina Sejarah Depok)

2 9 235

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X Ma Attaqwa

1 9 174

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Pengaruh Penggunaan Media Peta terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Sejarah di SD Sampangan 03 Semarang

2 32 54

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS 5 Efektivitas Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas 5 Sd Negeri 1 Kayen Tahun Pelajaran 2013-2014.

0 2 16

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TUTORIAL ADOBE PREMIERE PRO CS3 TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AUDIO VIDEO.

0 0 46

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 12 PALU | Hariyati | GeoTadulako 3255 10092 1 PB

0 0 16

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LCD PROYEKTOR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

1 6 15